Tentang NU

NU, Nahdlatul Ulama, adalah Organisasi Sosial Keagamaan Kemasyarakatan Islam Aswaja terbesar di Indonesia; informasi dan artikel ini mengupas tentang Sejarah, Paham Keagamaan, Sikap Kemasyarakatan dan Basis Pendukung, Dinamika, Struktur Organisasi, Tujuan dan Usaha NU serta Perangkat Organisasinya. Selengkapnya sebagai berikut:

Sejarah

Keterbelakangan, baik secara mental, maupun ekonomi masyarakat bangsa di Nusantara saat itu, akibat penjajahan maupun akibat kungkungan tradisi; menggugah kesadaran kaum terpelajar untuk memperjuangkan martabat bangsa ini, melalui jalan pendidikan dan organisasi.

Kelahiran Nahdlatul Ulama (NU) merupakan bentuk respons terhadap munculnya gagasan pembaharuan Islam di Indonesia; yang banyak terpengaruh oleh pemikiran atau faham Wahabi serta ide-ide pembaharuan Jamaluddin Al-Afgani dan Muhammad Abduh.

Sejarah kelahiran Nahdlatul Ulama (NU) pada 1926 silam sebenarnya tak bisa terlepaskan dengan berkembangnya kelompok-kelompok Islam; yang secara relatif berhaluan pembaruan ke arah “gerakan” pemurnian (purifikasi) ajaran Islam. Selengkapnya di artikel berikut >> Sejarah Nahdlatul Ulama

Aswaja NU

Mengapa Nahdlatul Ulama  (NU) memiliki dan menganut paham keagamaan Islam Aswaja? Lalu seperti apa gambaran tentang paham keagamaan organisasi Nahdatul Ulama dan oleh Warga Nahdliyin?

Sebagai Organisasi Sosial Keagamaan dan Kemasyarakatan Islam, Nahdlatul Ulama memiliki konsep yang komprehensif hubungannya dengan Paham Keagamaan, dalam hal ini paham keagamaan Islam. Sementara itu, dalam hal paham keagamaan Islam, Nahdlatul Ulama mengikuti paham/aliran keagamaan Islam Aswaja (Ahlussunnah Wal Jamaah).

Paham Keagamaan NU tidak bisa dilepaskan dengan Pemikiran KH Muhammad Hasyim Asyari sebagai pendiri NU. Pemikiran KH Hasyim Asy’ari dalam paham keagamaan terlihat dari pembelaannya terhadap cara beragama dengan sistem bermadzhab.

Inilah pandangannya yang erat kaitannya dengan sikap beragama mayoritas kaum Muslimin yaitu “Ahlusunnah wal jamaah”. Pemikirannya tentang paham bermadzhab ini tertuang dalam karyanya Qanun Asasy li-Jam’iyyati Nahdlatil Ulama yang kemudian dijadikan pijakan dasar organisasi NU. Baca selengkapnya tentang >> Paham Keagamaan NU

Ulama-Ulama Nahdlatul Ulama (NU) melaksanakan ijtihad, usaha yang sungguh-sungguh, guna memantapkan paham keagamaan Islam Aswaja nya. Dengan cara merumuskan metode berfikir organisasi dan warga NU; yang terkenal dengan istilah Fikrah Nahdliyah.

Fikrah Nahdliyah adalah kerangka berpikir yang mendasarkan diri pada ajaran Ahlussunnah Wal Jamaah, menjadi landasan berpikir Nahdlatul Ulama (khiththah Nahdliyah) untuk menentukan arah perjuangan dalam rangka Islah al-ummah (perbaikan umat). Baca uraian lengkap tentang Metode Berfikir ala NU / Fikrah Nahdliyah

Warga NU

Jumlah warga NU atau basis pendukungnya diperkirakan mencapai lebih dari 40 juta orang, dari beragam profesi. Sebagian besar dari mereka adalah rakyat jelata, baik di kota maupun di desa. Mereka memiliki kohesifitas yang tinggi karena secara sosial-ekonomi memiliki masalah yang sama, selain itu mereka juga sangat menjiwai ajaran ASWAJA, Ahlusunnah Wal Jamaah.

Pada umumnya mereka memiliki ikatan cukup kuat dengan dunia pesantren yang merupakan pusat pendidikan rakyat dan cagar budaya Nahdlatul Ulama (NU). Basis pendukung ini mengalami pergeseran, sejalan dengan pembangunan dan perkembangan industrialisasi.

Warga NU di desa banyak yang bermigrasi ke kota memasuki sektor industri. Jika selama ini basis Nahdlatul Ulama lebih kuat di sektor pertanian di pedesaan. Maka saat ini, pada sektor perburuhan di perkotaan, juga cukup dominan.

Demikian juga dengan terbukanya sistem pendidikan, basis intelektual dalam Nahdlatul Ulama juga semakin meluas; sejalan dengan cepatnya mobilitas sosial yang terjadi selama ini. Baca Menjaga Tradisi, Ibadah, Amaliyah, Tantangan Warga NU.

