3 Jenis Sabar dan Kiat Menjadi Orang yang Sabar

NU CILACAP ONLINE – Ada 3 jenis sabar dan sabar sendiri memiliki pengertian yang mendalam, bagaimana pula dengan kiat menjadi orang yang sabar, dan mengapa perlu menjadikan pertolongan dengan sabar dan shalat. Bagaimana pula hubungan kesabaran dengan keberhasilan? Berikut artikel selengkapnya.

Sabar adalah tindakan menahan diri dari hal-hal yang ingin dilakukan, menahan diri dari emosi, dan bertahan serta tidak mengeluh pada saat sulit atau sedang mengalami musibah.

Untuk bisa menjadi orang dengan karakter penyabar dibutuhkan kelapangan hati juga ketabahan, kedua hal tersebut merupakan satu kesatuan yang harus dilewati untuk bisa berada di jalan Allah.

Makna Sabar

Sabar sendiri maknanya sangat luas, tidak hanya menahan diri dari hal-hal yang tidak sesuai aturan Allah SWT, namun juga menahan diri dari nafsu, menahan diri saat di beri kelapangan maupun tatkala dihadapkan dalam situasi yang sempit.

Ali bin Abi Thalib RA, menjelaskan bahwa “kesabaran dan keimanan sangat berkaitan erat ibarat kepala dan tubuh. Jika kepala manusia sudah tidak ada, maka tubuhnya tidak akan berfungsi. Demikian pula apabila kesabaran hilang maka imanpun akan ikut hilang”.

Surat Ali Imron  ayat  200 menyatakan yang artinya: Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga dan bertaqwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung (QS. Ali Imron:200).

Menurut Ulama Quraish Shihab berdasarkan ayat di atas, hukum bersabar adalah wajib. Setiap hamba yang tertimpa musibah maka wajib bersabar dari awal ujian datang hingga mendapatkan jalan keluarnya. Sabar merupakan tombak utama dalam iman, semakin tinggi kesabaran kita maka semakin tinggi pula iman kita.

Macam-Macam Sabar

Menurut ulama ada tiga macam sabar yang harus kita miliki, berikut penjelasan ke tiga sabar tersebut:

1. Sabar dalam Ketaatan. Menjadi hamba yang taat tentunya membutuhkan kesabaran yang terus-menerus dan diusahakan bertambah dari hari ke hari. Karena sabar sangat dibutuhkan dalam beribadah kepada Allah, di dalam menjalankan kewajibannya, sedekah nya dan dalam membina hubungan baik dengan sesama umat.

2. Sabar dalam Menjauhi Maksiat. Menahan diri untuk tidak mendekati atau bahkan tidak melakukan maksiat menjadi rangkaian sabar yang harus kita miliki, ingat selalu bahwa ada Allah SWT selalu mengawasi dalam setiap aktifitas yang kita jalani.

3. Sabar Menerima Takdir Allah. Seringkali kita menyangkal setiap hal yang telah Allah gariskan namun tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan. Musibah dan ketidaknyamanan hidup sesungguhnya diturunkan Allah untuk menguji kesabaran hambanya. Sejauh mana kita mampu bersabar, menerima dan berusaha kuat menjalani setiap ujian. Maka setelah mampu melewati ujian Allah akan memberikan kabar gembira sebagai hasil dari kesabaran.

Sabar dan Syukur

Dalam buku “Sabar Paling Dalam” karya Fajar Sulaiman diterangkan bahwa sabar merupakan sebuah seni dalam menjalani hidup yang sudah pasti tidak mudah.

Dalamnya kesabaran merupakan kekuatan terhebat untuk menghadapi segala rintangan. Berserah diri kepada Tuhan menjadi cara agar beban menjadi ringan dan kaki tetap lincah melangkah menjelajahi hari-hari.

Tidak perlu membandingkan kehidupan kita dengan orang lain karena hanya akan membuat kita menjadi pribadi yang tidak pandai bersyukur.

Padahal syukur adalah salah satu wujud dari sikap sabar, hargai hidup dengan tidak mengukur pencapaian kita dengan pencapaian orang lain. Karena terjalnya jalan dan tanjakan yang dilewati tentulah berbeda.

Semakin sulit jalan yang dilewati maka dibutuhkan kesabaran yang lebih tinggi. Cemooh dan ejekan akan mengiringi, namun sekali lagi sabar merupakan kunci utama untuk memperbaiki keadaan agar mampu membuktikan bahwa kehidupan kita tidak seburuk yang dipikirkan oleh orang lain.

Kualitas diri seseorang akan terbentuk dari seberapa kuatnya seseorang untuk tetap bersabar. Semakin sabar seorang hamba maka akan semakin kuat dalam melewati setiap cobaan.

Tidak ada ujian datang kecuali untuk menguatkan, terimalah dengan sabar dan ikhlas. Ukuran sukses tidak mampu dinilai dengan materi ataupun pencapaian besar, namun lebih kepada seberapa besar kita menjadi orang yang bermanfaat dan selalu berusaha menjadi lebih baik. Jalani hidup dengan baik tanpa perlu merasa banyak kekurangan.

