Pengurus MWCNU Kroya Cilacap Jawa Tengah – Profil

NU CILACAP ONLINE – MWCNU Kroya, Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kroya Cilacap Jawa Tengah merupakan salah satu Struktur Pengurus Organisasi NU di tingkat Kecamatan. MWCNU Kroya membawahi struktur organisasi Ranting NU sejumlah 17 (tujuh belas) Ranting NU.

Kepengurusan MWCNU Kroya memiliki sejarah yang cukup panjang dan istimewa. Berdasar riwayat para sesepuh, wilayah Kroya merupakan salah satu wilayah penting bagi penyemaian bibit-bibit organisasi NU di Cilacap. Bahkan, masih menurut riwayat tersebut, kepengurusan NU Cilacap pada waktu itu dilantik di Kroya dan dihadiri langsung oleh Rois Akbar NU Hadrotussyekh Hasyim Asy’ari.

Barangkali tidak banyak MWCNU di wilayah lain yang menikmati keistimewaan semacam ini. Sayangnya, karena kekurangan dalam pendokumentasian, catatan atau foto-foto mengenai peristiwa tersebut entah berada di mana, namun peristiwa istimewa ini terekam dengan baik dalam memori para sesepuh.

Apa yang terjadi dalam lintasan sejarah masa lalu terus dijaga dan menjadi energi penggerak aktivisme NU di wilayah ini. Meski barangkali tidak semeriah daerah-daerah lain, aktivitas ke-NU-an, baik sebagai jama’ah maupun jam’iyah, senantiasa berdenyut di wilayah ini.

Program-program organisasi berjalan seiring dengan ritual-ritual khas Nahdliyin yang digelar di banyak masjid dan mushola sehingga menciptakan atmosfir NU yang pekat. Di sisi lain, upaya-upaya pengkaderan juga terus berlangsung melalui pondok pesantren dan lembaga-lembaga pendidikan yang terafiliasi dengan NU, selain juga melalui banom-banom pelajar dan kepemudaan NU.

Barangkali, salah satu buah dari kesuksesan pengkaderan di sini adalah munculnya SDM muda yang mengendalikan roda organisasi MWCNU Kroya. Harus diakui, salah satu keunggulan dari MWCNU Kroya barangkali adalah komposisi kepengurusannya, baik di tingkat tanfidziyah maupun syuriyah, yang diisi oleh orang-orang yang berusia relatif muda (sebagian besar di bawah 60 tahun).

Dengan komposisi SDM kepengurusan semacam itu, Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kroya siap bergerak dinamis dalam menyusun dan mewujudkan program-program inovatif demi kemaslahatan umat sekaligus mampu merespons dinamika perkembangan lingkungan.

Potensi ini masih dilengkapi dengan SDM pengurus Badan Otonom dan Lembaga yang juga mayoritas berusia muda. Saat ini, total terdapat 11 lembaga yang siap menyukseskan program-program kerja MWCNU Kroya. Jumlah ini masih ditambah dengan enam badan otonom yang terdiri atas Muslimat, Fatayat, GP Ansor, IPNU, IPPNU, dan Pagar Nusa.

Masing-masing Lembaga dan Banom tersebut, kecuali IPNU dan IPPNU, diisi oleh para kader yang sebagian besar telah mengikuti proses Pendidikan Kader Penggerak NU. Aktivitas Banom dan Lembaga tersebut berperan besar dalam mendinamisasi jam’iyah dan jamaah NU di wilayah Kroya.

Jika dirangkum, program-program yang dijalankan oleh Pengurus MWCNU Kroya bertumpu pada empat sendi: religi, ekonomi, sosial-budaya, dan penguatan organisasi. Program religi bertumpu pada pembinaan dan pendidikan jamaah dengan tujuan untuk memperkuat akidah dan meneguhkan basis ideologis Nahdliyin.

Masuk dalam tema program itu adalah inventarisasi aset-aset, baik fisik maupun SDM penggerak aktivitas Nahdliyin di setiap ranting. Termasuk dalam kegiatan ini adalah inventarisasi potensi zakat di wilayah Kroya.

Dalam bidang perekonomian, ikhtiyar perekenomian yang dijalankan oleh NU Kroya dilandaskan atas semangat untuk tidak hanya menjadikan Nahdliyin sejahtera secara ekonomi, namun juga memiliki kemandirian, keberdayaan, dan kedaulatan ekonomi.

Untuk tujuan itu, MWCNU Kroya telah membentuk koperasi yang membawahi beberapa unit usaha. Saat ini masih terus dilakukan pengkajian pendirian unit-unit usaha baru yang diharapkan bisa menyerap sebanyak mungkin potensi yang dimiliki Nahdliyin di wilayah Kroya.

Program sosial-budaya diharapkan bisa mengejawantahkan apa yang menjadi semboyan NU, yakni melestarikan yang lama dan mengambil nilai-nilai baru yang bermanfaat. Perubahan sosial dan pergeseran-pergeseran yang diakibatkan olehnya merupakan hal yang niscaya.

Oleh karena itu, NU dituntut untuk senantiasa merespons pergeseran-pergeseran tersebut agar meminimalkan dan selanjutnya menghilangkan dampak yang tidak menguntungkan bagi Nahdliyin. Penguatan keluarga, supervisi kurikulum di sekolah-sekolah yang berafiliasi dengan LP Ma’arif, penyediaan berbagai fasilitas sosial yang bisa diakses dengan cepat, mudah, dan murah, penguatan tradisi, merupakan beberapa kegiatan yang terangkum dalam program ini.

Organisasi yang kuat merupakan sebuah keniscayaan agar dapat menjalankan apa yang telah diprogramkan. Menyadari hal ini, MWCNU Kroya senantiasa berupaya untuk mewujudkan organisasi yang tertib secara administrasi, mandiri secara ekonomi, kuat secara ideologi, dan dinamis.

Penguatan organisasi dilakukan dengan cara asimilasi sebanyak mungkin kader penggerak ke dalam kepengurusan Lembaga dan Badan Otonom. Perlu diketahui bahwa MWCNU Kroya merupakan salah satu MWC yang terbilang sering melaksanakan Pendidikan Kader Penggerak jika dibandingkan dengan MWC lain di Kabupatan Cilacap sehingga potensi kader penggerak untuk mendukung pelaksanaan program-program di wilayah kerja MWCNU Kroya cukup melimpah.

Hingga hari ini Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kroya masih terus berupaya untuk terus memaksimalkan potensi-potensi yang dimiliki sehingga bisa menciptakan sistem pendukung bagi aktivitas organisasi. Pada dasarnya, seluruh aktivitas yang dilakukan oleh MWCNU Kroya berujung pada satu cita-cita yaitu membentuk masyarakat Islami ‘ala ahlu sunnah wal jamaah an nahdliyah.

Dalam beberapa hari ke depan, tepatnya tanggal 4 November 2018, MWCNU Kroya akan segera meresmikan gedung baru yang difungsikan untuk kantor dan pusat aktivitas NU Kroya.

Bagi banyak institusi lainnya, gedung perkantoran barangkali hanya berfungsi sebagai tempat untuk mengendalikan seluruh aktivitas dan mengkoordinasikan administrasi.

Namun bagi MWCNU Kroya gedung baru ini, selain berfungsi lazimnya perkantoran, sekaligus juga merupakan monumen yang mencerminkan tekad, semangat, dan kesungguhan warga Nahdliyin dan pengurus Nahdlatul Ulama (NU) Kroya dalam berkhidmah kepada NU sejak bertahun lamanya (Irfan Zaki)

2 Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button