Konferancab IX PAC GP ANSOR Bantarsari Sukses Digelar
NU CILACAP ONLINE – Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kecamatan Bantarsari, Kabupaten Cilacap menggelar acara Konferancab IX periode 2025-2028, Minggu (19/1/2025).
Dengan tema “ Regenerasi Kepemimpinan PAC GP ANSOR Bantarsari Yang Aktif, Kreatif dan Inovatif” Konferancab berlangsung di Gedung TPQ dan Madin Syarbini Hasan Kebogoran Kamulyan Bantarsari Cilacap.
Hadir di tengah-tengah acara, Wakil Sekretaris Pimpinan Wilayah (PW) GP Ansor Jawa Tengah Ahmad Zaenudin Masdar berpesan, Ansor Bantarsari harus semakin tertata dan terarah dalam setiap kegiatan.
“Pengelolaan organisasi yang semakin matang serta optimalisasi database menjadi hal pokok dalam peningkatan gerakan,” kata Ahmad Zaenudin.
“Khidmah bersama, sekecil besar apapun amanah mari saling menjaga dan merealisasikan sesuai kapasitas keorganisasian masing-masing”, terangnya.
“Penataan kader meliputi distribusi dan penugasan yang relevan serta profesional di berbagai sektor. Kader Ansor harus aktif dan berperan lebih banyak, bukan hanya bersikap baperan tetapi lebih dalam dalam merespons suatu hal,” tegasnya. Baca juga Konferancab, Konferensi Anak Cabang I NU Cilacap Online
Sekilas Sejarah Berdirinya Ansor
Sementara Ketua Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Cilacap Ahmad Fajri Nida berpesan agar Konferancab IX Bantarsari sesuai peran pelaksanaan kehidupan beragama berbangsa dan bernegara. Baca juga Karangrena Tuan Rumah Konferancab GP Ansor Maos 2022
“Menisbatkan asal mula nama Ansor yang di ambil dari nama sahabat Nabi Pada tahun 1931, Abdullah Ubaid dan beberapa pemuda NU menginisiasi organisasi bernama Persatuan Pemuda Nahdlatul Ulama (PPNU),” terang Fani sapaan akrabnya.
Organisasi itu dipimpin Abdullah Ubaid dan dinyatakan sebagai bagian dari NU. Waktu itu, PBNU masih belum memikirkan adanya organisasi pemuda sebagai sayapnya karena tokoh-tokoh mudanya waktu itu justru berada di kepengurusan PBNU semisal Abdullah Ubaid dan Thohir Bakri.
PPNU kemudian berubah pada tahun 1932 menjadi Pemuda Nahdlatul Ulama (PNU). Nama yang terakhir ini kemudian dikonsultasikan dengan salash seorang pendiri NU, Kiai Wahab Hasbullah.
Ia kemudian menukil ayat-ayat suci Al-Qur’an yang mengisahkan kesetiaan sahabat Nabi, terutama di Madinah. Penduduk Madinah tidak kecil pengorbanan dan pembelaan terhadap Nabi Muhammad dalam menyiarkan agama Islam. Baca juga MWCNU Bantarsari Dukung Konferancab Ansor dan Pagar Nusa
Mereka tampil menjadi benteng perjuangan Islam. Karena itu, Nabi kemudian memberikan penghormatan kepada mereka dengan menjulukinya sebagai Ansor, berarti penolong.
Harapan besar di berikan kepad GP Ansor yaitu mengingat pesan Ketum GP Ansor membuat ansor masa depan mampu mengisi ruang ampibi 2040. Membuat ansor yang kuat, secara ediologi maupun pengkaderan.
Di akhir, Fani berharap, momen ini mampu menciptakan ANSOR secara sehat baik fisik, mental, dan kecerdas secara kapasitas.
“Melalui Konferancab bagaimana bentuknya forum tertinggi ini dapat menghasilkan keputusan yang mufakat. Mendukung program-program di tingkat Kecamatan, dan Pemerintahan,” tegas Fani.
Kontributor: Mungalim
Editor: Naeli Rokhmah