Selapanan Ranting NU Kamulyan Dengan Kajian Kitab Aswaja

Rutinan Periode ke-47

NU CILACAP ONLINE – Kegiatan rutin Selapanan setiap malam Ahad Kliwon Pengurus Ranting NU Kamulyan Bantarsari Cilacap diisi dengan kegiatan kajian Kitab Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja). Menurut Ketua Tanfidziyah Ranting NU Kamulyan Kiai Maghfuri, selapanan kali ini adalah yang ke-47.

“Alhamdulillah dalam masa pemulihan pandemi ini, Ranting NU Kamulyan bisa melaksanakan Rutinan Ahad Kliwon. Dan kali ini merupakan putaran rutinan yang ke-47,” tuturnya.

Kegiatan rutinan selapanan malam Ahad Kliwon diisi kajian kitab Hujjah Ahlussunnah Wal Jamaah bertempat di Musholla Al-Ma’unah Kalibening Kamulyan bantarsari.

Kajian Kitab Hujjah Ahlussunnah Wal Jamaah diampu oleh Kiai Hidayaturrohman. Dalam kesempatan tersebut,  ditegaskan kembali perihal bermadzhab di lingkungan warga NU yang menganut paham Islam Aswaja (Ahlussunnah Wal Jamaah, red).

Pertanyaan mengapa harus bermadzhab, menurut Kiai Hidayaturrohman karena kualitas kepribadian para Imam Madzhab dan keilmuanya sudah sangat masyhur.

“Ada Imam Abu Hanifah, Imam Malik bin Anas, Imam Muhammad bin Idris al Syafi’i (Imam Syafi’i) danImam Ahmad bin Hambal atau Imam Hambali yang termasuk murid dari Imam al Syafi’i. Semua Ulama dunia mengakui kealiman dan akhlaknya,” katanya kepada Situs Islam Aswaja NU Cilacap Online.

Jadi, sambung Kiai Hidayaturrohman, kita sebagai warga NU, sudah tepat mengikuti jejak para ulama Aswaja terdahulu dalam menjadikan para Imam Madzhab sebagai panutan.

Hadir dalam rutinan selapanan tersebut, Pengurus Ranting NU, Pengasuh Pondok Pesantren, Pengurus Lazisnu, Pengasuh Masjid dan Musholla, para Imam Tahlil dan Yasin. Juga tokoh masyarakat, dan warga Nahdliyin di Desa Kamulyan.

Baca juga Jejak Ulama Ahlussunah Wal Jamaah (Aswaja)

Berkah Maulid Nabi Muhammah SAW

Dalam sambutannya Kiai Sholehudin mewakili jama’ah Musholla Al-Maunah sekaligus sebagai Imam Tahlil menyampaikan ungkapan terima kasih atas terselenggaranya rutinan selapanan Ranting NU kamulyan

“Terimakasih banyak kepada seluruh hadirin terutama pengurus Ranting NU, Jama’ah serta masyarakat di desa Kamulyan sehingga acara rutinan malam ini terlaksana dengan nyaman, aman dan semoga menjadikan lantaran barokah kegiatan malam ini,” tuturnya.

Selapanan ke-47 Ranting NU Kamulyan sekaligus memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Di dalamnya, dibacakan serangkaian shalawat dan membaca kitab Al-Berzanji. Dengan pembacaan shalawat ini, semoga Nahdliyin mendapatkan syafa’at Nabi Muhamad SAW.

“Kemudian rutinan Malam Ahad Kliwon dan dengan mengikuti kajian kitab Aswaja kiranya bisa istiqomah. Juga, semoga semua memndapatkan keberkahan Maulid Nabi Muhammad SAW,” tambahnya.

Sementara itu, Rais Syuriyah Ranting NU Kamulyan Kiai Durori Marsikin menyampaikan agar rutinan malam Ahad Kliwon bisa terus berjalan.

“Rutinan selapanan ini berkeliling dari masjid/musholla satu ke masjid/musholla lainnya yang ada di Desa Kamulyan. Kajian Kitab Aswaja juga diagendakan di dalamnya. Agar para jamaah bisa istiqomah mengikuti kajian Kitab Ahlussunah Wal Jamaah,” harapnya.

Di penghujung acara rutinan selapanan, Kiai Fanani memimpin do’a sebagai penutup Rutinan Malam Ahad Kliwon ke 47 Ranting NU Kamulyan.

Kontributor: Mungalim
Editor: Naeli Rokhmah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button