Harlah NU ke-102 Garfa Cilacap Gelar Pertemuan Rutin

NU Cilacap Online – Satuan Kordinasi Cabang (Satkorcab) Garda Fatayat (Garfa) Nahdlatul Ulama Cilacap. Sukses menggelar pertemuan rutin pada Senin, (27/01/2025) lalu. Bertempat di SMA Jendral Ahmad Yani Karangpucung.
Ketua  Komandan Garfa Kabupaten Cilacap, Fathin Amamah, A. Md. Mengatakan bahwa pertemuan rutin ini juga bebarengan  dengan peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW dan Hari Lahir Nahdlatul Ulama yang ke-102 Tahun.

“Alhamdulillah pertemuan Garfa Kabupaten Cilacap ini sudah yang ke empat kalinya yakni di Karangpucung. Sebelumnya rutinan di Kawunganten. Serta dua kali di PCNU.  Insyaallah pertemuan yang akan datang  di Pantai Sidayu, Binangun,” ungkap Fathin.

Launjut Fathin  menyampaikan, bahwa PC Fatayat NU akan mengadakan Kegiatan Diklat Terpadu Dasar (DTD) yang kedua antara Bulan April atau Mei mendatang.

“kepada para Ketua Fatayat Ranting, untuk dapat mempersiapkan kader-kader terbaiknya. Guna mengikuti kegiatan diklat terpadu dasar Garfa perkiraan pada bulan Mei 2025 mendatang” pesannya.

Pertemuan rutin Garfa Kabupaten Cilacap dengan mengisi beberapa kegiatan. Seperti gebyar shalawat, istighotsah, bakti sosial dan outbound.

Turut hadir dan mengikuti rutinan dari jajaran pengurus  Fatayat NU serta anggota Garfa Se-Kabupaten Cilacap. Hadir pula perwakilan Kepala SMA Jendral Ahmad Yani Karangpucung, Pengurus MWCNU dan Badan Otonom NU  se-Kecamatan Karangpucung.

Tentang Garfa

Dalam kesempatan tersebut dengan menggelar seminar BPA dan Citra Diri Garfa. Menghadirkan narasumber  Puji Irianti, S.Pd. selaku koordinator bidang pendidikan dan pengkaderan PC Fatayat NU  Cilacap.
Sementara itu, dalam seminarnya, Puji Iriyanti, S.Pd. menjabarkan bahwa istilah Garfa pertama kali muncul dari rakernas Fatayat NU Tahun 2017 di Palangkaraya. Kalimantan Tengah dan Konferensi besar Nasional (Konbes) Fatayat NU Tahun 2018 di Ambon, Maluku.

Pimpinan Pusat (PP) Fatayat NU memutuskan untuk membentuk wadah kader Fatayat NU.  Yakni yang mempunyai ketrampilan khusus dalam kesiapsiagaan dan keprotokoleran. Wadah inilah yang selanjutnya lahirnya  “Garda Fatayat NU” (GARFA).

“Garfa harapannya bisa menjadi barisan terdepan yang mempunyai kecakapan dan ketrampilan khusus.  Untuk mengawal, menjaga, dan mendukung terselenggaranya seluruh program dan kegiatan Fatayat NU,” tutur Puji

Puji juga menjelaskan, beberapa tujuan adanya Garfa, yaitu di antaranya menjadi wadah kader Fatayat NU. Bertugas mempelopori dan menggerakkan berbagai program, kegiatan dan respon cepat terkait isu-isu sosial, budaya, kemanusiaan dan menjadi agen perdamaian.

Memberikan dukungan protokoler dan pengawalan pengamanan dalam penyelenggaraan berbagai program kegiatan sosial kemanusiaan dalam satu  koordinasi Fatayat NU.

“Selanjutnya, memberikan dukungan teknis dan operasional. Dalam upaya penanggulangan dan mitigasi bencana, menfasilitasi, serta koordinasi dengan Fatayat NU,” terang Puji

Tujuan yang lainnya yaitu meningkatkan ketrampilan dalam self-defense (pertahan diri) dan crow and event management (mengelola dan menetralkan keramaian) dalam kegiatan Fatayat NU.

Adapun yang menjadi tugas dan fungsi Garfa adalah mengikuti Diklatsus Garfa. Dengan melakukan siklus penanganan bencana, menjalankan peran self-defense dan crow and event management, serta melakukan beberapa jenis pelatihan. Kegiatan pertemuan rutin ini berjalan dengan lancar dan sukses.  (Nesy F/Rhmn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button