Katib PWNU Jateng KH Imam Sya’roni Fahrurrozi Meninggal Dunia

NU CILACAP ONLINE – Berita duka merundung warga Nahdlatul Ulama, Katib Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah KH Imam Sya’roni Fahrurrozi telah meninggal dunia. Innalillahi wa inna ilaihi roji’un. Beliau meninggal dunia  saat dalam perjalanan menuju ke arena Muktamar ke-34 NU di Lampung, Senin (20/12).

Kabar duka disampaikan oleh Wakil Ketua PWNU Jateng KH Mahsun Mahfud melalui grup WA ‘Rombongan ke Muktamar’. Dirinya mengabarkan kiai Sya’roni meninggal pada pukul 05.30  di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.

Dikutip dari jateng.nu.or.id, informasi dari Sekretariat PWNU Jateng menyebutkan, almarhum KH Imam Sya’roni  pada Ahad malam (19/12) bersama Rais PWNU Jateng KH Ubaidullah Shodaqoh, dan Ketua PWNU Jateng KH Muhammad Muzamil berangkat menuju Lampung untuk mengikuti Muktamar ke-34 NU yang jadwal perjalanannya ditempuh melalui jalur darat Semarang-Jakarta dengan kereta api dan dari ibukota negara dilanjutkan dengan pesawat terbang menuju Lampung.

Meninggal Usai Shalat Subuh

Ketua PW GP Ansor Jateng H Sholahudin Aly yang juga sedang dalam perjalanan menuju ke arena muktamar mengatakan; setelah turun dari kereta di Stasiun Gambir, rombongan peserta muktamar dari PWNU Jateng menjalankan shalat subuh dan istirahat; sebelum melanjutkan perjalanan ke Lampung melalui jalur udara.

“Pada saat jeda itu almarhum minta ijin untuk istirahat, namun kemudian diketahui tidak sadarkan diri; rombongan memanggil tim medis dan selanjutnya dibawa ke RSCM dengan ambulans. Di tengah perjalanan diketahui KH Imam Sya’roni sudah meninggal,” katanya.

Ketua PWNU Jateng KH Muhammad Muzamil mengatakan, Nahdliyin Jateng saat ini sangat berduka, karena kehilangan salah satu kader terbaiknya di jajaran syuriyah. Almarhum saat masih sugeng sangat aktif rawuh di Sekretariat NU Jateng menyelesaikan tugas-tugas kesyuriyahan dan bimbingan kepada tanfidziyah.

“Setiap hari Senin malam, almarhum rawuh di Sekretariat PWNU Jateng mengasuh majlis doa untuk warga NU yang meninggal dunia; dan nama-namanya dicantumkan dalam rubrik daftar Asmaul Mauta di web media NU Online Jateng setiap Kamis pagi,” kata Kiai Muzamil.

Menurutnya, tugas memimpin doa dijalaninya dengan tekun, setiap Senin malam bersama para pengurus Lembaga Dakwah NU Jateng, acara ini disiarkan melalui kanal youtube LDNU Jateng.

“Majelis kirim doa untuk warga NU yang meninggal dunia setiap Senin malam di Sekretariat PWNU Jateng  sepeninggal Kiai Sya’roni tetap akan kami lanjutkan,” pungkasnya. Lahul Fatihah

Berdasarkan keputusan keluarga, almarhum KH Imam Sya’roni  dimakamkan di komplek Pemakaman Asem Growong Ngilir, Trimulyo, Genuk, Kota Semarang sore ini.

Sosok Inklusif

Salah satu sahabat beliau Dr. Jamal Ma’mur Asmani, M.A. dalam tulisannya menggambarkan bahwa almarhum KH Imam Sya’roni merupakan sosok yang inklusif dan egaliter.

Pengalaman bertemu dengan Al-Marhum-Al-Maghfurlah, tulis  Dr. Jamal Ma’mur Asmani, M.A. adalah saat PKPNU (Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama) di Kabupeten Pati. Salah satunya saat beliau mengisi PKPNU angkatan 2 di Pondok Pesantren Mambaul Ulum Pakis dan di Majlis Wakil Cabang NU Kecamatan Trangkil Pati.

Beliau sosok yang inklusif pemikirannya. Selain belajar di PP. Al-Anwar Sarang Rembang di bawah bimbingan langsung KH Maimoen Zubair, beliau adalah sosok akademisi. Penulis ketemu saat beliau meneruskan studi magister (S2) di IAIN/UIN Walisongo Semarang.

KH Imam Sya’roni membaca pemikiran-pemikiran baru dari banyak pemikir. Beliau sering bertanya kepada penulis soal buku-buku penulis. Beliau ingin memilikinya. Ketika menyampaikan materi Aswaja, beliau mengambil banyak referensi, baik klasik dan kontemporer. Beliau membuat power point yang sistematis dan komprehensif sehingga audiens tercerahkan dan mendapat pengayaan keilmuan yang memadai.

Sejarah Islam sejak era Nabi, sahabat, tabi’in, tabi’it tabi’in, imam mujtahid dan sampai sekarang dikupas tuntas sehingga kader-kader NU termotivasi untuk memberikan kontribusi bagi peradaban Islam yang dinamis dan humanis.

KH Imam Sya’roni Tokoh Egaliter

Masih menurut Dr. Jamal Ma’mur Asmani, M.A., KH Imam Sya’roni juga adalah sosok yang egaliter. Beliau mudah bergaul dengan siapapun dan tidak menjaga jarak. Meskipun beliau seorang pengasuh pesantren dan Katib Syuriyah PWNU Jateng, namun beliau sosok egaliter, fleksibel, dan populis.

Ketika bersama beliau, maka perbincangan berjalan dengan hangat dan kemana-mana sehingga teman bicaranya nyaman dan bisa ngimbangi topik yang dibincangkan. Beliau sering bertanya tentang pondok penulis di Jombang.

Ketika di Pakis, salah satu gojlokan beliau kepada penulis yang selalu saya ingat adalah “Mas Jamal ini sudah S3, tapi kok penampilannya masih kayak santri, kemproh, tidak teratur, amburadul”. Penulis tertawa tergopoh-gopoh mendengar joke khas Kiai Imam Sya’roni ini dan memang seperti itu (wong deso so he2).

Selamat jalan Kiai. Jenengan dipanggil Allah Ta’ala saat menunaikan tugas suci, menghadiri Muktamar NU ke-34 di Lampung yang insya Allah akan terlaksana pada tanggal 22-23 Desember 2021.

Saya yakin, tulis Jamal Ma’mur Asmani; nJenengan diakui santri Hadlratussyaikh KH Muhammad Hasyim Asy’ari yang didoakan sekeluarga husnul khatimah, amiin. Semoga kami mampu meneladani perjuangan KH Imam Sya’roni, amiin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button