Amalan Sunah Haji Mabrur, Berikut Tata Cara Dan Doanya

NU CILACAP ONLINE – Bagi setiap calon jemaah haji musti bercita-cita mendapat predikat haji mabrur, oleh karenanya perlu persiapan yang matang, mulai persiapan fisik, materi, hingga persiapan diri secara spiritual, yakni dengan menjalankan amalan sunah haji.

Amalan Sunah Haji

Amalan sunah haji mabrur ini bukan hanya dianjurkan, tetapi juga memiliki makna dan manfaat yang mendalam bagi calon jemaah haji.

Dengan melaksanakan amalan-amalan sunah ini, diharapkan calon jemaah haji dapat meraih haji yang mabrur, diterima Allah SWT, dan kembali ke tanah air dengan membawa limpahan keberkahan dan ketaatan.

Ibadah haji kata Imam Ghazali, al-wushûl wa al-qabûl ila Allâh yaitu merupakan ibadah terindah yang membekas dalam diri manusia, terhadap keimanannya kepada Allah SWT maupun terhadap perilaku serta pergaulannya dengan sesamanya.

Sesungguhnya kewajiban haji merupakan kelahiran kembali manusia, yaitu ketika ia mampu menghidupkan nilai-nilai spritualnya dan manakala ia sanggup membuka hati untuk menyambut cahayaNya.

Adapun amalan-amalan sunah haji mabrur, berikut ini tata cara dan doanya.

1.Taubat

Taubat berarti memohon ampunan kepada Allah SWT atas segala dosa dan kesalahan yang pernah dilakukan.

Memohon doa restu sekaligus mohon maaf atas segala kesalahan, termasuk menyelesaikan perkara hak adami ‘hutang-piutang’ yakni dengan mohon halal.

Momentum tersebut oleh calon jamaah haji Indonesia biasanya dengan mengadakan penyelenggaraan Walimatissafar Haji.

Dengan jiwa bersih tersebut, ibadah haji yang akan dijalaninya terasa lebih nyaman, bermakna dan diterima oleh Allah SWT.

2. Shalat Sunah Safar 2 Rakaat

Sebelum mulai perjalanan menuju Tanah Suci, dianjurkan untuk melaksanakan salat sunah dua rakaat.

Adapun kesunnahan itu sesuai dengan kebiasaan Nabi Muhammad yang tak pernah meninggalkan suatu tempat, kecuali melakukan shalat safar terlebih dulu, sebagaimana disebutkan dalam hadits:

مَا خَلَّفَ أَحَدٌ عَلَى أَهْلِهِ أَفْضَلُ مِنْ رَكْعَتَيْنِ يَرْكَعُهُمَا عِنْدَهُمْ حِينَ يُرِيدُ السَّفَرَ

Artinya: “Tidak ada sesuatu yang lebih utama untuk ditinggalkan seorang hamba bagi keluarganya, daripada dua rakaat yang dia kerjakan di tengah (tempat) mereka ketika hendak melakukan perjalanan” (HR Ath-Thabrani)

Dan disebutkan juga dalam hadits lain, bahwa Rasulullah bersabda:

إِنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لاَ يَنْزِلُ مَنْزِلاً إِلاَّ وَدَّعَهُ بِرَكْعَتَيْنِ

Yang artinya: “Sungguh, Nabi Muhammad ﷺ tidak tinggal di suatu tempat kecuali meninggalkan tempat tersebut dengan sholat dua rakaat” (HR Anas bin Malik)

Tata cara salat ini sama seperti salat sunah safar pada umumnya, yakni rakaat pertama setelah Al Fatihah disunahkan membaca surah Al Kafirun, dan pada rakaat kedua setelah membaca Al Fatihah disunahkan membaca surah Al Ikhlas.

