Rahasia Ramadhan dan Hikmahnya – NU Cilacap Online

NU CILACAP ONLINEBulan Ramadhan, bulan yang penuh misteri dan rahasia serta banyak hikmahnya. Bulan saat menuai setiap kebaikan. Saat setiap amal ibadah dilipatgandakan nilainya. Saat setiap permohonan akan dijawab. Saat segala dosa akan diampuni bagi yang bertaubat. Saat di mana surga teramat merindukannya.

Makhluk seisi langit dan bumi kecuali setan laknatullah, bergembira saat awal Ramadhan telah tiba. Dalam suatu hadits diceritakan,

إذا هل هلال رمضان صاح العرش والكرسى والملائكة وما دونهم يقولون طوبى لأمة محمد عليه الصلاة والسلام بما عند الله تعالى لهم من الكرامة واستغفرت لهم الشمس والقمر والكواكب والطيور فى الهواء والسمك فى الماء وكل ذى روح على وجه الارض فى الليل والنهار الا الشياطين عليهم اللعنة. فاذا أصبحوا لا يترك الله تعالى أحدا منه الا يغفرله. ويقول الله تعالى للملائكة: اجعلوا صلاتكم وتسبيحكم فى رمضان لامة محمد عليه الصلاة والسلام.

‘Ketika terlihat bulan malam Ramadhan maka berteriak arasy, kursy, malaikat dan makhluk lainnya, seraya berkata, “Keberuntungan telah datang untuk umat Muhammad Alahissalam dengan kemuliaan yang Allah berikan kepada mereka. Matahari, bulan, bintang-bintang di langit, burung-burung di udara, ikan di air, dan setiap makhluk bumi yang bernyawa, mereka semua memohonkan ampunan teruntuk umat Muhammad, baik siang maupun malam, kecuali setan laknatullah.” Ketika datang waktu pagi, Allah tidak menyisakan seorangpun dari umat Muhammad terkecuali ampunan yang diberikan kepada mereka. Kemudian Allah berfirman kepada para malaikat, “Wahai para malaikat, jadikanlah shalat dan tasbihmu di bulan Ramadhan teruntuk umat Muhammad alahissalam.”

Baca juga Membangun Kesadaran Takwa Usai Ramadhan

Bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat ditakuti syaitan, karena bulan pembelengguan terhadap mereka, sebagaimana penjelasan dalam hadits sahih Imam Bukhari :

حَدَّثَنِي يَحْيَى بْنُ بُكَيْرٍ قَالَ حَدَّثَنِي اللَّيْثُ عَنْ عُقَيْلٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ قَالَ أَخْبَرَنِي ابْنُ أَبِي أَنَسٍ مَوْلَى التَّيْمِيِّينَ أَنَّ أَبَاهُ حَدَّثَهُ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ شَهْرُ رَمَضَانَ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ جَهَنَّمَ وَسُلْسِلَتْ الشَّيَاطِينُ

Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair berkata, telah menceritakan kepada saya Al Laits dari ‘Uqail dari Ibnu Syihab berkata, telah mengabarkan kepada saya Ibnu Abu Anas, maulanya at-Taymiyyiin bahwa bapaknya menceritakan kepadanya bahwa dia mendengar Abu Hurairah radliallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Apabila bulan Ramadhah datang, maka pintu-pintu langit dibuka sedangkan pintu-pintu jahannam ditutup dan syaitan-syaitan dibelenggu”.

Baca juga Ramadhan Bulan Kebahagiaan Keluarga, Ini Rahasianya

Makna Wasul Silatis Syayaathiin

Wasul Silatis Syayaathiin mengandung dua macam makna yakni makna hakiki dan makna majazi

Makna hakiki : yakni selama bulan ramadhan syaitan memang dibelenggu sehingga tidak bisa menggoda manusia lagi. Adapun kemaksiatan yang terjadi bukan dari godaan syaitan, tapi dari kemaksiatan yang terulang-ulang sebelum ramadhan sehingga menjadi kebiasaan yang mudah muncul dalam diri seseorang di bulan Ramadhan, (ora digoda syatan tapi sangare ngungkuli syaitan)

Baca juga Jaminan Allah SWT Pada Hambanya yang Penuhi Puasa Ramadhan

Makna majazi : yakni selama bulan ramadhan syaitan masih bebas berkeliaran, namun tidak punya kesempatan luas untuk menggoda manusia, karena Allah SWT telah membuka pintu rahmat dan maghfiroh seluas-luasnya. Baca juga Esensi Ramadhan

Hal ini karena umat Islam yang beriman sedang berpuasa, kualitas dan semangat ibadahnya meningkat pesat. Secara otomatis manakala ibadahnya meningkat, gemar membaca al-Qur’an, gemar bershalawat, rajin berjamaah, senang berdzikir, setan pasti menyingkir (pinaringan beninge fikir).

Seperti dijelaskan dalam surat Al-A’raf ayat: 201-202

إِنَّ الَّذِينَ اتَّقَوْا إِذَا مَسَّهُمْ طَائِفٌ مِنَ الشَّيْطَانِ تَذَكَّرُوا فَإِذَا هُمْ مُبْصِرُونَ (٢٠١) وَإِخْوَانُهُمْ يَمُدُّونَهُمْ فِي الْغَيِّ ثُمَّ لَا يُقْصِرُونَ (٢٠٢)

Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari setan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya. Dan teman-teman mereka (orang-orang kafir dan fasik) membantu setan-setan dalam menyesatkan dan mereka tidak henti-hentinya (menyesatkan). (KH Maslahudin/Wah1d)

Baca juga Rahasia Mendidik Anak Shaleh Ala Gus Miftah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button