Berikut Tata Cara Khutbah Dua Hari Raya Islam, Idulfitri dan Idul Adha

NU CILACAP ONLINE – Ada dua perayaan hari raya dalam Islam yakni Idul Fitri dan Idul Adha. Dalam perayaan tersebut ada ibadah yang dikerjakan yakni shalat id, Idul Fitri dan idul Adha disertai khutbah. Berikut ini tata cara khutbah dua hari raya Islam, Idulfitri dan Idul Adha yang mesti diketahui.
Hal Wajib Diketahui Khatib
Adapun tata cara khutbah shalat id dua hari raya baik Idulfitri maupun Idul Adha adalah hal wajib yang harus diketahui bagi seorang khatib (penceramah).
Hal itu penting karena berkaitan dengan sah atau tidaknya hukum khutbah Id. Lantas, apa saja rukun khutbah Id? Inilah urutan khutbah Idul Fitri maupun Idul Adha yang dianjurkan dalam Islam?
Hukum khutbah pada Idulfitri maupun Idul Adha selepas shalat Id berjamaah adalah sunah muakadah, tak seperti khutbah Jumat yang merupakan keharusan. Kendati demikian, mendengarkan khutbahnya merupakan hal utama selama hari raya sebagaimana bunyi hadits berikut:
“Saya melaksanakan shalat Id bersama Rasulullah SAW, Abu Bakar, Umar, dan Utsman RA. Semuanya melaksanakan shalat sebelum khutbah berlangsung,” (HR. Bukhari dan Muslim).
Berikut tata Cara Khutbah Id
Khotbah Id dalam hal ini idulfitri maupun Idul Adha dilakukan setelah selesai shalat Id. Tentunya berbeda dari khutbah shalat Jum’at yang pelaksanaannya justru sebelumnya. Meski demikian, khatib yang melakukan khutbah sama-sama berdiri (kecuali ada uzur, misalnya sakit atau penyandang disabilitas tunadaksa, dan sebagainya).
Tidak hanya itu, jumlah khutbah hari raya yang disampaikan pun sama, yakni dua kali khutbah dan dipisahkan duduk sejenak. Perkara ini juga termuat dalam sebuah hadis riwayat Jabir RA, ia berkata:
“Rasulullah SAW keluar pada hari Idul Fitri atau Idul Adha, beliau berkhutbah sambil berdiri, kemudian duduk, lalu berdiri kembali,” (HR. Ibnu Majah).
Khutbah Pertama
Khatib berdiri menghadap jamaah shalat Id sambil mengucapkan dan uluk salam. Lalu, ia melakukan urutan khutbah Idul Fitri berikut ini:
- Pada khotbah pertama ini, khatib mengawalinya dengan membaca takbir (الله أكبر/Allahu Akbar) sebanyak sembilan kali.
- Memuji Allah SWT, sekurang-kurangnya membaca “Alhamdulillah”.
- Membaca shalawat nabi, sekurang-kurangnya “Allahumma shalli ‘ala [sayyidina] Muhammad”.
- Berwasiat tentang takwa. Membaca ayat Al Qur’an.
- Kemudian khatib menyampaikan ceramahnya, mengingatkan jemaah untuk menaati perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya, serta penjelasan lainnya mengenai topik khutbahnya.
Setelah dirasa cukup, khutbah pertama diakhiri dengan duduk sejenak sebelum beralih ke khutbah kedua.
Khutbah Kedua
Berikut ini tata cara khutbah kedua :
- Setelah bangun dari duduk sejenak, khatib memulai khutbah kedua dengan bertakbir sebanyak tujuh kali.
- Memuji Allah SWT, sekurang-kurangnya membaca “Alhamdulillah”.
- Membaca selawat nabi, sekurang-kurangnya “Allahumma shalli ‘ala [sayyidina] Muhammad”.
- Berwasiat tentang takwa.
Setelah itu, khatib dapat merangkum khutbah yang pertama atau langsung mendoakan kaum muslimin, yang kemudian diaminkan oleh jamaah shalat Id. - Mengakhiri khutbah Id dengan salam.
Adapun hal yang dianjurkan, di dalam khutbah dua hari raya, disunnahkan juga buat jamaah yang hadir untuk ikut bertakbir saat khatib membuka khutbahnya dengan takbir, meski dilakukan cukup secara perlahan (sirr).
Demikian Ini Tata Cara Khutbah kedua hari raya Idulfitri dan Idul Adha yang mesti Diketahui. Semoga Bermanfaat. (IHA)