Beberapa Istilah dalam Sistem Kaderisasi GP Ansor

Artikel referensi ke-NU-an berikut ini berkaitan dengan istilah istilah kaderisasi GP Ansor, yang meliputi pendidikan kader, pelatihan kader, instruktur kaderisasi, materi, modul dan pendekatan kaderisasi; dan juga pelaksana kaderisasi.

Kaderisasi adalah proses pembentukan kader dalam organisasi Gerakan Pemuda Ansor (disingkat GP Ansor) yang dilakukan secara terarah, terencana, sistemik, terukur, terpadu, berjenjang dan berkelanjutan, yang dilakukan dengan tahapan dan metode tertentu, dalam rangka menciptakan kader yang sesuai dengan nilai, prinsip dan cita-cita organisasi.

3 Jenis Kaderisasi

GP Ansor mengenal ada 3 model kaderisasi; yaitu kaderisasi formal, informal dan non formal Kaderisasi formal adalah kaderisasi yang dilakukan melalui pendidikan kader berjenjang yang bersifat formal dan baku, serta pelatihan-pelatihan pengembangan kader lainnya.

Kaderisasi informal adalah kaderisasi yang dilakukan di luar jalur-jalur pendidikan kader formal, baik melalui pendampingan ataupun praktek lapangan. Sedangkan Kaderisasi nonformal adalah kaderisasi yang dilakukan langsung melalui penugasan dalam kegiatan dan kepengurusan organisasi, serta dalam kehidupan nyata di tengah masyarakat.

Sistem kaderisasi adalah satu kesatuan aturan dan tata cara pelaksanaan kaderisasi Gerakan Pemuda Ansor yang berlaku secara nasional. Berikut ini Beberapa Istilah dalam Sistem Kaderisasi GP Ansor:

Pendidikan Kader

Pendidikan kader GP Ansor adalah usaha sadar dan kegiatan terencana untuk meningkatkan militansi, kualitas dan potensi kader dengan menanamkan ideologi, membentuk dan memperkuat karakter, membangun nilai dan akhlaqul karimah, meningkatkan kapasitas keorganisasian, menguatkan kepedulian dan daya kritis, serta memperkuat kapasitas kepemimpinan untuk mewujudkan kemaslahatan publik dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.

Selain pendidikan kader, di dalam sistem kaderisasi GP Ansor juga ada istilah-istilah seputar kaderisasi seperti; pelatihan, kurus, pendidikan dan pelatihan (diklat). Seperti yang tercermin dalam Pendidikan dan Pelatihan Dasar Banser (Diklatsar Banser) yaitu pendidikan dan pelatihan jenjang awal khusus kader Banser. Masing-masing memiliki spesifikasi, mekanisme, ketentuan dan aturan.

Pelatihan Kader GP Ansor

Pelatihan kader adalah kegiatan terencana untuk meningkatkan kualitas dan potensi kader dengan memperkuat kapasitas, kompetensi, ketrampilan dan profesionalitas dalam bidang-bidang tertentu sesuai dengan kebutuhan diri, organisasi dan masyarakat.

Sistem kaderisasi GP Ansor dalam bentuk pelatihan terdiri dari; PKD atau Pelatihan Kepemimpinan Dasar, PKL, Pelatihan Kepemimpinan Lanjutan dan PKN, Pelatihan Kepemimpinan Nasional.

Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD) adalah pendidikan dan pelatihan kader jenjang awal dalam sistem kaderisasi GP Ansor yang dimaksudkan untuk mencetak kader pemimpin organisasi dan masyarakat di tingkatan Pimpinan Ranting atau desa/kelurahan dan Pimpinan Anak Cabang atau kecamatan.

PKN atau Pelatihan Kepemimpinan Lanjutan adalah pendidikan kader jenjang menengah dalam sistem kaderisasi GP Ansor yang dimaksudkan untuk mencetak kader pemimpin organisasi dan masyarakat di tingkatan Pimpinan Cabang atau kabupaten/kota. Baca juga Kaderisasi GP Ansor Menembus Batas

Sementara itu, Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN), adalah pendidikan kader jenjang tertinggi dalam sistem kaderisasi GP Ansor yang dimaksudkan untuk mencetak kader pemimpin organisasi dan masyarakat di tingkatan Pimpinan Wilayah atau provinsi dan Pimpinan Pusat atau nasional.

Instruktur Kaderisasi

Tim instruktur dalam kaderisasi GP Ansor adalah tim yang mengorganisir dan memfasilitasi pendidikan dan pelatihan kader pada jenjang tertentu. Untuk menjadi Instruktur Kaderisasi, seseorang harus mengikuti terlebih dahulu dan memenuhi syarat keinstrukturan, misalnya dengan mengikuti Latihan Instruktur.

