Waspada Hoaks; Pemicu Konflik Politik Pemilu 2024
NU Cilacap Online – Satu forum diskusi via Zoom Meeting yang mengangkat “Pentingnya Partisipasi Pemuda Dalam Pemilu 2024 menyoroti resiko besar yang disebabkan oleh berita palsu atau hoaks, terutama saat Pemilu.
Acara ini merupakan kolaborasi antara Komunitas Pers Mahasiswa Indonesia dan Dialektika Indonesia, yang menghadirkan lebih dari 130 anggota dari berbagai organisasi pemuda pada hari Selasa (22/08/2023).
Salah satu sorotan utama dalam diskusi ini adalah risiko besar yang disebabkan oleh berita palsu atau hoaks, terutama saat Pemilu
Ketua Bidang Media Pemantau Pemilu Perisai Demokrasi Bangsa yang sudah terakreditasi oleh Bawaslu Jawa Tengah Muhammad Faizurrouf yang menjadi pemantik pada diskusi mengungkap pengaruh dari hoaks sangat membahayakan.
“Hoaks dapat menyebabkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan institusi lainnya. Hoaks juga memiliki potensi untuk memicu konflik dan memperkeruh suasana politik di Indonesia,” kata Faiz.
Penyebab utama maraknya hoaks adalah akses mudah ke informasi di era digital dan kemampuan teknologi untuk menyebarkan informasi dengan cepat. Oleh karena itu, penting bagi para Generasi Muda untuk memeriksa keakuratan sumber berita sebelum membagikannya.
“Partisipasi aktif pemuda dalam mengamati dan menyebarkan informasi yang benar adalah kunci untuk menjaga proses pemilu yang damai dan aman,” ungkap Faiz.
Baca juga Gelar Sekolah Pemilu, Wujud Ikhtiar Khidmat Kebangsaan NU
Mengutip data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkoinfo), dari Januari hingga Maret 2019, Faiz memaparkan terdapat sekitar 130 hoaks politik yang beredar di media sosial. Namun angka itu hanyalah sebagian kecil dari masalah yang lebih besar.
“Angka meningkat April 2019, ditemukan sekitar 501 hoaks lalu diikuti 453 hoaks di bulan Maret dan 402 pada bulan Mei,” ucap Faiz.
Dirinya juga menyebutkan bahwa antara Desember 2018 hingga Januari 2019, jumlah hoaks di media sosial meningkat hingga 61%. Ini membuktikan bahwa hoaks telah menjadi masalah yang semakin memprihatinkan di Indonesia, terutama selama masa pemilu.
“Ada kenaikan mencapai 61% di Desember 2018 sampai Januari 2019, tentunya pengaruh Hoax ini sangat berbahaya karena dapat memperkeruh suasana,” tambahnya.
“Di era perkembangan teknologi yang begitu pesat, tentu peran generasi muda sangatlah penting dalam mengamati dan tentu menyebarkan informasi yang benar sehingga terciptanya pemilu damai dan aman,” Pungkas Faiz. (Andriani/Naeli R)
Baca juga
- LPM Dialektika UNUGHA Ajak PPMI Kawal Keterbukaan Anggaran
- Khutbah Jumat : Jangan Golput, Gunakan Hak Pilih Dalam Pemilu