Mengenal Lebih Dekat Qari Internasional Syamsuri Firdaus

NU CILACAP ONLINE – Syamsuri Firdaus, Qari internasional asal Nusa Tenggara Barat berbagi kisah tentang perjalanan hidupnya dalam dunia tilawah dan bagaimana orangtuanya berperan besar dalam membentuk minat dan bakatnya.

Ia berkisah saat  mengisi Sarahsehan dan Pelatihan Training of Trainer Tilawah dan Tartil Aqur’an  yang digelar  Ikatan Persaudaraan Qari Qari’ah Hafidz  Hafidzah (IPQAH) Cilacap, Ahad (16/03/2025) di Pendopo  Kabupaten Cilacap.

Di hadapan ratusan peserta sarahsehan, Syamsuri Firdaus mengungkap bahwa dirinya bukanlah berasal dari keluarga yang berlatar qari ataupun qari’ah.

Meskipun orangtuanya bukan seorang qori, mereka sangat mencintai tilawah dan mengidolakan almarhum KH Abu Bakar Husein, seorang qori terkenal waktu itu.

Sejak kecil, Syamsuri Firdaus sudah dikelilingi oleh suasana tilawah yang mendalam. Orangtuanya sering memutar rekaman qori dan qoriah sebagai bagian dari rutinitas, termasuk ketika ia akan bermain atau bahkan sebelum memberikan uang jajan. Baca juga Ustad Syamsuri Firdaus Tampil Memukau di Acara Nuzulul Qur’an Masjid Darussalam Cilacap

Giat berlatih

Syamsui Firdaus, qari kelahiran Bima, 11 Januari 1999 telah memulai debutnya di bidang tilawah sejak kecil. Dengan kecintaan yang besar terhadap tilawah, orangtuanya mendukung Syamsuri untuk mengembangkan bakatnya dengan belajar dari para guru yang berkompeten. Baca juga Safari Ramadhan, IPQOH Cilacap Gelar Pelatihan Tilawah

Syamsuri pun mulai mengikuti pelatihan tilawah dan mengasah kemampuan bacaannya. Salah satu titik penting dalam perjalanan kariernya adalah ketika ia ikut serta dalam MTQ (Musabaqah Tilawatil Quran) dan meskipun memiliki potensi besar, ia merasa mentalnya belum cukup kuat untuk meraih juara. Baca juga Rahasia Sukses Qori Internasional KH Mu’min Ainul Mubarok

Ia meraih juara kedua, yang memberi pelajaran berharga baginya bahwa mental yang kuat sangat penting dalam kompetisi. Sejak saat itu, ia lebih giat berlatih, memperkuat mental, berdoa, dan meminta bimbingan dari para guru.

Syamsuri juga menekankan pentingnya belajar secara otodidak, mengikuti qori-qori melalui platform seperti YouTube, serta mempraktikkan variasi dalam tilawah.

Baginya, cinta (mahabbah) terhadap tilawah, mental yang kuat, dan bimbingan dari guru adalah kunci utama dalam meraih kesuksesan.

Ia juga mengingatkan untuk selalu meminta doa dan ridho dari guru, karena petunjuk dari mereka merupakan hal yang sangat berharga dalam perjalanan spiritual dan seni tilawah.

Pesan utama dari cerita Syamsuri Firdaus adalah bahwa latihan, mental yang kuat, cinta terhadap seni tilawah, dan bimbingan dari guru merupakan aspek penting dalam mencapai prestasi dan meraih ridho Allah.

Kehadiran Syamsuri Firdaus ke Cilacap adalah dalam rangka mengisi momen Nuzulul Qur’an. Pada malam sebelumnya, Sabtu (15/03/2025) ia mengisi Haflah Tilawah di Masjid Agung Darussalam Cilacap bersama  seniornya H Mas’ud Sahat, qari internasional asal Kudus.

Pada malam berikutnya, Ahad  (16/03/2025) Syamsuri melanjutkan safarinya dengan acara serupa di Pesantren Al Ihya Ulumaddin Kesugihan. Bersama dengan H Mas’ud Sahat menghipnotis Ribuan santri dengan suara emasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button