Mumpuni Handayayekti Ulas Keistimewaan Koin Infaq NU

NU CILACAP ONLINE – Penceramah muda asli Cilacap ustadzah Mumpuni Handayayekti sebut Koin Infaq NU yang dihimpun oleh NU Care LAZISNU Cilacap istimewa. Ia menyebut beberapa alasan di antara karena infaq ini dilakukan secara istiqomah dan ditasarufkan untuk kemaslahatan umat.

Hal ini disampaikan dalam sebuah acara talkshow yang disiarkan melalui kanal YouTube NU Care LAZISNU Cilacap. Dipandu Farah, anggota tim media NU Care LAZISNU, daiyah yang humoris ini terlibat obrolan hangat terkait manfaat zakat infaq dan shadaqah.

Dalam talkshow yang bertajuk “Melangitkan Nilai-Nilai Diri” tersebut Mumpuni menjelaskan urgensi zakat kaitannya dengan gerakan LAZISNU sebagai lembaga amil zakat.

“Urgensi zakat adalah bagaimana kita bisa menjadi manusia yang bermanfaat terutama bagi orang lain. Zakat juga membersihkan harta yang kita miliki karena pada dasarnya di dalam harta yang kita miliki ada hak orang lain,” ungkapnya.

Baca juga Mumpuni Handayayekti Bicara Ilmu di Pesantren Assa’idiyah

Janji Allah Melipatgandakan pahala orang bershadaqah

Ia pun menyebut ayat Alqur’an surat Albaqarah aat 261;

مَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ اَنْۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِيْ كُلِّ سُنْۢبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍۗ وَاللّٰهُ يُضٰعِفُ لِمَنْ يَّشَاۤءُۗ وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ ۝٢

matsalulladzîna yunfiqûna amwâlahum fî sabîlillâhi kamatsali ḫabbatin ambatat sab‘a sanâbila fî kulli sumbulatim mi’atu ḫabbah, wallâhu yudlâ‘ifu limay yasyâ’, wallâhu wâsi‘un ‘alîm. 

Artinya: Perumpamaan orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah adalah seperti (orang-orang yang menabur) sebutir biji (benih) yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan (pahala) bagi siapa yang Dia kehendaki. Allah Mahaluas lagi Maha Mengetahui. (Albaqarah: 261)

Janji Allah pada orang-orang yang suka mengeluarkan amalnya, berzakat berjariyah itu bagaikan orang yang menanam biji yang sekali tumbuh langsung 700.  Dilipatgandakan tangkainya cabangnya 100. Maka janji Allah bahwa Allah akan melipatgandakan jumlah pahala yang Allah kehendaki,” jelas mumpuni.

“Konsep orang yang berzakat, orang yang beramal saleh itu bagaikan air, dan air itu harus merantau. Karena kalau air diam, maka air itu kotor, begitu juga dengan rejeki. Bila rejeki mengalir, maka rejeki akan bersih. Tapi bila rejeki itu berhenti dan numpuk-numpuk, maka rejeki menjadi kotor,” tutur Mumpuni.

“Orang yang sukanya menumpuk-numpuk harta tanpa membelanjakan di jalan jalan yang Allah ridloi,  maka pikiran akan menjadi kotor. Bila rejekinya mengalir untuk hal-hal yang bermanfaat maka pikiran akan bersih,” sambungnya.

Lantas Mumpuni menganalogikan perumpamaan memakan harta yang haram bagaikan kulit yang terkena puntung rokok, walaupun terlihat kecil apinya tapi tetap meninggalkan bekas.

“Maka dari itu kita cari rizki yang diharapkan tentunya yang diridhoi oleh Allah, yaitu rezeki yang halal. Kalau rejeki kita halal barokah, mengalir untuk hal-hal yang bermanfaat maka kita pasti selalu ingin bermanfaat,”tegasnya.

Baca juga Muslimat NU Karangpucung Ajak Istighotsah Secara Istiqomah

Shadaqah atas nama orang tua

Mumpuni juga mengapresiasi LAZISNU yang memfasilitasi para muzaki untuk melakukan shadaqah atas nama orang tua.

“shadaqah jariyah atas nama orang tua sangat luar biasa, pahalanya tidak akan terputus. Di samping itu, hal ini sama halnya meninggikan martabat orangtua,” ungkapnya.

Lanjut Mumpuni, amal yang diniatkan untuk orangtua merupakan bentuk rasa terimakasih kita atas jasa-jasa mereka.

“Berkah kita hari ini adalah peran orang tua. Kita bisa minum air kelapa karena ditanam orang tua. Jadi sesungguhnya mereka telah berpikir satu langkah lebih maju tentang apa yang akan bisa diberikan untuk anak keturunan mereka nantinya,” sambungnya.

Baca juga Jamaah Yasin Tahlil Sabtu Kliwon NU Padangjaya Harlah Ke 21

Di akhir talkshow, perempuan berparas manis yang belum lama melangsungkan pernikahannya ini memberikan support untuk para Petugas Lapangan Penjemput Koin (PLPK) agar tetap semangat dan istiqomah dalam menjalankan tugasnya.

“Sahabat peduli dan PLPK tetap semangat, apalagi ini hal yang bermanfaat. Kanjeng nabi berkata,

اِحْـرِصْ عَـلَـى مَا يَـنْـفَـعُـكَ وَاسْتَعِنْ بِاللهِ وَلَا تَـعْجَـزْ

Arti: Bersungguh-sungguhlah (semangat) untuk mendapatkan apa yang bermanfaat bagimu dan mintalah pertolongan kepada Allah (dalam segala urusanmu) dan janganlah kamu bersikap lemah [HR. Muslim no.2664]

“Jadilah semangat, jalan malas. Tugas menjemput koin NU ini menjadi pengalaman untuk hal-hal yang baik. Untuk masyarakat untuk nguri-uri NU, semangat,” kata Mumpuni.

“Koin infaq NU disalurkan untuk kemaslahatan, Sosial, Keagamaan dan Kemanusiaan. Walaupun diisi sebesar 500 sampai 1000 perak yang terpenting adalah Istiqomah,” katanya. (Naeli)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button