Madinah Yang Selalu Dirindu, Catatan Haji 2025 Part 1

NU CILACAP ONLINE – Suasana di masjid Nabawi begitu sejuk dan damai. Jamaah begitu khusyu’ beribadah. Ratusan ribu jamaah dari berbagai negara di dunia bergegas dan berebut mengisi shaf-shaf yang tersedia. Sungguh suasana yang menjadikan Madinah selalu dirindu.
Tak terasa sembilan hari jamaah haji sudah berada di Madinah. Beragam aktivitas dilaksanakan. Shalat maktubah berjamaah untuk bisa meraih arba’in. Qiroatul Qur’an untuk meningkatkan kedekatan dengan Allah SWT. Dzikir untuk ketenangan hati. Dan yang paling dirindukan tentu ziarah dan berdekatan dengan makam Rosulillah SAW.
Kegiatan yang terus dilakukan selama di Madinah tidak pernah membosankan Meskipun jarak bisa mencapai 1 KM dengan suhu bisa mencapai 40 derajat Celcius tapi semangat para jamaah terus bergelora.
Tentu banyak alasan kenapa jamaah begitu giat dan semangat. Pertama, sesuai sabda Rasul bahwa sholat di masjid Nabawi 1000 kali lebih utama dibandang masjid lainnya selain Masjidil Haram. Ini mungkin yang menjadi magnet utama jamaah agar mendapat banyak keutamaan.
Kedua, terdapat makam Rasulullah Saw dan dua sahabat terdekatnya. Ini juga menjadi pendorong para jamaah untuk selalu melaksanakan sholat di masjid Nabawi. Baca juga Road To Mecca Part 4, Kelompok Suni di Mekah dan Madinah
Ketiga, bisa langsung ziarah ke makam Rosulillah SAW meskipun tdk langsung ke raoudloh.
Suasana di masjid Nabawi begitu sejuk dan damai. Jamaah begitu khusyu’ beribadah. Ratusan ribu jamaah dari berbagai negara di dunia bergegas dan berebut mengisi shaf-shaf yang tersedia.
Ini dilakukan satu atau dua jam sebelum adzan berkumandang. Masya Alloh. Sebuah pemandangan yang indah dan jarang dilihat di negara kita.
Dua hari terakhir ini jamaah gelombang pertama sudah mulai bergerak ke Makkah untuk melaksanakan umrah wajib.
Air mata menetes ketika kami memasuki bus yang akan bergerak ke Makkah. Berat terasa untuk berpisah dengan Rasulullah sang pemberi syafaat. Namun apa boleh dikata waktulah yang memisahkan kita.
Selamat tinggal Madinah, selamat tinggal Masjid Nabawi, selamat tinggal Rosulullah SAW. Kami semua akan selalu merindu. (Fathudin)