3 Hal Utama dalam Puasa Sunah 6 (Enam) Hari Bulan Syawal
NU CILACAP ONLINE – Ada 3 (tiga) hal utama yang berhubungan dengan puasa sunah syawal selama 6 (enam) hari; menggenapkan nilai puasa Ramadhan menjadi bernilai atau setara dengan puasa selama satu tahun, puasa berturut-turut kedudukannya sangat dianjurkan sebagai amaliyah sunah; dan ada kebolehan menggabungkan puasa yang terlewat di bulan Ramadhan dengan puasa sunah enam hari di bulan Syawal.
3 hal utama dalam Puasa Sunah 6 (Enam) Hari Bulan Syawal yang pertama adalah; kesunahannya yang saat dilaksanakan bisa menggenapkan nilai puasa Ramadhan menjadi bernilai atau setara dengan puasa selama satu tahun.
Dalil puasan sunah 6 (enam hari) di bulan syawal ercermin dalam hadits Nabi Muhammad SAW yang berbunyi; “Puasa Ramadhan seperti puasa sepuluh bulan, dan puasa 6 (enam) hari (di bulan Syawal) seperti puasa dua bulan. Itu seperti puasa setahun penuh” (Musnad Ahmad),
مَنْ صَامَ سِتَّةَ أَيَّامٍ بَعْدَ الْفِطْرِ كَانَ تَمَامَ السَّنَةِ
Saat kita merayakan Idul Fitri tepat tanggal 1 syawal saat itu kita diharamkan untuk berpuasa. Inilah akhir dari puasa Ramadhan beserta keutamaannya.
Namun, Khatib pada kesempatan membacakan Khutbah Idul Fitri sering menyampaikan bahwa segera setelah ke-haram-an berpuasa di tanggal 1 bulan Syawal, terbuka kembali untuk menggapai kehalalan berpuasa; bahkan sangat dianjurkan sekali untuk melaksanakan puasa 6 (enam) hari dan itu bisa dimulai tepat pada tanggal 2 syawal.
Bagi umat Islam yang suka, senang dan selalu terpanggil untuk menjalankan puasa sunah, maka ia tidak akan menyianyiakan kesempatan utama menggapai pahala dalam puasa sunah syawal. Juga mengingat puasa enam hari Syawal setelah Ramadhan adalah sunah yang mengandung pahala dan kebajikan yang melimpah.
Baca juga 6 Peristiwa Penting di Bulan Rabiul Akhir
Puasa 6 Hari Berturut-turut
3 hal utama dalam Puasa Sunah 6 (Enam) Hari Bulan Syawal yang kedua adalah puasa 6 (enam) hari secara berturut-turut tanpa jeda hari, sangat dianjurkan. Para ulama telah menjelaskan bahwa pahala perbuatan dilipatgandakan sekurang-kurangnya sepuluh kali lipat.
Berdasarkan keterangan di atas, puasa Ramadhan selama 30 (tiga puluh) hari setara dengan puasa 300 (tiga ratus) hari, dan 6 (enam) hari Syawal setara dengan puasa 6 (enam) puluh hari. Nabi Muhammad SAW sendiri menyatakan ini secara eksplisit:
صيامُ شَهرِ رَمَضانَ بِعَشرةِ أشهُرٍ، وسِتَّةُ أيَّامٍ بَعْدهُنَّ بِشَهرينِ، فذلك تمامُ سَنَةٍ
Dianjurkan bagi umat Islam untuk berpuasa 6 (enam) hari di bulan Syawal berturut-turut karena memberikan pahala dan kebajikan yang lebih besar di dalamnya.
Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Imam al-Tabarani dan lainnya, diriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW mengatakan:
مَنْ صَامَ سِتَّةَ أَيَّامٍ بَعْدَ الْفِطْرِ كَانَ تَمَامَ السَّنَةِ
Namun, jika seseorang tidak mampu melakukan puasa sunah syawal secara bertutur-turut selama 6 (enam) hari penuh, maka puasanya tersebut tetap sah secara bertahap selama dilaksanakan di bulan Syawal.
Kemudian, 3 hal utama dalam Puasa Sunah 6 (Enam) Hari Bulan Syawal yang ketiga adalah boleh menggabungkan (niat) puasa yang terlewat di bulan Ramadhan dengan puasa sunah enam hari di bulan Syawal.
Pahala Puasa Syawal
Mengutip Fasting 6 Days In Syawal: 3 Things You Should Know di laman muslim.sg, menggabungkan niat mengqadha puasa Ramadhan di bulan Ramadhan dengan puasa sunah 6 (enam) hari di bulan Syawal adalah sah, meskipun jika keduanya dilakukan secara terpisah maka pahalanya lebih besar.
Hal ini sebagaimana disebutkan oleh Al-Hafidz As-Suyuthi dalam bukunya, Al-Asybah wa al-Nadhair, di mana ia mengutip posisi al-Bariziy. Namun, Anda perlu niat bahwa puasa ini terutama untuk menebus puasa yang terlewat, dan puasa enam hari Syawal hanyalah puasa tambahan.
Karena itu Imam Ar-Ramli dalam kitabnya Nihayatul Minhaj ila Syarh al-Minhaj menyatakan bahwa meskipun boleh menggabungkan kedua puasa, misalnya puasa Ramadhan yang terlewat dan puasa enam hari di bulan Syawal, maka pahalanya adalah disamakan dengan orang yang berpuasa secara terpisah di mana secara alami mereka akan memperoleh pahala yang lebih banyak.
Sebaliknya, ulama seperti Syekh Ali Jum’ah berpendapat bahwa hadits puasa enam hari Syawal bersifat umum dan selama Anda telah berpuasa 6 hari di bulan Syawal baik untuk tujuan utama membayar puasa yang terlewatkan atau untuk tujuan lainnya. puasa sunah, Anda telah memperoleh pahala puasa enam hari bulan Syawal.
Terlepas dari pandangan apa pun yang kita pilih, kita harus menerima orang lain yang mengadopsi pendapat berbeda tentang masalah ini. Setiap pendapat yang didasarkan pada ijtihad ilmiah memiliki kebaikan di dalamnya, Insya Allah.
Demikian 3 hal utama dalam puasa Sunah 6 (Enam) Hari Bulan Syawal semoga bermanfaat.