Nahdlatul Ulama NU

Tujuan Usaha NU

Apa tujuan dari Nahdlatul Ulama? Tujuan NU adalah menegakkan ajaran Islam menurut paham Ahlussunnah Wal Jamaah di tengah-tengah kehidupan masyarakat, di dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Tujuan dan usaha organisasi NU tersebut termaktub dalam AD ART Nahdlatul Ulama (terbitan tahun 2015).

Sedangkan usaha-usaha NU untuk mencapai tujuannya, antara lain dengan melaksanakan program dan kegiatan yang meliputi beberapa bidang. Seperti dakwah, peningkatan sumber daya manusia, bidang sosial, ekonomi dan pertanian, bidang keagamaan, pondok pesantren, pendidikan, kesehatan, dan lain sebagainya. Selengkapnya, silakan membacanya di halaman Tujuan Usaha Nahdlatul Ulama ini.

Struktur dan Perangkat NU

Struktur Organisasi Nahdlatul Ulama (NU) terdiri dari; Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU), Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) dan yang berkedudukan di Luar Negeri, yaitu Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU), di tingkat Kecamatan Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU), Struktur Pengurus Nahdlatul Ulama di Desa / Kelurahan yang disebut Pengurus Ranting NU; sementara itu, di bagian paling bawah ada Pengurus Anak Ranting (PARNU, yang berbasis Masjid dan Komunitas.

Selengkapnya silakan baca Apa Saja Struktur Organisasi NU?

Bagaimana dengan perangkat organisasi Nahdlatul Ulama, Apa saja? Nahdlatul Ulama secara organisatoris memiliki Perangkat Organisasi, yang terdiri dari Badan Otonom, Badan Khusus dan Lembaga-Lembaga NU. Badan Otonom NU, Badan Khusus dan Lembaga-Lembaga Nahdlatul Ulama untuk mewadahi dan menjadi pusat pelaksana program dan kegiatan.

Dengan struktur organisasi yang ada dari tingkat pusat hingga tingkat desa, organisasi Nahdlatul Ulama tentu memiliki potensi yang sangat besar. Oleh sebab itu, keberadaan perangkat organisasi sangat perlu dan penting; untuk kebutuhan penanganan program dan kegiatan yang lebih khusus.

Dengan demikian, usaha-usaha dan tujuan Nahdlatul Ulama (NU) mengalami perluasan. Pelaksanaannya oleh Badan Otonom (Banom), Badan Khusus dan Lembaga-Lembaga Nahdlatul Ulama. Baca selengkapnya >> Badan Otonom (Banom) dan Lembaga-Lembaga.

NU, NKRI dan Pancasila

Sejarah organisasi Nahdlatul Ulama tidak bisa terlepaskan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Memang benar, bahwa Nahdlatul Ulama lahir sebelum Indonesia berdiri sebagai negara yang merdeka. Dan atas alasan tersebut, Nahdlatul Ulama memiliki peran sejarah yang sangat mengakar kuat dalam pembentukan Negara Indonesia. Yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Sebagai Organisasi Islam yang ikut memerdekakan Indonesia, sikap Nahdlatul Ulama tegas NKRI sudah final, sudah selesai. Siapa saja yang yang ingin mengobok-obok NKRI dan Idiologi Pancasila, siap-siap berhadapan dengan Nahdlatul Ulama (NU).

Sementara itu, di dunia sekarang sedang berlangsung persaingan ideologi. Khusus dunia islam, persaingan hingga benturan itu antara Ideologi politik barat sekularisme/Liberal agama vs fundamentalisme islam (formalistik). Sedangkan NU dan Pancasila terletak di antara keduanya sebagai balancing factor, faktor penyeimbang.

KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) pernah menyatakan “Tanpa Pancasila, Negara RI tidak pernah ada”. “Pancasila adalah serangkaian prinsip-prinsip yang bersifat lestari. Ia memuat ide yang baik tentang hidup bernegara yang mutlak diperjuangkan.

Gus Dur mengatakan; “Saya akan mempertahankan Pancasila yang murni dengan jiwa-raga saya, terlepas dari kenyataan bahwa ia tidak jarang dikebiri atau dimanipulasi, baik oleh segelintir tentara maupun sekelompok umat Islam.”

Ketegasan Nahdlatul Ulama (NU) hubungannya dengan Pancasila sesuai dengan Deklarasi Hubungan Pancasila dengan Islam tahun 1984 oleh Ulama-Ulama Nahdlatul Ulama (NU).

NU dan Islam Aswaja

Akhirnya, sebagai bagian dari Struktur Organisasi Nahdlatul Ulama bermanhaj Islam Aswaja, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (NU) Cilacap melalui Website ini ikut serta mempertahankan jejak sejarah dan mewujudukan cita-cita serta tujuan Nahdlatul Ulama (NU).

Juga dalam upaya terus menerus untuk menyemai dan menyebarkan ajaran Islam Ahlussunah wal Jamaah. Yaitu Islam yang ramah, inklusif, moderat dan damai dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia. (Tim Redaksi NU Cilacap Online NUCOM)

Back to top button