Situs Organisasi NU, Implementasi Teknologi Sebagai Tradisi

NU CILACAP ONLINESitus organisasi NU semacam NU Cilacap Online ini, apakah terlalu ekspektatif jika kelak bisa menjadi media implementasi teknologi sebagai tradisi? Untuk urusan tradisi, organisasi NU adalah wadahnya. Namun untuk teknologi, masih harus diperjuangkan, apalagi mengimplementasikan teknologi sebagai tradisi dalam berorganisasi di tubuh Nahdlatul Ulama.

Situs Organisasi

Ada banyak situs organisasi NU, termasuk situs organisasi NU Cilacap ini. Dari tingkatan PBNU hingga PWNU, PCNU, MWCNU hingga Ranting NU di desa. Mereka hadir seiring dengan menguatnya kesadaran berorganisasi yang harus bersinggungan dengan teknologi.

Bagi sebuah organisasi, situs, website atau portal media online sejenis, adalah satu model implmentasi teknologi. Kiranya kita sepakat, ada banyak jenis teknologi yang sudah dimanfaatkan oleh organisiasi, bahkan sebagiannya sudah hilang.

Komunikasi Organisasi

Dulu, di bidang teknologi komunikasi, penggunaan telepon duduk sebagai media komunikasi organisasi, masih jarang dipakai. Apalagi oleh organisasi sosial keagamaan seperti NU. Untuk sekadar berkomunikasi, masih harus keluar ke Warnet.

Memiliki sebuah telepon duduk, bagi organisasi NU, paling banter sampai level Pengurus Cabang. Tingkatan di bawahnya, masih harus bersabar pada zamannya. Ada memang teknologi komunikasi berbasis telepon duduk dan itu rumahan, milik beberapa orang pengurus saja.

Dengan kondisi seperti itu, harapan untuk menjadikan teknologi sebagai tradisi masih jauh panggang dari api. Hari ini, telepon duduk sudah nyaris hilang. Bahkan level pengurus NU di Kecamatan dan Desa atau Kelurahan, boleh dibilang tidak berkesempatan untuk memilikinya.

Baca juga

Yang terjadi kemudian adalah lompatan teknologi komunikasi. Sebelum ke review situs organisasi NU, organisasi tradisional ini, melalui pengurus-pengurusnya, masuk dalam arus besar teknologi. Dari telepon duduk ke Handphone. Dan singkat kalimat, dari handphone ke smartphone, mobile seluler.

Hari ini, hampir mayoritas pengurus NU sudah memegang smartphone, hingga pengurus anak ranting. Kesempatan melakukan transformasi teknologi, melakukan implementasi teknologi sebagai tradisi organisasi NU pun semakin lebar, semakin luas.

Dari smartphone itulah kemudian, akses ke situs organisasi NU pun terlampaui. Artinya, pengurus dan aktifis NU, sekadar untuk membuka website organisasi NU, nyaris sudah tidak ada kendala. Jika ada kendala, lebih pada kemauan untuk memanfaatkannya.

Mentradisikan Teknologi

Apa itu Tradisi? Tradisi adalah kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat dengan secara langgeng (berulang-ulang). Demikian definisi tradisi menurut Soerjono Soekamto (1992). Aktifitas organisasi, adalah aktifitas yang berulang-ulang, rutin, dan ajeg, tapi terbuka dengan pembaruan.

Aktifitas berulang-ulang yang mentradisi adalah ruh organisasi. Termasuk di dalam organisasi NU. Ada program dan kegiatan, ada perencanaan dan pelaksanaan, ada capaian dari target yang ditetapkan, ada evaluasi dan pelaporan. Kemudian siklus kembali ke program dan kegiatan. Demikian itu gambaran sederhananya tentang tradisi dalam berorganisasi.

Ada kebutuhan di kemudian hari untuk menguatkan tradisi di dalam banyak sektor bidang garap organisasi. Namun, tradisi yang tradisional, dalam pengertian kuno dan masa lampau, sudah tergerus dengan tradisi modern, kekinian dan tech-based, berbasis teknologi. Organisasipun segera beradaptasi, dengan memanfaatkan dan mengimplementasikan teknologi.

Bca juga: Teknologi dan Pentingnya Nilai-Nilai Islami

Situs dan Aplikasi Organisasi

Belum lama ini NU Online (NUO) meluncurkan NU Online SuperApp, sebuah aplikasi organisasi yang melayani informasi keagamaan berbasis mobile atau seluler. Bisa diakses lewat smartphone dengan cara menginstal aplikasi tersebut.

Yang menarik, NU Online SuperApp terhubung dengan situs organisasi NU Online. Artinya, dari aplikasi, seseorang bisa mengakses konten website, tanpa terlebih dahulu masuk dan mengunjungi website. Ini bisa dimengerti bahwa konten-konten situs organisasi NU pun sudah bisa diminimize ke dalam sebuah aplikasi, yang, tentu lebih ringan ketika diakses.

Bagi NU Online di PBNU, implmentasi teknologi sebagai tradisi sudah terlampaui. Bagaimana dengan tradisi teknologi di organisasi PWNU, PCNU, MWCNU dan Ranting NU? Inilah tantangan yang sesungguhnya untuk diwujudkan di kemudian hari.

Tradisi dalam berorganisasi dengan memanfaatkan teknologi masih harus di tingkatkan. Untuk apa? Untuk memperlancar aktifitas, mengukur kegiatan, menjalankan program, lebih dari sekadar komunikasi organisasi.

Sementara situs organisasi NU, sejatinya hanya satu dari sekian banyak tawaran teknologi yang bisa dimanfaatkan oleh organisasi. Pun demikian dengan situs islam organisasi NU Cilacap yang berhaluan Aswaja ini. Semoga bisa istiqomah dan menjadi bagian dari smart-tools, peralatan yang cerdas, untuk membantu solusi implementasi teknologi sebagai tradisi dalam organisasi. (Tim Redaksi).

Temukan NU Cilacap Online NUCOM dan ikuti di Twitter, Fans Page Facebook, dan ikuti Instagram, juga subscribe channel YouTube kami.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button