Rais PWNU Jateng Kunjungi Stand Bazar Milik NU Cilacap

NU CILACAP ONLINE – Kunjungi stand bazar milik NU Care LAZISNU Cilacap, Rais Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah KH Ubaidulloh Shodaqoh dibuat terkagum-kagum pada kerajinan gedebog pisang dan eceng gondok. Kerajinan berbentuk aneka perkakas rumah tangga ini merupakan produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) binaan NU Care LAZISNU Cilacap.

Kiai sepuh yang akrab dengan sapaan Mbah Ubed ini menyempatkan diri meninjau dan memonitoring arena bazar; selepas acara pembukaan Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah dan Harlah NU ke 99 yang digelar di komplek Masjid Agung Jawa Tengah (MJAT) (10/02).

NU Care LAZISNU Cilacap adalah salah satu peserta bazar yang menawarkan aneka kerajinan perkakas rumah tangga berbahan dasar gedebog atau pelepah pisang dan eceng gondok. Mbah Ubed pun mengapresiasi produk UMKM binaan LAZISNU ini.

“Kerajinan ini bagus. Tingkatkan dengan baik dari kreatifitas kerajinan maupun pemasarannya. Ini menjadi percontohan oleh LAZISNU-LAZISNU yang lain karena sangat bagus untuk membantu perekonomian umat terutama menyongsong kemandirian umat,” ujar mbah Ubed di arena Bazar Muskerwil, (10/02).

Sambut dengan hangat oleh Ketua NU Care LAZISNU Cilacap H Wasbah Samudra saat Mbah Ubed mengunjungi stand bazar. Dengan senang hati Wasbah memaparkan produk dari UMKM binaan LAZISNU kepada Rais Syuriyah PWNU Jawa Tengah. Ia menjelaskan dari proses bahan mentah hingga menjadi barang jadi.

UMKM Binaan NU Care LAZISNU Cilacap

“Produk ini adalah UMKM binaan LAZISNU Cilacap dari salah satu daerah di Kabupaten Cilacap tepatnya Kecamatan Binangun. Bahan dasarnya adalah tanaman eceng gondok dan gedebog pisang,” ucapnya kepada Mbah Ubed.

Kerajina Gedebog Pisang dan Eceng Gondok asal Cilacap        Bazar dan Ekspo Muskerwil

LAZISNU Kabupaten Cilacap berhasil menciptakan produk kesukaan masyarakat luar negeri. Mereka membuat kerajinan aneka bentuk keranjang dan tas dari anyaman eceng gondok dan pelepah pisang. Melalui program pemberdayaan mereka bahkan sudah beberapa kali ekspor produk kerajinan ke pasar Eropa dan Amerika.

“Kemarin kita baru saja kirim 3.000 set ke Eropa dan 700 set ke Amerika,” ujar Wasbah

Ia menjelaskan, produknya itu merupakan hasil dari program 1.000 pengrajin yang beradalam dalam bimbingan LAZISNU Cilacap. Bekerjasama dengan MWCNU dan Banom, mereka mengumpulkan nahdliyin untuk melaksanakan pelatihan dan juga mendapatkan bahan baku dari Lazisnu CIlacap.

“Kami berikan pelatihan, kami carikan bahan baku, setelah barang jadi kami beli dan jualkan,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan permintaan pasar luar negeri terkait produknya sangat banyak. Sempat kewalahan menerima order karena kesulitan bahan baku dan pengrajin yang masih terbatas.

“Minat pasar Eropa besar karena ramah lingkungan dan bernilai seni, hanya saja memang keterbatasan kita kadang belum bisa memenuhi kuota,” paparnya.

Adapun barang kerajinan tangan binaan LAZISNU Cilacap ini seperti berbentuk tas, tempat buah, keranjang dan lainnya. Gedebog atau pelepah pisang dan eceng gondok adalah dua komoditi yang melimpah di Kabupaten Cilacap namun masih jarang yang mengolah sehingga banyak terbengkalai sia-sia. Melalui UMKM binaan LAZISNU Cilacap, keduanya menjadi bernilai ekonomi. ( Achmad Nur Wahidin )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button