Gus Ulil: NU Akan Dikembangluaskan Tak Hanya Di Pesantren

NU Akan Menjangkau Anak Muda di Luar Trah Pesantren

NU CILACAP ONLINE – NU akan dikembangluaskan, tidak hanya dalam trah pesantren, tetapi di luar pesantren. Demikian kata Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Ulil Abshar Abdalla, Gus Ulil.

Dalam rangka memotivasi kinerja para eksekutor dan aktivis Yayasan Miftahul Huda (Mifda) Kroya demi memajukan pesantren dengan kegiatan-kegiatan yang penuh manfaat, pengurus yayasan mengadakan acara yang bertemakan “Ngaji Bareng Gus Ulil Abshar Abdalla”, pada Sabtu (29/10/2023) malam.

Salah satu pengasuh Pesantren Miftahul Huda Kroya, Kiai Abdal Malik dalam sambutannya menyampaikan bahwa jajarannya sengaja mengundang KH Ulil Abshar Abdalla, untuk berbagi inspirasi dalam acara Ngaji Bareng itu.

“Dalam kesempatan ini mereka butuh provokasi, Pak Kiai. Mohon perkenan berbagi pengalaman untuk kita semua yang hadir. Untuk kita semua ambil pelajaran sebagai satu energi baru bagi para pengurus dan aktivis Yayasan Miftahul Huda,” ujar Kiai Abdal Malik yang juga sebagai Katib Syuriyah PCNU Kabupaten Cilacap ini.

Dalam paparan awal mau’idhotil hasanahnya, Gus Ulil menyampaikan apresiasinya ketika berada di pesantren yang diampuh oleh Rais Syuriyah PCNU Cilacap, Romo KH. Su’ada Adzkiya ini.

“Saya gembira ada di pesantren ini karena Romo Kiai Su’ada dan guru saya, KH. Sahal Mahfudz-Kajen Pati sama-sama pernah belajar di Pare (KH Muhajir-Pesantren Bendo-Pare Kediri). Silsilah keilmuan yang nyambung itu yang membuat saya senang sekali,” ungkap Gus Ulil.

“Bagi saya hubungan-hubungan keilmuan seperti ini menjadi salah satu khas masyarakat Nahdliyin. Cerita tentang pondok, bagaimana hubungan Pondok A misalnya dengan pondok-pondok di kawasan tertentu itu menarik juga untuk dipelajari dan ditulis,” sambungnya.

Sanad keilmuan yang tersambung seperti inilah yang menjadikan NU sebagai ormas keagamaan yang besar. Tidak hanya di Pulau Jawa, tetapi juga di pulau-pulau lain yang juga memiliki pesantren-pesantren sentralnya sendiri.

“Nah, NU berkembang melalui jaringan pesantren. Tetapi ini juga ada kelemahannya. Kalau NU hanya berkembang hanya dari jaringan pesantren, menurut saya agak kurang sehat. Kita sekarang ini perlu mengembangkan NU yang latar belakangnya juga anak-anak milenial yang tidak kenal pondok. Itu tantangannya,” tegas menantu KH Mustofa Bisri ini.

Baca juga Kajian Aswaja Ahad Pahing MWCNU Nusawungu Cilacap

NU Menjangkau Anak Muda di Luar Pesantren

NU di bawah kepemimpinan Gus Yahya Cholil Staquf, kata Gus Ulil, akan mengembangkan sayapnya menjangkau anak-anak muda di luar trah pesantren.

“Makanya kita akan punya rencana dalam waktu dekat. Kepingin membuat satu acara besar di Jogja akhir tahun ini. Namanya adalah NU Enterpreuner Summit. Apa tujuan Gus Yahya? Adalah menunjukkan bahwa orang NU adalah tidak selalu harus masyarakat santri,” terangnya.

Baca juga Makna Terdalam Multikulturalisme dari Rihlah Rohani Gus Ulil

Lanjut gus Ulil, NU akan semakin dikembangkan menuju masyarakat perkotaan. “Nah tentu dibutuhkan pendekatan-pendekatan masyarakat perkotaan seperti nongkrong, film, musik, tari koreografi, seni lukis, animasi, novel, dan lain-lain. NU ke depan akan dikembangkan seluas-luasnya untuk juga kemaslahatan masyarakat di luar pesantren,” ucapnya.

Dan ternyata ada anak-anak muda NU memiliki talenta tersembunyi seperti yang disebut, untuk semakin melakukan pendekatan NU ke ranah yang lebih modern dan khas perkotaan.

Termasuk juga kata kiai muda founder Gazalia College ini, dengan semangat memasuki Abad Keduanya, NU juga akan segera mengembangkan jejaringnya hingga ke Asia Tenggara dan dunia internasional.

Acara pengajian yang diselenggarakan dengan model diskusi santai dan gayeng ini dipungkasi dengan pembacaan doa oleh Al Mukarrom Romo KH. Su’ada Adzkiya.(dmr)

Baca juga Halaqah RMI PBNU Tegaskan Tantangan Ulama dan Pesantren

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button