Festival Rebana Menggema di Gedung MWCNU Binangun

NU CILACAP ONLINE – Alunan suara rebana menggema di gedung MWCNU Binangun, dalam rangkaian festival meriah, bersahut-sahutan mengiringi shalawat yang merdu mendayu-dayu seakan menghipnotis para pendengar yang hadir untuk ikut melantunkannya.

Harmonisasi yang indah antara musik rebana dan suara shalawat menggema terdengar sampai keluar ruangan gedung MWCNU Binangun. Pengguna jalan raya pun menengok penasaran ada apakah gerangan di dalam gedung yang megah itu.

Sebanyak 15 grup rebana dari sejumlah Desa di Kecamatan Binangun turut serta meramaikan kegiatan lomba Festival Rebana. Kegiatan ini diselenggarakan oleh panitia Hari Santri Nasional 2023 MWCNU Binangun. Festival rebana ini bertempat di aula gedung sekretariat MWCNU Binangun, Ahad (15/10/2023).

Menurut ketua panitia Sobar Budiono, tujuan lomba festival rebana MWCNU Binangun ini sebagai ajang untuk memberikan ruang apresiasi. Khususnya seni rebana hadrah dan juga mengajak untuk bershalawat dengan media rebana dalam meningkatkan kreativitasnya.

Selain itu juga masih dalam bulan Maulid Nabi Muhammad SAW dengan memperbanyak membaca shalawat kepada Nabi. Juga melestarikan hadroh sebagai wasilah mahabbaturrasul.

Festival Rebana Melestarikan Tradisi

Festival rebana tersebut merupakan rangkain kegiatan menyemarakkan Hari Santri Nasional yang dikhususkan untuk Muslimat dan Fatayat NU Kecamatan Binangun.

“Ajang Festival rebana ini untuk melestarikan tradisi dan budaya Islam. Juga untuk mempererat tali silaturrahmi antara grup rebana yang satu dengan yang lainnya,” imbuh Budiono.

“Mari bersama kita semarakkan dan giatkan seluruh rangkaian kegiatan Hari Santri Nasional. Juga mari teurs panjatkan doa semoga rangkaian kegiatan bisa berjalan lancar dan sukses,” ajaknya.

Pada hari tersebut tempat yang berbeda juga sedang gelar kegiatan Lomba pemilihan dai cilik (Pildacil) yang bertempat di Pondok Pesantren Al Huda Desa Sidayu Kecamatan Binangun.

Dewan Juri terdiri dari tiga orang yang ahli dalam bidang seni  rebana hadrah yaitu ustadz Aziz Muslim, ustadz Haris Kusnandar dan ustadzah Tunah.

Penilaian meliputi vokal, adab dan penampilan, peserta lomba untuk menampilkan menyanyikan dua buah lagu shalawat , satu lagu wajib dan satu lagu pilihan. Peserta hanya diberi waktu 12 menit saja dan sudah termasuk yel-yel.

Pengumuman peserta yang terpilih sebagai juara pada saat upacara Hari Santri Nasional 2023 di lapangan Desa Pagubugan Kulon Ahad mendatang. (Fathin A/Rhmn)

Baca juga Meriahnya Pembukaan Rangkaian Hari Santri MWCNU Binangun

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button