Tidak masalah jika sampai sekarang kita belum mencapai kesuksesan. Suatu saat kita akan sampai pada fase menikmati hasil yang telah diusahakan. Bersyukur atas apa saja yang telah kita raih, dan tetapi bersabar untuk mengusahakan semua hal yang belum terwujud.

Pertolongan dengan Sabar dan Shalat

Dalam dua ayat surat Al Baqarah, Allah memerintahkan bagi hamba-Nya untuk meminta pertolongan dengan sabar dan shalat. Allah Ta’ala berfirman,

وَاسْتَعِينُواْ بِالصَّبْرِ وَالصَّلاَةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلاَّ عَلَى الْخَاشِعِينَ

Jadikanlah sabar dan Shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu” (QS. Al Baqarah: 45).

Pertolongan dengan Sabar dan Shalat

Allah Ta’ala juga berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اسْتَعِينُواْ بِالصَّبْرِ وَالصَّلاَةِ إِنَّ اللّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ

Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan Shalat sebagai penolongmu. Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar” (QS. Al Baqarah: 153).

Dalam surat Al-Baqarah: 45 diatas, Allah memerintahkan kita untuk meminta pertolongan dan tidak melalaikan shalat. Shalat menjadi cara terbaik untuk mendatangkan jalan keluar, bersujudlah dan rendahkan diri kita dihadapan Allah. Akuilah bahwa kita hamba yang tidak berdaya terhadap apapun, mintalah petunjuk dan ketenangan.

Kemudian terimalah bahwa musibah maupun masalah datang sebagai pengingat akan kelalaian kita kepada Allah.

Sabar atas musibah adalah kemampuan untuk mengontrol diri sendiri agar tidak larut dalam menampakkan kegelisahan.” Artinya, “Mata menangis, hati bersedih, dan kami (Rasulullah) tidak berkata kecuali perkataan yang diridhai oleh Tuhan kami.” (HR Bukhari).

Jika seorang hamba meminta pertolongan dengan melakukan Shalat dalam setiap urusannya, maka Allah akan mudahkan baginya karena Shalat merupakan penghubung antara hamba dengan Rabb-Nya. Berhentinya aktifitas hamba kemudian melaksanakan Shalat, menjalin hubungan dengan Rabb-Nya, berdoa dan mendekatkan diri kepada Allah, dan disertai pula dengan amalan-amalan sunah yang dia lakukan saat Shalat tersebut, maka ini semua merupakan sebab Shalat yang dia lakukan menjadi pertolongan baginya”

Seringkali sebagai hamba Allah kita merasa tinggi hati karena merasa mampu mencari solusi sendiri dan lupa untuk melibatkan Allah. Setelah ketenangan diraih, maka pikiran akan menjadi jernih dan bersabarlah untuk sampai kepada jalan keluar dari setiap masalah.

Kiat Menjadi Orang yang Sabar

Ada beberapa kiat menjadi orang yang sabar dan tetap bersabar dalam berbagai keadaan, yaitu:

1. Niat Karena Allah. Segala sesuatu yang diniatkan karena Allah maka akan mendapatkan ridha-Nya, dengan harapan akan diberi kemudahan, kelancaran dan tentunya kesabaran.

2.  Mendekatkan Diri Kepada Allah. Mendekatkan diri kepada Allah bisa dengan membaca Al-Qur’an ataupun dengan sering berdzikir. Memahami Al-Qur’an mampu membuat kita lebih mengerti bahwa apa yang terjadi dikehidupan kita adalah atas kehendak Allah, sehingga bisa lebih menerima dan bersabar atas segala yang kita peroleh dan harus dijalani. Sedangkan dengan berdzikir hati akan menjadi lebih tenang, pikiran lebih fokus dan bisa membuat keputusan ataupun mencari solusi dengan tepat.

3. Mengambil Hikmah. Banyak hikmah tersembunyi dari setiap yang kita alami, maka sebaiknya tidak mengeluh. Tetap ber-husnudzon kepada Allah, tetap meyakini bisa melewati segalanya dengan ijin Allah, berharap iman kita bertambah dan Allah SWT akan mengganti dengan yang jauh lebih baik.

Kesabaran dan Keberhasilan

Segala sesuatu tentu diharapkan bisa berjalan dengan lancar tanpa hambatan, namun sebagai hamba yang terkait satu sama lain tidak akan mungkin kita hidup tanpa hambatan.

Tidak ada hal yang tidak mungkin diraih dengan kesabaran, selama apapun waktu yang dibutuhkan untuk meraih sesuatu tetap jalani dan usahakan. Tidak ada kesuksesan yang tergapai tanpa usaha yang panjang dan persiapan yang teratur.

Kehidupan yang dijalani dengan kesabaran maka akan mendapatkan hasil yang baik, menjadi penguat hati yang utama. Dengan kesabaran kita bisa menjadi hamba yang tangguh dan selalu dalam bimbingan Allah. Dengan menjadi orang yang penyabar kita bisa menjadi hamba yang berhasil.

Maka bersabarlah, karena sabar menempati kedudukan tertinggi dalam iman. Semoga dengan sabar kita termasuk dalam hamba yang mulia dalam pandangan Allah SWT. Amiin….

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button