Latihan Instruktur (LI) adalah pelatihan untuk mencetak instruktur bersertifikasi yang bertugas mengorganisir dan memfasilitasi Pelatihan Kepemimpinan Dasar PKD), Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Diklatsar) Banser, Pelatihan Kepemimpinan Lanjutan (PKL), Kursus Banser Lanjutan (Susbalan), Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) dan Kursus Banser Pimpinan (Susbanpim). Baca juga Latihan Instruktur dan Suspelat GP Ansor dan Banser

Kursus Banser Lanjutan Susbalan) adalah pendidikan dan pelatihan jenjang menengah khusus kader Banser. Sedangkan Kursus Banser Pimpinan (Susbanpim) adalah pendidikan dan pelatihan jenjang tertinggi khusus kader Banser.

Materi, Modul dan Pendekatan

Sistem kaderisasi GP Ansor menggunakan materi, modul dan pendekatan yang rinci. Materi pokok kaderisasi GP Ansor adalah materi-materi utama yang wajib ada dalam pendidikan dan pelatihan kader sesuai jenjang yang ditentukan.

Sedangkan materi penunjang adalah materi pendidikan dan pelatihan di luar materi pokok yang disesuaikan dengan kebutuhan, potensi dan realitas pada masing-masing daerah.

Sementara itu, modul Kaderisasi adalah serangkaian pedoman teknis dan tata cara dalam melaksanakan program kaderisasi dan fasilitasi pendidikan dan pelatihan kader. Termasuk dalam rangkaian kaderisasi GP Ansor diperlukan media, yaitu sarana dan peralatan yang digunakan untuk mendukung proses pendidikan dan pelatihan kader.

Kaderisasi GP Ansor mengedepankan paradigma transformatif. Yaitu paradigma pendidikan yang berorientasi pada peningkatan kapasitas sumber daya manusia, perubahan individual, sekaligus penguatan daya kritis dan perubahan sosial. Baca juga  Kader dan Kaderisasi Organisasi Nahdlatul Ulama (NU)

Selain mengedepankan paradigma transformatif, pendidikan dan pelatihan dalam kaderisasi di GP Ansor juga menggunakan pendekatan andragogi (pendekatan pendidikan yang menekankan pada pengalaman sebagai sumber belajar). Juga pedagogi, yaitu pendekatan pendidikan yang menekankan pada indoktrinasi dan relasi satu arah.

Selain paradigma dan pendekatan, pelatihan, pendidikan dan model kaderisasi kursus di tubuh GP Ansor dan Banser, mengedepankan juga partisipatory training. Yaitu pelatihan yang dilakukan dengan pendekatan partisipatif, dengan metode yang dipilih dan ditetapkan serta berssuaian.

Pelaksana Kaderisasi

Pelaksana adalah pelaksana keseluruhan tahapan kaderisasi, yaitu kepengurusan Gerakan Pemuda Ansor pada semua tingkatan. Kepengurusan adalah kepengurusan Gerakan Pemuda Ansor di semua tingkatan yang telah disahkan menurut ketentuan yang berlaku. Baca juga 5 tingkatan organisasi GP Ansor.

Termasuk dalam tugas pelaksana kaderisasi adalah melakukan penerimaan anggota melalui aktivitas kegiatan-kegiatan yang meliputi: menerima pendaftaran, meneliti calon anggota, mendata anggota, dan mendampingi anggota untuk siap terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi.

Pelaksana kaderisasi GP Ansor kelak memiliki tugas pendampingan kader yang merupakan gabungan aktivitas membina, mengarahkan dan memberi penugasan kepada individu atau kelompok kader agar terlibat dalam organisasi secara konsisten dan sadar.

Bersamaan dengan pedampingan kader, ada istilah dalam kaderisasi yang disebut pengembangan, promosi dan distribusi kader. Pengembangan kader adalah aktivitas yang dilakukan dalam rangka mengembangkan kapasitas kekaderan ke jenjang yang lebih tinggi dan mengembangkan potensi khusus yang dimiliki oleh kader.

Sementara itu, Promosi dan distribusi kader adalah proses penempatan dan penyebaran kader pada posisi-posisi tertentu baik di internal organisasi maupun pada berbagai posisi strategis di berbagai bidang dan institusi lain.

Yang tidak boleh terlewatkan dalam kaderisasi GP Ansor adalah sertifikasi pendidikan dan pelatihan kader. Yang memiliki fungsi memberikan ukuran kualitatif berdasarkan standar kompetensi out-put pada suatu pendidikan kader atau pelatihan kader.

Baca juga Mempertajam Misi Kaderisasi Gerakan Pemuda Ansor

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button