Pengurus MWCNU Bantarsari Cilacap Jawa Tengah – Profil

NU CILACAP ONLINE – MWCNU Bantarsari, Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama Bantarsari Cilacap Jawa Tengah merupakan salah satu Struktur Pengurus Organisasi NU di tingkat Kecamatan. Pengurus MWCNU Bantarsari membawahi struktur organisasi sejumlah 8 (delapan) Ranting NU.

Pengurus NU tingkat Kecamatan Bantarsari ini menjadi bagian dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Cilacap.

Seraya memohon hidayah kepada Allah SWT dan mengharap syafaat Rasulullah SAW, MWCNU Bantarsari merangkum profil singkat keberaadannya sejak awal beridiri sampai saat ini. Tentu terdapat kekurangan dan kelebihannya.

Kecamatan Bantarsari

Mendengar atau membaca kata Bantarsari barangkali belum begitu akrab di benak pikiran kita. Bantarsari itu nama sebuah Kecamatan termuda ke dua di Kabupaten Cilacap sebelum Kecamatan Kampunglaut sebagai Kecamatan termuda

Kecamatan Bantarsari merupakan kecamatan hasil pemekaran dari Kecamatan Kawunganten. Secara geografis terletak di sebelah barat Kecamatan Kawunganten. Dan di sebelah timur Kecamatan Gandrungmangu.

Artikel Terkait

Secara resmi Bantarsari menjadi sebuah Kecamatan pada tahun 1999 sesuai dengan Peraturan Pmerintah Republik Indonesia No. 45 Tentang Pembentukan Kecamatan Bantarsari di wilayah Kabupaten Daerah tingkat II Cilacap dalam wilayah Provinsi Daerah tingkat I Jawa Tengah.

MWCNU Bantarsari Berdiri

Namun demikian, ghiroh ke-NU-an masyarakat Bantarsari yang sangat tinggi menyebabkan MWCNU Bantarsari berdiri 3 tahun lebih awal sebelum Kecamatan Bantarsari secara definitif berdiri sebagai sebuah Kecamatan, yaitu tahun 1996 MWCNU berdiri dengan keterbatasannya.

Saat itu, kepengurusan MWCNU Bantarsari ada di bawah komando KH Ma’mur Halimi sebagai ketua Tanfidziyah, K Ma’arif sebagai Sekretaris dan Drs Musliman sebagai Bendahara untuk Masa Khidmat 1999 s/d 2001.

Lahirnya MWCNU Bantarsari ini tidak bisa lepas dari peran aktif Ulama harismatik. Beberapa pendiri dan penggera MWCNU Bantarsari antara lain; H Mujibudin, KH A Dumaeri, KH Mustofa Qulyubi (alm), KH A Harir (alm), KH Abdul Hamid (alm), KH Hanafi Abdurrohim (alm), KH Jalalludin (alm), KH Minahul Karim (alm), KH Muhtarom Mansyur, KH Asyhuri Abdurrohim, KH Rotibul Haddad (alm) dan lain lain yang selalu memberi arahan dan bimbingan.

Kepengurusan NU

Seiring berjalannya waktu kepengurusan MWCNU Bantarsari mengalami pergantian pengurus karena satu dan lain hal sesuai dengan mekanisme organisasi.

Masa Kidmat 2001 s/d 2011 ( dua periode) kepengurusan diamanatkan kepada Drs. Musliman sebagai Ketua Tanfidziyah, K. M. Ihsanudin sebagai Sekretaris dan H. Rusladi sebagai Bendahara.

Untuk Masa Khidmat 2011 s/d 2016 kepengurusan diamanatkan kepada K. M.Ihsanudin sebagai Ketua Tanfidziyah, Saefulloh, S.Ag. sebagai Sekretaris dan H. Rusladi sebagai Bendahara

Masa Khidmat 2016 s/d 2021kepengurusan diamanatkan kepada K. M.Ihsanudin sebagai Ketua Tanfidziyah, Isma’il, S.Ag. sebagai Sekretaris dan H. Ma’sum sebagai Bendahara

Sementara itu, icon vital pendukung kegiatan dan harokah MWCNU Bantarsari dapat pahami dari kultur sosial masyarakat Bantasari yang heterogen.

Bantarsari bagian utara merupakan daerah pegunungan, Bantarsari bagian tengah merupakan daerah santri, Bantarsari bagian selatan merupakan daerah semi perkotaan dan banyak penduduk pendatang.

