Batik NU Karya Santri Ponpes Miftahul Huda Kroya

NU Cilacap Online – Batik adalah warisan budaya bangsa Indonesia yang wajib kita banggakan dan lestarikan. Batik juga merupakan simbol kebudayaan dan kewibawaan bangsa Indonesia yang wajib kita jaga dan wajib kita cintai.

Di antara barometer atau ukuran seseorang yang beragama dengan cara yang moderat adalah sikap dan prinsipnya yang menghargai, mengakomodasi, dan memposisikan budaya pada tempatnya. Penghormatan kepada budaya dan kearifan lokal ini menjadi satu dari empat ciri moderasi beragama. Yakni memiliki komitmen kebangsaan, toleransi, dan anti kekerasan.

Di antara contoh nyata bagaimana umat Islam di Indonesia menghormati kearifan budaya lokal contohnya adalah menggunakan pakaian batik dalam aktivitas kerja maupun ibadah.

Mengutip penjelasan Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Mustofa Bisri, mengenakan batik masuk dalam kategori sunah Nabi. Hal ini berdasarkan sikap Nabi yang sangat menghormati tradisi tempat tinggalnya dengan memakai pakaian Arab. Nabi tidak membuat pakaian sendiri untuk menunjukkan bahwa dia Rasulullah.

“Berdasarkan sikap Nabi Muhammad SAW sangat menghormati tradisi tempat asalnya dengan memakai pakaian Arab. Nabi tidak membuat pakaian sendiri untuk menunjukan bahwa dia Rasulullah.” Kata Gus Mus.

Baca juga Digital Art; Cara Siswa SMA Maarif Kroya Mengisi Masa Remaja

Rais Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah KH Ubaidillah Shodaqoh mengapresiasi Batik. Ia menilai bahwa Batik sebagai budaya bangsa yang wajib kita lestarikan terlebih Batik Nasional NU.

Mbah Ubaid juga menyampaikan rasa syukur sebagai warga NU harusnya bangga memakai pakaian beridentitas NU yakni dalam hal ini Batik NU Nasional. Di samping itu beliau menyampaikan agar potensi-potensi di masing-masing wilayah terus ditingkatkan dan dikembangkan. Baik pertanian, ekonomi, Sumber daya Manunisia, agar menjadi pembelajaran bagi wilayah lain untuk bisa dikembangkan di wilayah masing-masing.

Baca juga Seragam Batik Haji 2024 Ungu-ungu 

Bangga Menggunakan Batik NU

KH Ubaidillah yang biasa dipanggil mbah ubaid juga menyampaikan harus cinta dan bangga dengan memakai produk batik NU ini. Karena Batik NU tersebut merupakan produksi kita sendiri, agar kabupaten atau provinsi lain juga ikut memakai.

Baca juga Berita Informasi Pondok Pesantren

Batik NU yang dinamai Batik NU Nasional ini alasanya adalah batik ini dengan batik kontemporer modern tidak menunjukkan ciri khas daerah. Seperti khas Cirebon, Solo, Jogja, Lampung atau lainnya.

Batik NU Nasional ini diciptakan oleh salah satu santri dari Pondok Pesantren Miftahul Huda Kroya, Cilacap asuhan KH Su’ada Adzkiya. Santri tersebut bernama Zaenul Nafi dan sudah mengantongi Hak Cipta Karya seni batik Nasional.

Zainul Nafi selaku Owner PT Mahakarya Cinta Indonesia (MCI) menjelaskan batik ini berornamen islami perpaduan klasik dan modern.

“Batik NU ini dibuat dengan sentuhan ornamen islami, klasik, modern serta perpaduan warna hijau dan kuning. Sehingga menjadikan batik ini sangat elegan dan eksklusif dipakai pada acara resmi ke-NU an maupun santai.” Ucap Zainul saat dihubungi NU Cilacap Online.

Untuk saat ini batik Nasional NU bekerja sama dengan GP Ansor untuk pendistribusian sekaligus menggerakkan ekonomi GP ansor wilayah masing-masing.

Batik NU Nasional ini menggunakan jenis kain Torino yang nyaman, mampu menyerap keringat, tidak gampang lusuh, dan tidak luntur ketika dicuci. Batik ini dicetak menggunakan mesin canggih dan modern, sehingga hasil cetakan presisi dan tegas. Oleh sebab itu menjadikan batik ini elegan dan nyaman bagi yang memakainya. Untuk informasi pemesanan sementara waktu bisa menghubungi kami. (Rhmn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button