Profil Calon Wapres RI pada Pemilu 2024, Muhaimin Iskandar
NU CILACAP ONLINE – AMIN singkatan dari Anies Rasyid Baswedan dan Abdul Muhaimin Iskandar telah mendaftar sebagai calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Kamis pagi,
19/10/2023.
Sementara itu pada tanggal dan hari yang sama, menjelang sore, pasangan Gama atau Ganjar Pranowo-Mahfud MD mendaftar sebagai calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) di Kantor KPU, Jakarta Pusat.
Untuk mengenal lebih dekat pada dua tokoh cawapres tersebut, NU Cilacap Online menyajikan Biografi atau profil singkat dari 2 tokoh sosok tersebut. Abdul Muhaimin Iskandar dan Mahfud MD, menurut kalian siapa yang dilantik?
Abdul Muhaimin Iskandar atau lebih dikenal sebagai Gus Imin lahir dan besar di lingkungan pesantren, Jombang, Jawa Timur. Lahir pada 24/09/1966, dari pasangan Muhammad Iskandar dan Muhasonah Iskandar.
Sosok ayahnya yang merupakan guru Pesantren Mamba’ul Ma’arif Denanyar juga alumni Pesantren Lirboyo Kediri. Sementara ibunya, Muhassonah Iskandar, juga merupakan bagian dari keluarga pesantren yang berpengaruh.
Abdul Muhaimin Iskandar adalah anak keempat dari enam bersaudara dan dia adalah adik dari Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Profesor Abdul Halim Iskandar.
Dia juga merupakan cicit dari pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH Bisri Syansuri, dan pendiri pondok pesantren Denanyar, Jombang dari garis keturunan ibunya.
Muhaimin Iskandar merupakan keponakan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang merupakan presiden keempat Indonesia.
Gus Dur adalah putra dari Nyai Hj Sholihah, yang menikah dengan KH Abdul Wahid Hasyim, dan KH Bisri Syansuri adalah besannya.
Gus Imin menikah tahun1995 dengan Rustini Murtadho, dikaruniai tiga anak yakni Mega Safira, Rahma Arifa, dan Egalita Azzahra.
Sejak kecil, ia dekat dengan Gus Dur. Dikatakan ia mengenalinya sebagai guru dan pedagang kacang, dan Gus Dur pula pernah mengajarinya bermain sepak bola.
Kala memperingati wafatnya Gus Dur pada 2016, Gus Imin dalam editorial majalah Tempo bercerita tentang ayahnya yang menguburkan seorang Muslim abangan, menjadikannya sebagai contoh perilaku yang manusiawi. Muhaimin menambahkan, tulisan itu “membuat ayahnya terkenal”.
Ia dan Gus Dur mempunyai hubungan kekerabatan jauh, Iskandar sering disebut sebagai keponakan Gus Dur.
Riwayat Pendidikan formal Gus Imin bermula di SD Mambaul Ma’arif Denanyar Jombangg Tahun: – 1976, SMP Mambaul Maarif Denanyar Jombang Tahun: – 1982, MAN I Yogyakarta Tahun: – 1985
Setelah lulus dari Aliyah tahun 1985 melanjutkan pendidikan sarjananya di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (UGM) dan selesai pada 1992 dalam usia 26 tahun. Skripsinya berjudul Perilaku Kapitalis Masyarakat Santri: Telaah Sosiologi tentang Etos Kerja Masyarakat Desa di Jawa Timur.
Dia melanjutkan pendidikan masternya 10 tahun di Universitas Indonesia (UI) bidang komunikasi dan lulus pada tahun 2001. Pada tahun 2017, Muhaimin Iskandar memperoleh doctor honoris causa dari Universitas Airlangga Surabaya.
Riwayat Pekerjaan
Wakil Ketua DPR Tahun 2019-2024
Wakil Ketua MPR Tahun 2018-2019
Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Ke 25 Tahun 2009-2014
Wakil Ketua DPR Tahun 2004 – 2009
Anggota DPR Tahun 1999 – 2004
LPU Jakarta, Sebagai: Kepala Divisi Penelitian Tahun 1992 – 1994
Staf Pengajar Pesantren Denanyar Jombang Tahun 1980 – 1983
Helen Keller Internasional Jakarta Tahun: – 1998
Sekretaris Yayasan Semesta Ciganjur, Tahun: –
Ketua FPKB DPR, Tahun: – 1999
LKiS (Lembaga kajian Islam & Sosial) Yogya Tahun – 1989
Tabloid Detik, Sebagai: Ka. Lembaga Peneliti dan Pengembangan Tahun: – 1994
Riwayat Organisasi
DPP PKB:
Ketua Umum: 2014 – Sekarang
Ketua Umum: 2005 – 2010
Sekretaris Jenderal: 2004 – 2005
Ketua Dewan Tanfidziah: 2002 – 2007
Sekretaris Jenderal: 1992 – 2002
Pengurus Besar PMII:
Ketua Umum: 1994 – 1997
PMII Cabang Yogyakarta:
Ketua Umum: 1991 – 1997
Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM):
Anggota Badan: Sejak 1990
PMII UGM Yogyakarta:
Ketua Umum: 1990 – 1991
PMII UGM:
Ketua Korp Mahasiswa Fisipol: Sejak 1988
Karir Politik
Ia memulai dengan menjadi aktivis, pengurus partai, anggota dewan, hingga menjadi menteri.
