Musran NU Limbangan Hasilkan Kepemimpinan Kolaboratif
Dinahkodai Sang Guru dan Kader Penggerak Pembina GP Ansor
NU CILACAP ONLINE – Musyawarah Ranting Nahdlatul Ulama (Musran NU) Limbangan Wanareja hasilkan kepemimpinan kolaboratif, sang Guru Tarekat Kiai Achmad Thoefur dan Aang Kurniawan Pembina Gerakan Pemuda (GP) Ansor terpilih sebagai Rais Syuriyah dan Ketua Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Limbangan masa khidmat 2021-2026
(Musran NU) Limbangan digelar di gedung MTs YPI Sufyan Tsauri Limbangan, Wanareja. Kiai Achmad Thoefur adalah seorang guru Tarekat Qadiriyah-Naqsyabandiyah. Sedangkan Aang Kurniawan adalah Pembina Gerakan Pemuda (GP) Ansor Ranting Limbangan. Terpilihnya dua tokoh ini menjadi kolaborasi istimewa bagi Nahdliyin di Ranting NU Limbangan.
Proses pemilihan berlangsung secara demokratis melalui Musyawarah Ranting (Musran). Sedangkan pemungutan suara secara langsung dan rahasia.
Musran NU Limbangan yang digelar panitia merupakan kali pertama sebagai kegiatan percontohan untuk ranting-ranting di Kecamatan Wanareja karena dilaksanan di masa Pandemi. Musran NU dilangsungkan mulai pagi hingga siang hari, Ahad (22/08/2021). Kegiatan tersebut mematuhi protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Rangkaian acara diawali dengan registrasi peserta Musran. Adapun susunan acaranya adalah pembukaan, lantunan ayat suci Alquran dan Shalawat Nabi, menyanyikan Lagu Indonesia Raya serta Ya lal Wathan dan sambutan-sambutan. Acara kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan proses Musran.
Kegiatan ini dihadiri 45 orang yang terdiri dari dari delegasi dan tamu undangan. Hadir juga Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Wanareja, Kiai Muhtar beserta unsur Tanfidziyah, beberapa perangkat Desa Limbangan, dan juga perwakilan Badan otonom (Banom) dan Lembaga.
Tahapan Musran NU
Musran NU ini ada tiga tahapan sidang pleno. Tahap pertama pembahassan tata tertib Musran, yakni Anggaran Rumah Tangga (ART) dalam kurun waktu lima tahun kedepan. Kemudian dibacakan juga tata cara pemilihan Rais dan Ketua Ranting.
Selanjutnya, sidang pleno kedua, Ketua Ranting NU periode sebelumnya menyampaikan Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) di hadapan semua peserta Musran.
Terakhir, sidang pleno ketiga, jajaran pengurus ranting NU periode lama didemisionerkan oleh Rais Syuriyah. Kemudian dilakukan pemilihan Rais dan Ketua Ranting secara demokrasi keorganisasian ala Muktamar NU.
Pemimpin sidang, Ratman Hasbi Asidiq menjelaskan, pemilihan Rais dilakukan dengan mekanisme Ahwa oleh sejumlah ulama yang hadir. Sedangkan untuk menentukan Ketua Ranting NU dilakukan secara pemungutan suara langsung terhadap kandidat ketua hasil penjaringan panitia.
Ketua NU Terpilih
Selanjutnya, Ketua Tanfidziyah Ranting NU Limbangan terpilih, Kiai Aang Kurniawan mengatakan, dirinya memiliki kewajiban memegang amanah yang diberikan.
Dirinya juga berjanji akan tetap melanjutkan program-program yang telah dilaksanakan oleh kepengurusan periode sebelumnya sekaligus meningkatkannya.
“Sebagai ketua ranting terpilih, saya menyampaikan terimakasih atas amanah yang telah diberikan kepada saya. Kedepan, saya berkewajiban melanjutkan apa yang telah dilaksanakan oleh kepengurusan periode sebelumnya. Yang kurang kami isi dan yang sudah ada akan kami tambahkan lagi. Sehingga bisa tercapai apa yang menjadi tujuan kita bersama,” tuturnya.
Sementara, Rais Syuriyah NU Limbangan terpilih Kiai Achmad Thoefur dalam sambutannya menyampaikan harapannya agar senantiasa diberikan kemudahan dalam menjalankan amanah
“Hujan ini menjadi pertanda berkah nikmat Allah swt. Semoga kita diberikan kemudahan dalam melaksanakan amanah yang telah diberikan. Nek wis dolanan ya nggo dolan dudu glewean (bahasa jawa ngapak). Artinya kalau sudah bermain buat main bukan bercanda,” pungkas kata yang penuh makna dari Rais Syuriyah Limbangan Kiai Achmad Thoefur
Kontributor: Minahul Anam
Editor : Naeli Rokhmah