Mengenang KH Abdul Ghofir, Wakil Katib Syuriah NU Cilacap
NU CILACAP ONLINE – Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama. Sebagaimana gading gajah dan belang harimau yang menjadi tanda-tanda yang tak akan hilang meskipun sudah mati, begitupun nama KH Abdul Ghofir yang tak akan hilang ditelan waktu meskipun jasad sudah berkalang tanah.
KH Abdul Ghofir, Wakil Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Cilacap masa khidmah 2024-2029 telah berpulang menghadap Allah SWT. Meninggalkan duka mendalam di kalangan Nahdliyin Cilacap.
Hari itu penghujung bulan Ramadhan, Ahad 30 Ramadhan 1446 Hijriyah. Bertepatan 30 Maret 2025, sosok kiai bersahaja ini menghembuskan nafas terakhirnya dengan tenang sekitar pukul 17.00 WIB.
KH Abdul Ghofir meninggal dunia setelah sebelumnya mengalami koma pasca operasi amputasi telapak kaki kanan akibat penyakit gula.
Kiai Ghofir, telah menjemput kematian yang indah. Maultul alim, mautul alam. Bumi menangis melepas kepergian sang alim. Innalillahi wa inna ilahi rojiun.
Berita duka menyebar dengaan cepat di sela-sela kesibukan umat Muslim di penghujung Bulan Ramadhan. Tentu saja karena keesokan harinya mereka akan menyambut hari kemenangan setelah melaksanakan puasa satu bulan penuh.
Obor seribu bahkan telah siap untuk malam nanti dibawa takbir keliling kampung, betapa bahagianya. Namun kebahagiaan itu seketika menjadi duka oleh berita lelayu.
Ucapan duka mengalir cepat melalui WAG grup dan berbagai media sosial. Ada duka mendalam di tengah gemuruh takbir, Allohu Akbar.
Sungguh kematian yang indah dan dirindukan. Kiai Ghofir meninggal dunia dalam suasana bulan Ramadhan yang suci dan dikebumikan di malam Hari Raya Idul Fitri. Kepergiannya diiringi takbir yang tak putus semalam suntuk. Baca juga Ulama NU Cilacap Penerima Penghargaan Khidmat Sepanjang Hayat
Teladan Hingga Akhir Hayat
KH Ghofir adalah sosok teladan hingga akhir hayatnya. Ia adalah figur kiai bersahaja yang ramah dan penyayang. Sebagai aktifis NU, Kiai Ghafir adalah sosok yang bertanggung jawab dan ngopeni.
KH Ghofir merupakan alumni Pesantren Al Ihya Ulumaddin Kesugihan. Sebagai alumni senior ia aktif berkontribusi membesarkan almamaternya melalui forum silaturahmi mewadahi para alumni Al Ihya, Failayya. Kiai Ghofir bahkan menjadi ketua Failayya tingkat kabupaten Cilacap.
Wakil Ketua PCNU Cilacap H Munawar mengungkap, bahwa kiai Ghofir adalah gurunya semasa mondok di Ihya.
“Dulu beliau adalah senior saya pesantren Al Ihya Ulumaddin dan termasuk santri cerdas, Beliau sudah dipercaya untuk mengajar di Madrasah di usianya yang masih sangat muda,” kata H Munawar.
Dalam organisasi, Kiai Ghofir telah aktif di NU sejak muda. Dirinya adalah Wakil Ketua Pimpinan Cabang (PC) GP Ansor Cilacap periode 2003-2004.
Di Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Adipala, Kiai Ghofir dikenal sebagai sosok yang ngemong. Beliau aktif mengikuti rapat-rapat ke NU-an baik di MWCNU maupun di PCNU.
Selain aktif di organisasi, kiai Ghofir juga termasuk badal mursyid Toriqoh di Kecamatan Adipala bersama dengan Rais MWCNU Adipala KH Sahal Adzkiya.
Kepergiannya tentu saja membuat banyak orang merasa kehilangan. Tidak hanya keluarga, tetapi juga sahabat.
Sugeng tindak yai. Semoga semua amal baiknya diterima Allah, dan segala salah dan khilafnya diampuni Allah Subhanahu wata’ala, serta ditempatkan di tempat yang mulia di sisi-Nya. Amiin
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَه وَارْحَمْه
وَعَافِه وَاعْفُ عَنْه وَأَكْرِمْ نُزُوْلَه، وَوَسِّعْ مَدْخَلَه، وَاغْسِلْه بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّه مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ اْلأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْه دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِه، وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِه، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِه، وَأَدْخِلْه الْجَنَّةَ، وَأَعِذْه مِنْ عَذَابِ الْقَبْر ِوَعَذَابِ النَّارِ.
اللَّهُمَّ لاَ تَحْرِمْنَا أَجْرَه وَلاَ تَفْتِنّا بَعْدَه وَاغْفِرْلَنَا وَلَه وَاجْعَلِ الْجَنَّةَ مَأْوَاه.
*آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِين*