Adapun lafal niat shalat sunah safar dua rakaat:

أُصَلِّي سُنَّةَ السَّفَرِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Setelah selesai shalat sunah safar, dianjurkan untuk membaca Ayat Kursi dan surat Quraisy, kemudian disempurnakan dengan membaca doa. Berikut bacaannya:

اللهم أَنْتَ الصَّاحِبُ فِي السَّفَرِ وَأَنْتَ الْخَلِيْفَةُ فِي الْأَهْلِ وَالْمَالِ وَالْوَلَدِ وَالْأَصْحَابِ اِحْفَظْنَا وَإِيَّاهُمْ مِنْ كُلِّ آفَةٍ وَعَاهَةٍ اللهم إِنَّا نَسْأَلُكَ فِي مَسِيْرِنَا هَذَا الْبِرَّ وَالتَّقْوَى وَمِنَ الْعَمَلِ مَا تَرْضَى اللهم إِنَّا نَسْأَلُكَ أَنْ تَطْوَى لَنَا الْأَرْضَ وَتُهَوِّنَ عَلَيْنَا السَّفَرَ وَأَنْ تَرْزُقَنَا فِي سَفَرِنَا سَلَامَةَ الْبَدَنِ وَالدِّيْنِ وَالْمَالِ وَتُبَلِّغَنَا حَجَّ بَيْتِكَ وَزِيَارَةَ قَبْرِ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Artinya: “Ya Allah, Engkau adalah kawan dalam perjalanan dan Engkau adalah penjaga keluarga, harta, anak, dan teman, selamatkan kami dan mereka dari setiap petaka dan penyakit. Ya Allah, dalam perjalanan ini kami memohon kepada-Mu kebaikan, ketakwaan, dan amal yang Engkau ridai. Ya Allah, dekatkan dan mudahkanlah perjalanan ini untuk kami, anugerahkan pada kami dalam perjalanan ini keselamatan badan, agama, harta, serta sampaikanlah kami untuk menunaikan haji ke rumah-Mu dan menziarahi makam Nabi-Mu Muhammad ﷺ.”

Setelah selesai membaca doa tersebut dan keluar hingga sampai pada pintu rumah, maka dianjurkan untuk membaca doa berikut:

بِسْمِ اللهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللهِ وَلاَ حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ أَعُوْذُ بِاللهِ رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ أَنْ أَضِلَّ أَوْ أُضِلَّ أَوْ أَذِلَّ أَوْ أُذِلَّ أَوْ أَزِلَّ أَوْ أُزِلَّ أَوْ أَظْلَمَ أَوْ أُظْلِمَ أَوْ أَجْهَلَ أَوْ يُجْهَلَ عَلَيَّ اللهم إِنِّي لَمْ أَخْرُجْ أَشِرًا وَلاَ بَطَرًا وَلاَ رِيَاءً وَلاَ سُمْعَةً بَلْ خَرَجْتُ اتِّقَاءَ سَخَطِكَ وَابْتِغَاءَ مَرْضَاتِكَ وَقَضَاء فَرْضِكَ وَاتِّبَاعَ سُنَّةِ نَبِيِّكَ وَشَوْقًا إِلَى لِقَائِكَ

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah, hamba bertawakal kepada Allah, tidak ada daya dan kekuatan selain dengan pertolongan Allah. Tuhanku, hamba berlindung kepada-Mu dari kesesatan dan yang menyesatkan, dari hina dan dihinakan, dari tergelincir dan yang digelincirkan, dari perbuatan zalim dan dizalimi, atau dari kebodohan dan memperbodoh. Ya Allah, hamba keluar bukan untuk kejelekan, tidak pula terburu-buru, tidak karena ingin dipuji dan pamer, tapi aku keluar untuk menjauhi amarah-Mu dan mengharap ridha-Mu, dan untuk menunaikan kewajiban-Mu, mengikuti sunnah Nabi-Mu, dan karena kerinduan ingin bertemu dengan-Mu.”

Setelah membaca doa tersebut dan mulai melangkah keluar meninggalkan rumah, maka dianjurkan membaca doa berikut:

للهم بِكَ انْتَشَرْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَبِكَ اعْتَصَمْتُ وَإِلَيْكَ تَوَجَّهْتُ اللهم أَنْتَ ثِقَتِي وَأَنْتَ رَجَائِيْ فَاكْفِنِيْ مَا أَهَمَّنِيْ وَمَا لاَ أَهْتَمُ بِهِ وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ عَزَّ جَارُكَ وَجَلَّ ثَنَاؤُكَ وَلَا إِلَهَ غَيْرُكَ اللهم زَوِّدْنِيْ التَّقْوَى وَاغْفِرْ لِيْ ذَنْبِيْ وَوَجَّهْنِيْ لِلْخَيْرِ أَيْنَمَا تَوَجَّهْتُ

