Siti Rosidah; NU Adalah Wadah Berjuang dan Beribadah

NU CILACAP ONLINE – NU adalah rumah besar yang menjadi wadah bersama dalam berjuang untuk berkhidmah dan beribadah kepada Allah SWT. Demikian disampaikan Hj Siti Rosidah, Anggota Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Tengah di hadapan puluhan Kader NU Karangpucung.

Siti Rosidah mengungkap bahwa tantangan NU hari ini dalam politik kebangsaan yang menjadi konsen dari Nahdlatul Ulama (NU) adalah bersama-sama menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan cara NU.

“NU sudah sepakat dengan merawat jagad, membangun peradaban. Yang mana merawat jagad tidak hanya mencintai Indonesia tetapi juga mencintai dunia sebagai wadah kita bersama-sama berjuang untuk berkhidmah, untuk ibadah kepada Allah SWT,” tegasnya

Hal ini disampaikan pada Kegiatan Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Cilacap yang bertempat di SMA Jendral Ahmad Yani Karangpucung pada Sabtu, (19/08/2023) lalu.

Dirinya mengungkapkan apresiasinya terhadap pencapaian NU Care LAZISNU Cilacap sebagai salah satu lembaga NU sebagai LAZISNU yang terbaik se-Jawa Tengah. Hal ini ditunjang dengan kapasitas kelembagaan dan digitalisasi.

“Hari ini LAZISNU Cilacap sudah mencapai angka 1,3 milyar, dan target satu tahun kedepan sudah mencapai 2 milyar. Maka, digitalisasi akan menjadi salah satu upaya agar perolehan itu semakin banyak dan penguatan pembangunan. Serta sinergitas NU dengan masyarakat akan semakin terbangun dengan baik,” ujarnya.

Baca juga KH Su’ada Adzkiya Imbau Hidupkan Lailatul Ijtima’

RAPERDA Pesantren

Hj Siti Rosidah yang juga menjabat sebagai bendahara PW Muslimat NU Jawa Tengah ini mengaku bahwa dirinya bisa mencapai posisi saat ini berangkat dari Kader NU sekaligus santri.

Pada kesempatan tersebut dia menyampaikan tentang penguatan kelembagaan di tingkat pesantren. Bahwa ia dan timnya di DPR saat ini tengah memperjuangkan Rancangan Peraturan Daerah (RAPERDA) Pesantren yang sampai hari ini tinggal menunggu pengesahan.

“Karena terkait dengan pesantren, masih banyak sekali yang belum layak untuk penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) anak-anak kita, yang di 2045 nanti sama-sama akan menjadi generasi emas Indonesia yang akan menerima estafet kepemimpinan, baik nasional, lokal, maupun regional,” kata Rosidah.

Baca juga UU Pesantren Kuatkan Relasi Pesantren Dengan Negara

“Dengan adanya Raperda Pesantren, semoga amanat ini akan melekat kepada negara untuk menjadi pemberdayaan secara langsung,” lanjutnya

Suksesnya KH Abdurrahman Wahid atau Gusdur menjadi presiden, itu akan menginspirasi kader-kader terbaik NU. Ia pun menyebut beberapa nama tokoh NU yang menjadi pejabat di pemerintahan.

“Ada KH Ma’ruf Amin, ada para menteri dari NU, seperti Ibu Ida Fauziyah, Ketua PP Fatayat NU. Kemudian pucuk pimpinan pusat Muslimat NU Khofifah Indar Parawangsa yang menjadi gubernur. Maka, itu adalah kontribusi terhadap Indonesia yang luar biasa,” katanya.

Penguatan Ekonomi NU

Hj. Siti Rosidah mengungkapkan bahwa saat ini di Jawa Tengah, bahkan di seluruh Indonesia telah banya berdiri Balai Latihan Kerja (BLK) pesantren. Ini untuk membekali para santri agar saat pulang menjadi warga masyarakat mereka tidak bingung. Karena sudah dibekali latihan-latihan. Hal itu merupakan pikiran-pikiran kedepan agar santri bisa memimpin negeri.

“Jadi, santri tidak hanya memiliki kapasitas keilmuan di bidang keagamaan, tetapi juga memiliki kapasitas interpreunership untuk kehidupan duniawinya. Maka ke depan, penguatan NU selain kapasitas kelembagaan target kita adalah penguatan ekonomi NU,” tuturnya

“Maka mari Nahdlatul Ulama yang sudah berjuang lahir batin mencintai Indonesia, hubbul wathon minal iman. Insyaallah benteng NKRI adalah memang NU yang tidak pernah berkhianat kepada Indonesia,” tegas Hj. Siti Rosidah.

Kegiatan hari itu adalah rangkaian Turba PCNU Cilacap dalam rangka penguatan kapasitas kelembagaan di lingkungan PCNU Cilacap. Kali ini adalah titik ke 4 dari 12 titik. Hadir di tengah-tengah acara Ketua PCNU Cilacap KH Nasrulloh dan Analis Kemasyarakatan Kesbangpol Provinsi Jawa Tengah, Irfan Didik Wicaksono. (Nessy Maulidia/Naeli R)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button