PAFI Hulu Sungai Utara Dorong Kesadaran tentang Bahaya DBD dan Leptospirosis

NU Cilacap Online – Musim hujan merupakan waktu yang rentan terhadap penyebaran berbagai penyakit. Di Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan, ancaman penyakit seperti Demam Berdarah Dengue (DBD) dan leptospirosis menjadi perhatian utama.

Kondisi lingkungan yang lembab dan genangan air yang sering muncul akibat hujan memicu peningkatan risiko penyebaran penyakit DBD dan leptospirosis ini. Dalam upaya menghadapi tantangan ini, Perhimpunan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Kabupaten Hulu Sungai Utara aktif mendorong kesadaran masyarakat untuk mencegah dan menangani ancaman bahaya penyakit tersebut.

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)

DBD disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Musim hujan menjadi waktu ideal bagi nyamuk ini untuk berkembang biak, terutama di daerah yang memiliki genangan air.

Gejala DBD meliputi demam tinggi, nyeri sendi, nyeri kepala, dan munculnya bintik merah pada kulit. Jika tidak ditangani dengan cepat, penyakit ini dapat berujung pada komplikasi yang serius, seperti syok dan perdarahan hebat.

Faktor Risiko DBD di Hulu Sungai Utara

  • Kondisi Lingkungan: Banyaknya genangan air di halaman rumah, wadah bekas, dan tempat penyimpanan air menjadi tempat favorit nyamuk berkembang biak.
  • Kesadaran Masyarakat: Beberapa warga masih kurang peduli terhadap penerapan program 3M Plus (Menguras, Menutup, dan Mendaur ulang).

Leptospirosis merupakan penyakit bakteri yang ditularkan melalui kontak langsung dengan air atau tanah yang terkontaminasi urin hewan, terutama tikus. Musim hujan memperbesar risiko penyebaran karena seringnya terjadi banjir yang mengandung bakteri Leptospira.

Gejala leptospirosis meliputi demam, sakit kepala, nyeri otot, hingga komplikasi serius seperti gagal ginjal dan meningitis. Warga Hulu Sungai Utara yang terlibat dalam aktivitas di area banjir atau genangan air memiliki risiko lebih tinggi tertular penyakit ini.

Peran PAFI Hulu Sungai Utara

Sebagai organisasi profesi di bidang farmasi, PAFI Hulu Sungai Utara memiliki peran penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya penyakit saat musim hujan. Beberapa langkah yang telah dilakukan antara lain:

Untuk mengetahui profil PAFI Hulu Sungai Utara akses lamanya : pafihulusungaiutarakab.org

  1. Kampanye Edukasi Masyarakat

PAFI rutin menggelar penyuluhan tentang pencegahan DBD dan leptospirosis di desa-desa. Masyarakat diajarkan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, seperti membuang genangan air dan memanfaatkan pestisida alami untuk mengurangi populasi nyamuk.

2. Distribusi Informasi dan Obat-Obatan

Melalui apotek dan pos pelayanan kesehatan, PAFI memberikan informasi tentang gejala awal penyakit dan pentingnya mendapatkan pengobatan segera. Selain itu, PAFI juga mendistribusikan larvasida untuk membasmi jentik nyamuk.

3. Kolaborasi dengan Dinas Kesehatan

PAFI bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai Utara untuk melakukan fogging di daerah rawan DBD dan menyuplai obat-obatan untuk penanganan kasus leptospirosis.

4. Program 3M Plus

PAFI terus menggalakkan program 3M Plus, seperti menggunakan kelambu, memasang kawat nyamuk, dan menjaga kebersihan rumah.

Langkah Pencegahan Mandiri oleh Masyarakat

 Masyarakat di Hulu Sungai Utara dapat berperan aktif mencegah penyebaran penyakit ini dengan langkah berikut:

  • Menjaga kebersihan lingkungan, termasuk membuang barang-barang bekas yang dapat menampung air.
  • Menggunakan perlengkapan pelindung, seperti sepatu bot saat berada di area banjir.
  • Segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala DBD atau leptospirosis.

Kesimpulan

Ancaman penyakit seperti DBD dan leptospirosis di Kabupaten Hulu Sungai Utara selama musim hujan memerlukan perhatian serius. PAFI Hulu Sungai Utara berperan aktif dalam meningkatkan kesadaran dan edukasi masyarakat untuk mencegah penyebaran penyakit ini.

 

Dengan kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, serta organisasi kesehatan seperti PAFI risiko wabah dapat diminimalkan. Bersama-sama, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan aman meskipun menghadapi tantangan musim hujan.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button