Artinya: “Ya Allah, bersama-Mu hamba pergi, kepada-Mu hamba berserah diri, kepada-Mu hamba berpegang teguh, dan untuk-Mu hamba mengarahkan diriku. Ya Allah, Engkau adalah kepercayaanku, dan Engkau adalah harapanku, cukuplah apa yang penting bagiku, dan (juga) apa yang tidak hamba anggap penting, dan Engkau lebih mengetahui daripada hamba tentang hal ini. Sungguh mulia perlindungan-Mu, dan agung pujian kepada-Mu, tiada Tuhan selain Engkau. Ya Allah, tambahkanlah ketakwaan padaku, ampunilah dosaku, dan arahkan hamba ke jalan kebaikan, kemana pun hamba menuju.”

3.Berdoa saat Menaiki Kendaraan

Ketika akan menaiki kendaraan untuk berangkat haji, disunahkan untuk membaca doa khusus.

Doa permohonan perlindungan kepada Allah SWT selama perjalanan, serta kelancaran dan kemudahan dalam menunaikan ibadah haji.

Berikut bacaan doa saat menaiki kendaraan menuju ibadah Haji:

بِسْمِ اللَّهِ وَبِاللَّهِ وَاللَّهُ أَكْبَرُ، تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ، لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ، مَا شَاءَ اللَّهُ كَانَ، وَمَا لم يشاء لَمْ يَكُنْ، سُبْحَانَ اللَّهِ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ، وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ. اللهم إِنِّي وَجَّهْتُ وَجْهِيْ إِلَيْكَ وَفَوَّضْتُ أَمْرِيْ كُلَّهُ إِلَيْكَ وَتَوَكَّلْتُ فِي جَمِيْعِ أُمُوْرِيْ عَلَيْكَ أَنْتَ حَسْبِيْ وَنِعْمَ الْوَكِيْل

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah, dengan (pertolongan) Allah, dan Allah Maha Besar. Hamba berserah diri kepada Allah, tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah Yang Maha Mulia, dan Maha Agung. Apa yang Allah kehendaki, maka ia akan ada, dan apa yang tidak Dia kehendaki, maka tidak ada. Mahasuci Allah, yang telah menundukkan semua ini bagi kami padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya, dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami. Ya Allah, sungguh hamba menghadapkan wajahku kepada-Mu, dan memasrahkan semua urusanku kepada-Mu, hamba berserah kepada-Mu dalam semua urusanku, Engkau yang mencukupiku dan dan sebaik-baik pelindung.”

Baca juga Uwais Al-Qarni, Gendong Ibunya dari Yaman ke Makkah Naik Haji

Setelah naik kendaraan secara sempurna dan sudah berjalan, maka dapat membaca tasbih dan doa berikut:

سُبْحَانَ اللَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ

Artinya, “Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah, dan Allah Mahabesar.” Bacaan tasbih ini dibaca sebanyak tiga kali, kemudian membaca doa berikut:

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ اللهم أَنْتَ الْحَامِلُ عَلَى الظَّهْرِ وَأَنْتَ الْمُسْتَعَانُ عَلىَ الْأُمُوْرِ

Artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah menunjukkan kami ke (surga) ini. Kami tidak akan mendapat petunjuk sekiranya Allah tidak menunjukkan kami. Ya Allah, Engkau adalah Zat yang menanggung punggung, dan Engkaulah yang diminta pertolongan atas semua urusan.”

4.Shalat 2 Rakaat dan Doa Ketika Sampai

Setelah sampai di Tanah Suci, dianjurkan untuk melaksanakan salat sunah dua rakaat sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat bisa sampai di tempat tujuan.

Setelah shalat, disunahkan untuk membaca doa khusus untuk memohon kemudahan dalam melaksanakan ibadah haji.

Berikut adalah doa ketika sampai di Tanah Suci:

أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ الَّتِى لاَ يُجَاوِزُهُنَّ بَرٌّ، وَلاَ فَاجِرٌ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ

Artinya: “Hamba berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna, yang tidak dapat dijangkau orang yang baik dan yang jahat dari keburukan semua makhluk.”

Demikian amalan untuk para calon jamaah haji untuk mendapat Haji yang Mabrur, Insya Allah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button