Pendidikan Islam Yang Ramah Anak, Bagaimana Konsepnya?
NU CILACAP ONLINE – “Pendidikan Islam yang Ramah Anak” adalah judul paparan materi yang disampaikan oleh ketua Lembaga Ta’lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTNNU) Kabupaten Cilacap Musa Ahmad pada acara ngopi bareng anggota DPR RI di Rumah Makan Bang Jul Desa Mujur Kroya, Jumat (14/9/2023)
Ketua LTNNU PCNU Cilacap Drs. Musa Ahmad M.S.I sebagai narasumber Ngopi memaparkan materi dengan menukil kisah Nabi Muhammad SAW sebagai motifasi dan inspirasi. Khusussnya para orang tua dalam mendidik anak-anaknya di lingkungan rumah dan para guru di madrasah atau disekolah.
Suatu ketika, Rasulullah SAW pernah shalat yang luar biasa tidak seperti hari-hari biasa karena dalam shalatnya Rasulullah berlama-lama dalam sujudnya. Sesudah shalat, para sahabat pun bertanya.
“Ya Rasulullah, mengapa engkau berlama-lama dalam sujud?”
Lalu Rasul pun menjawab karena cucunya sedang berada di atas pundaknya.
Kisah Cucu Nabi Muhammad SAW yaitu Hasan dan Husein naik ke pundak Rasulullah saat shalat adalah salah satu kisah yang menggambarkan kasih sayang dan kelembutan Nabi Muhammad SAW terhadap anak anak.
Nabi Muhammad SAW tidak terburu-buru untuk menyelesaikan shalatnya, bahkan memperpanjang sujudnya untuk memberikan kesempatan kepada kedua cucunya untuk menikmati momen tersebut. Ini adalah contoh bagaimana Nabi Muhammad SAW memprioritaskan kasih sayang dan perhatian terhadap anak anak dan keluarganya, bahkan dalam ibadahnya.
“Kisah ini mengajarkan pentingnya kasih sayang, perhatian, dan penghargaan terhadap pendidikan Islam yang ramah Anak,” paparnya.
Baca juga Rumah Ibadah Ramah Anak Wujudkan Lingkungan Ramah Anak
Momong,Among Dan Ngemong
Menurut Musa Ahmad kita sebagai orang tua, atau guru harus bisa momong among dan ngemong anak -anaknya.
Pertama yaitu momong, dalam bahasa Jawa berarti merawat. Sedangkan among yang berarti memberi contoh, dan yang terakhir adalah ngemong yang berarti proses untuk mengamati.
Melihat pengertian ketiga kata di atas adalah semuanya berkesinambungan yaitu membahas tentang dunia anak, lebih tepatnya lagi tentang pola asuh anak dan mendidik anak.
“Jadi, ketika pengertian ketiga kata di atas digabung, jadilah merawat anak dengan kasih sayang yang tulus dan memberikan contoh yang baik kepada anak serta mengawasi dan mengamati setiap perilaku anak,” tandasnya. (Rhmn)
Baca juga Mengenang KH Ahmad Muhammad Mubarid Padangsari Majenang