Sejak duduk dibangku kuliah, Muhaimin Iskandar aktif di tempat-tempat diskusi dan juga aktif di pergerakan mahasiswa. Dia bergabung di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), dan terpilih menjadi ketua cabang PMII Yogyakarta pada 1994-1997. Selain itu, dia juga aktif di Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI). Muhaimin Iskandar juga aktif di Lembaga Kajian Islam dan Sosial (LKiS) Yogyakarta, sebuah Lembaga yang merupakan rujukan pemikiran Islam progresif saat itu bahkan sampai saat ini.
Anggota DPR RI
Karier politik Muhaimin dimulai bersamaan lahirnya Era Reformasi. Pada tahun 1998, ia bersama tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama termasuk Abdurrahman Wahid mendirikan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan ia ditunjuk sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjend). Pada pemilu 1999, Muhaimin terpilih sebagai anggota DPR RI dari partai PKB. Di lembaga legislatif tersebut, pada usia 33 tahun, Muhaimin menjadi Wakil Ketua DPR RI 1999-2004. Dia termasuk pimpinan termuda di DPR yang pernah ada saat itu. Muhaimin juga pernah menjabat Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) sejak 26 Maret 2018 hingga 30 September 2019. Ia bersama Ahmad Basarah dan Ahmad Muzani didapuk jadi Wakil Ketua MPR berdasarkan revisi Undang-undang tentang MPR, DPR, DPRD, dan DPD (MD3).
Di parlemen saat ini Muhaimin mengemban amanah sebagai Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Bidang Kesejahteraan Rakyat untuk periode 2019-2024. Di pemerintahan, ia juga penah dipercaya Presiden Susilo Bambang Yudhoyo (SBY) menjadi Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi periode 2009-2014.
Kariernya terus meroket, setelah terpilih menjadi Ketua Umum PKB di Muktamar PKB Tahun 2005 di Semarang. Muhaimin berhasil menyelamatkan PKB dari dinamika politik yang terjadi di PKB antara tahun 2005-2009. Muhaimin berhasil membawa PKB keluar dari lubang jarum Parliamentary Treshold (PT) pemilu 2009, di tengah banyak pengamat memprediksi PKB tdk akan lolos PT akibat konflik. Hanya dalam dua kali pemilu, 2014 dan 2019, Muhaimin berhasil bukan hanya mengembalikan suara PKB tapi juga membawa PKB melampaui perolehan suara dan kursi PKB pada saat pertama kali didirikan dan ikut Pemilu 1999. Saat Gus Dur masih menjadi tokoh sentral di PKB, kursi DPR RI PKB 2004 ada di 52 kursi dengan raihan suara 13 juta, sekarang di tangan Muhaimin, kursi PKB menjadi 58 kursi dengan suara 13,5 juta.
Beberapa buku yang pernah ditulisnya, antara lain; Melampaui Demokrasi; Merawat Bangsa dengan Visi Ulama (Klik.R, Yogyakarta, 2006); Momentum Untuk Bangkit, Percikan Pemikiran Ekonomi, Politik dan Kebangsaan (LKiS, 2009); Melanjutkan Pemikiran dan Perjuangan Gus Dur (LKiS, 2010); Intoleransi, Diskriminasi dan Politik Multikulturalisme (LKiS Yogyakarta),Visioning indonesia (LP3ES,2022) dan beberapa buku lainya
Abdul Muhaimin Iskandar, seorang politisi Indonesia yang memegang mandat sebagai Ketua Umum PKB sejak 2005. Kiprahnya di parlemen dimulai ketika menyertai Pemilu 1999 yang membawanya menduduki kursi legislatif mewakili Sidoarjo, Jawa Timur. Pada 2009, ia menganggotai kabinet sebagai Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
Gus Imin berpasangan dengan Anies Rasyid Baswedan sebagai calon wakil presiden (cawapres) dengan Koalisi Perubahan dalam Pemilu Presiden 2024. Pasangan Capres-Cawapres ini diketahui dengan singkatan AMIN yakni Anies-Muhaimin. (IHA)
Baca juga Daftar Tokoh, Kiai Pendukung Capres dan Cawapres Pada Pilpres 2024