Siapa Pemuda Keren Versi Ning Nadia Abdurrahman?
Kuliah Umum Rajab Fest 2025 Yayasan Miftahul Huda

NU CILACAP ONLINE – Siapakah sosok pemuda keren yang sesungguhnya? Inilah paparan menarik dan mendalam tentang pemuda generasi muslim yang keren versi ning Nadia Abdurahman, pengasuh pesantren Fathul Ulum, Kwagean Kediri di Gedung Auditorium Miftahul Huda Kroya, Sabtu (25/01/2025).
Sosok Ning Nadia secara khusus dihadirkan untuk menyampaikan Kuliah Umum inisiasi Yayasan Miftahul Huda Kroya, Cilacap. Mengangkat tema “Menjadi Generasi Muslim Yang Keren, Kuliah umum digelar sebagai rangkaian Rajab Fest.
Di hadapan ratusan peserta kuliah umum, pemilik nama lengkap Nadia Nely Amalia Abdurrahman ini mengungkap bahwa pemuda keren adalah pemuda yang teguh, lurus, dan tetap menjadi pribadi yang baik.
Sosok hafidzoh yang juga lulusan Institut Imam Nafi’e Maroko menganalogikan dengan kisah pemuda Ashabul Kahfi yang tertidur di dalam gua selama ratusan tahun karena dipaksa untuk tidak mengimani Allah.
“Pemuda Ashabul Kahfi lari dari penguasa yang lalim dan memaksa untuk meninggalkan keimanan dan mereka memilih untuk mempertahankan keimanannnya dan lari. Ketika itulah Allah menidurkan mereka dalam waktu ratusan tahun hingga penguasa berganti-ganti,” terangnya.
Ning Nadia juga menyebut masa muda sebagai masa keemasan. Ada beberapa alasan kenapa masa muda adalah masa keemasan di antaranya;
“Yang pertama Fisik yang prima, Masa muda adalah saat tubuh manusia berada dalam kondisi paling prima. Inilah waktu terbaik untuk memaksimalkan potensi fisik, mental, dan spiritual,” katanya
“Kedua waktu yang luang. Dibandingkan dengan masa tua yang sering kali dipenuhi dengan tanggung jawab keluarga, kesehatan yang menurun, atau aktivitas yang terbatas, masa muda memberi lebih banyak waktu untuk belajar, beribadah, dan berkarya,” lanjutnya.
“Ketiga semangat membara. Pemuda identik dengan semangat tinggi yang dapat menjadi motor penggerak dalam perubahan positif, baik untuk diri sendiri maupun masyarakat. Namun, semangat ini harus diarahkan agar tidak salah jalan,” tegasnya.
Lebih lanjut, Ning Nadia menjelaskan adanya 3 fase kehidupan dalam Islam.
- Tiflun (Anak-anak)
Masa bermain dan belajar, masa ditanamkan nilai-nilai Islam oleh orang tua.
2. Rojul (Muda)
Masa produktif di mana manusia diuji untuk menggunakan kekuatan, waktu, dan akalnya untuk tujuan yang diridhai Allah.
3. Ajuz (Tua Lemah)
Masa berserah diri dan menyiapkan bekal akhirat, namun tidak semua manusia mencapai fase ini.
Allah berfirman dalam Surah Al-Hijr ayat 5:
“Tidak ada satu umat pun yang dapat mendahului ajalnya, dan tidak (pula) dapat mengundurkannya.”
“Maka, masa muda menjadi waktu yang sangat penting untuk menanam amal terbaik sebelum ajal tiba,” ujarnya. Baca juga Menumbuhkan Kelas Menengah Baru dari NU
Pemuda yang Keren dalam Islam
Selanjutnya, Ning Nadia menjelaskan bahwa kriteria pemuda keren dalam agama Islam adalah Incredible. Dia adalah pemuda luar biasa adalah yang menjaga hubungan dengan Allah, memiliki akhlak mulia, dan berkontribusi pada masyarakat. Baca juga Inilah Niat Puasa Ramadhan Versi Daerah Suku di Nusantara
Pemuda keren juga yang menyadari kekuatannya dan memanfaatkannya untuk hal-hal positif, tidak larut dalam kebiasaan buruk. baca juga KH Said Aqiel Siroj Tokoh Perubahan 2012 Harian Republika
Lebih panting lagi, pemuda Muslim yang keren adalah yang mengamalkan Al-Qur’an dan Sunnah Nabi ﷺ, menjaga shalat, menjauhi larangan Allah, serta menjaga hati dan pikirannya dari hal-hal yang tidak bermanfaat.
Cara Menerapkan Growth Mindset dalam Islam
Growth Mindset adalah pola pikir yang berkembang. Konsep growth mindset yang sesuai dengan Islam adalah Al-Muhafadzah ‘ala Al-Qodimis Solih wa Al-Akhdzu bil Jadidil Aslah: “Mempertahankan hal lama yang baik dan mengambil hal baru yang lebih baik.”
Pola pikir ini belajar dari tradisi memahami nilai-nilai Islam yang telah diwariskan (sholat, puasa, sedekah). Selanjutnya terbuka pada inovasi, artinya menggunakan teknologi atau cara modern untuk berdakwah, belajar, dan berbuat kebaikan.
Terakhir bersikap adaptif, yakni menghadapi tantangan zaman dengan tetap berpegang pada prinsip Islam.
Kesimpulan, Pemuda keren dalam Islam adalah yang mengutamakan Allah dalam setiap langkahnya, menjaga akhlak, semangat belajar, dan terus berkontribusi untuk kebaikan. Masa muda bukan hanya untuk bersenang-senang, tetapi masa menanam amal, seperti dalam firman Allah:
“Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia.” (QS. Al-Qasas: 77). (Naeli R)