 

8 Ranting NU

Dalam mengemban amanatnya, MWCNU Bantarsari membawahi 8 Ranting dengan pengurus harianya sebagai berikut :

  1. Bantarsari : KH Anwarudin Ketua Tanfidziyah, Sholihun, S.Pd.I. Sekretaris, K. Mahfudin Bendahara
  2. Bulaksari : Mahmud Junaedi, S.Pd.I Ketua Tanfidziyah, Yasin Yusuf Sekretaris, Ubaidir Rohman Bendahara
  3. Binangun : Hamid Mausul Ketua Tanfidziyah, Maimun Zubair Sekretaris, M. Mahfud Bendahara
  4. Cikedondong : Mujib Ketua Tanfidziyah, Ismangil Sekretaris, Sapto Bendahara
  5. Citembong : Rahmat As’ari Ketua Tanfidziyah, Ahmad Sidiq Sekretaris, Muslih Bendahara
  6. Kamulyan : M. Maghfuri Ketua Tanfidziyah, Aziz Afif Sekretaris, Abdul Yasir Bendahara
  7. Kedungwadas : M. Solihin Ketua Tanfidziyah, Abdul Basith Sekretaris, Rohman Bendahara
  8. Rawajaya : Iswahyudi AR Ketua Tanfidziyah, Amir Shofyan, S.Pd. Sekretaris, Saebani Bendahara

Dari delapan ranting di wilayah Bantarsari terdapat lembaga pendidikan baik formal maupun non formal. Baik di bawah naungan Kementerian Agma yang dapat diberdayakan dalam kegiatan dan pengkaderan NU di Bantarsari.

Pendidikan Formal, tidak kurang dari 15 Raudhatul Athfal (RA), 11 Madrasah Ibtidaiyah (MI), 3 Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan  1 (satu) Madrasah Aliyah. Pendidikan non Formal, TPQ/MADIN + 43, dan 9 (sembilan) Pondok Pesantren.

Badan Otonom NU

Hal yang tidak bisa dilupakan, MWCNU Bantarsari Cilacap Jawa Tengah selalu bekerjasama dalam semua kegiatan dengan Badan Otonom NU.

Beberapa Badan Otonom NU di Bantarsari antara lain: PAC Muslimat NU di bawah pimpina Ibu Ny Hj. Fulaihah, PAC Fatayat NU di bawah pimpinanUmi Baroroh, PAC Ansor di bawah Pimpinan K. Taufiqurrohman, Satkoryon BANSER di bawah Komandan Musalim Ridho dan PAC IPNU/IPPNU di bawah pimpinan Soniman / Dea Nurmaya.

Kegiatan MWCNU Bantarsari

Kegiatan Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (NU) Bantarsari walaupun belum sehebat kegiatan MWCNU yang lain. Namun sudah cukup baik, pelan tapi pasti.

Berikut ini beberapa kegiatan organisasi NU Bantarsari ini adaalh:

  1. Kegiatan Rutin Kajian kitab Hjajul Qotiyah Ahlussunnah wal Jamaah setiap hari Ahad wage telah berjalan 69 kali
  2. TURBA MWCNU bersama PAC Muslimat setiap Hari Ahad ke 4 telah berjalan 22 kali
  3. Peringatan tahun baru Hijriyah yang selalu bekerjasama dengan Muslimat, Fatayat, Anshor IPNU/IPPNU, ranting se Bantarsari, TPQ, MADIN, MI, MTs dan MA telah berjalan lebih dar 11 kali
  4. Istighotsah gerbuhu dilaksanakan tiap tahun dengan jamah tidak kurang dari 1.500 orang
  5. Upacara Hari Santri Nasional bekerjasama dengan Muslimat, Fatayat, Ansor IPNU/IPPNU, ranting se Bantarsari. Juga TPQ, MADIN, Pondok Pesantren, MI, MTs dan MA telah berjalan 3 kali dengan peserta upacara lebih dari 2.500 orang dengan kegiatan pendukung lomba, turnamen dan gerakan 100 tumpeng.
  6. Melaksanakan PKPNU tahap 1 husus putra dengan peserta 54 orang
  7. Melaksanakan PKPNU tahap 2 husus putri dengan peserta 96 orang
  8. Mendirikan BMTNU bekerjasama dengan PCNU
  9. Menggerakkan kegiatan rutin di masing masing Ranting

Ya sekali lagi pelan tapi pasti demi tegaknya NU dan NKRI di bumi pertiwi warisan para Kiyai. Semoga bermanfaat. (Ismail)

5 Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button