Imbauan PCNU Cilacap Nahdliyin Bijak Gunakan Air Bersih
NU CILACAP ONLINE – Menyusul bencana kekeringan yang melanda sebagian wilayah di Kabupaten Cilacap, Ketua PCNU Cilacap KH Nasrulloh Muhson meminta warga khususnya nahdliyin untuk bijak dalam memanfaatkan air bersih. Sebagaimana diketahui bahwa kekeringan terjadi sebagai gejala El Nino yang kemungkinan akan berlangsung hingga Januari 2024 nanti.
“Saat ini Cilacap di beberapa wilayah tengah mengalami kekeringan. Banyak warga kesulitan mencari air bersih. Maka bagi warga yang saat ini kelebihan air, bijaklah dalam memanfaatkan. Ingat banyak warga lain yang kekurangan. Kalau ada tetangga kiri kanan yang kekurangan air, bantu mereka,” ujarnya kepada NU Cilacap Online (31/08).
Gus Nas pun mengapresiasi aksi NU Care LAZISNU Cilacap yang masif menyalurkan bantuan air bersih untuk warga terdampak. Menurutnya ini adalah bentuk kehadiran NU di tengah-tengah bencana kekeringan yang melanda warga.
“Terima kasih kepada LAZISNU yang telah hadir membantu warga yang dilanda kekeringan. Ini adalah bentuk kahadiran NU di tengah masyarakat. Semoga bisa sedikit meringankan beban mereka,” sambungnya.
Terpisah, Ketua LAZISNU Cilacap, Wasbah Samudra Fawaid mengatakan ke depan NU Care LAZISNU Cilacap akan terus hadir dan mengirim bantuan air bersih untuk warga Cilacap.
“Tentunya program yang berlangsung mulai Agustus ini, akan berlanjut sampai musim kemarau selesai,” terangnya pada Kamis (31/08) kepada NU Cilacap Online.
Wasbah menyatakan bahwa sebagian sumber dana penyaluran air bersih berasal dari sinergi dengan beberapa pihak. “Sebagian lagi berasal dari dana NU Care-LAZISNU Cilacap,” terangnya.
Baca juga Munas Alim Ulama NU 1987 Di Cilacap, Ini Hasilnya
Ia juga menyebut, NU Care-LAZISNU Cilacap selalu terbuka dalam sinergi dengan berbagai pihak. Sinergi dengan pihak lain di antaranya dengan PT PLN Indonesia Power Jateng 2 Adipala PGU.
Sinergi Program
“Kita selalu berharap sinergi dengan berbagai pihak agar bisa menghadapi dan melalui bencana kekeringan ini dengan mudah,” ujarnya.
Sementara itu kekeringan terjadi hingga Januari 2024 sesuai perkiraan akibat kemarau parah sebagai dampak fenomena El Nino yaitu pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian Tengah. Pemanasan SML ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik Tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia.
Mengatasi dampak tersebut, NU Care-LAZISNU melakukan program jangka pendek dan panjang. Di antaranya sedekah air bersih. (Naeli R)