Pokjaluh Inisiasi Rumah Literasi Moderasi Beragama “Suminar”
NU CILACAP ONLINE – Kelompok Kerja Penyuluh (Pokjaluh) Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Cilacap menginisiasi pendirian Rumah Literasi Moderasi Beragama dengan nama “”Suminar”” yang beralamat di Jl Bendasari RT 01 RW 04 Desa Welahan Wetan Kecamatan Adipala Kabupaten Cilacap.
Rumah Literasi Moderasi Beragama ini dirintis oleh Ketua Pokjaluh Kabupaten Cilacap, Moh Anwarudin, S.Ag. yang juga pegawai Fungsional KUA Kecamatan Binangun Kabupaten Cilacap. Anwarudin menaruh harapan besar kepada masyarakat khususnya para penyuluh agama akan budaya literasi.
“Apalagi dewasa ini ya, budaya literasi semakin diminati. Tujuannya bagus menuju perkembangan masyarakat yang cerdas, maju, unggul dan beradaban,” ungkap Moh Anwarudin.
Rumah Literasi Moderasi Beragama “Suminar” ini akan menjadi pusat sarana mengasah ketrampilan yang didasarkan pada kompetensi, intitusi, nilai-nilai budaya serta pengalaman. Tidak terkecuali para penyuluh agama. Baca juga Pojok Literasi Masjid Tekan Rendahnya Minat Baca Anak
Moh Anwarudin mengungkap ada beberapa alasan penting gerakan literasi semakin berkembang. Pertama munculnya kesadaran yang mendasar tentang pentingnya kemajuan dan masa depan bangsa Indonesia.
“Kalau kita lihat secara historis dan sosiologis, tingkat literasi yang tinggi adalah faktor yang paling mendukung sebuah bangsa dengan masyarakatnya menjadi unggul dan maju,” terangnya.
Kedua, masyarakat dan pemerintah Indonesia semakin sadar kemajuan dan keunggulan individu.
“Masyarakat dan juga bangsa, ditentukan oleh adanya tradisi dan budaya literasi yang baik,” sambungnya.
Ketiga adanya faktor pendukung dari komunitas-komunitas yang peduli dan punya semangat untuk menumbuhkan dan menyebarluaskan kegiatan, tradisi, dan budaya literasi di lingkungan pendidikan dan masyarakat. Baca juga Hari Aksara Internasional, Literasi dan Kesadaran Berliterasi
Arti Literasi
Moh Anwarudin yang akrab dipanggil Anwar mengatakan literasi dapat diartikan sebagai pengetahuan dan kecakapan untuk membaca dan menulis, mencari, menelusuri, mengolah, dan memahamai informasi.
Hal ini diperlukan untuk menganalisis, menanggapi dan menggunakan teks untuk mencapai tujuan, mengembangkan pemahaman dan potensi serta berpartisipasi di lingkungan sosial.
“Kemampuan literasi merupakan hak setiap orang dan merupakan dasar untuk belajar sepanjang hayat. Kemampuan literasi dapat memberdayakan dan meningkatkan kualitas individu, keluarga, masyarakat,” kata Anwar.
Oleh karena itu masyarakat khususnya para penyuluh agama dapat memanfaatkan Rumah Literasi Moderasi Beragama sebagai sarana edukasi dan mengasah ketrampilan yang didasarkan pada kompetensi, konteks nasional, intitusi, nilai-nilai budaya serta pengalaman.
“Apalagi ketika literasi berbicara mengenai moderasi beragama, di mana Indonesia dikenal sebagai masyarakat dengan keragaman,” terangnya. Baca juga Memperkuat Literasi Zakat Masyarakat
Termasuk di dalamnya adalah keragaman di bidang agama. Keragaman ini di satu sisi adalah sesuatu yang dapat memberikan potensi. Karena dari keragaman akan lahir banyak khasanah yang dapat diramu menjadi sebuah kekuatan.
Namun demikian kata Anwar, keragaman juga akan dapat melahirkan persoalan-persoalan. Termasuk di dalamnya adalah kemungkinan munculnya konflik dalam masyarakat. Tidak menutup kemungkinan terjadi pesoalan, perpecahan dan juga pertikaian.
Untuk itu maka upaya-upaya untuk menjaga suasana rukun, suasana harmonis menjadi penting.
“Yang paling penting lagi adalah pengetahuan dan pemahaman keagamaan yang moderat di tengah-tengah masyarakat terus kita lakukan,” tegas Anwar. Baca juga Konsep Moderasi Beragama, Indikator dan Pesan Keagamaan NU
Spirit Literasi
Sekalu Ketua Pokjaluh Kemenag Kabupaten Cilacap, Moh Anwarudin beriktikad hadir memberikan spirit, semangat kepada masyarakat tentang bagaimana pengetahuan dan pemahaman keagamaan yang moderat, toleran, dan anti radikalisme.
“Spirit literasi mendekatkan pengetahuan dan pemahaman keagamaan yang moderat kepada masyarakat yang selama ini tentu harapan masyarakat beragama secara keseluruhan. Juga terhubungnya antara persoalan keumatan dan kerakyatan melalui Rumah Literasi Moderasi Beragama “”Suminar””,” tandasnya.
Baca juga PJ Bupati Cilacap Yunita Dyah Suminar Ingatkan 3 Ukhuwah
Rumah Literasi Moderasi Beragama “”Suminar”” menjadi penting keberadaannya. Karena dapat juga menjadi sarana komunikasi dan diskusi untuk mendialogkan antara kepentingan agama, keumatan dan kerakyatan.
Tujuannya agar tetap berimbang dengan kegiatan sosial lainnya. Selain itu juga menyajikan digitailisasi melalui akun khusus secara bertanggung jawab.
“Ini untuk menyajikan tentang program-program yang dilaksanakan sekaligus juga tentang bagaimana memahami agama yang benar, agama yang moderat,” pungkas Anwar. (Naeli Rokhmah)