Lailatul Ijtima’ MWCNU Sampang dan Mujahadah Dzikrul Ghofilin

NU CILACAP ONLINE – Berbeda dengan biasanya, Lailatul Ijtima’ MWCNU Sampang Jumat Manis (3/5), dibarengkan dengan Mujahadah Dzikrul Ghofilin. Kegiatan ini dilaksanakan di serambi dan halaman Masjid Baiturrahmah kompleks Pondok Pesantren Nurul Islam Karangjati Sampang Cilacap,

Ketua MWCNU Sampang, Muhammad Sokhib, S,Pd. Mengatakan bahwa kegiatan ini merupaka kerjasama MWCNU Sampag dan PP. Nurul Islam Karangjati. “NU memang melekat dengan pesantren, dan NU tidak akan pernah meninggalkan pesantren. Kegiatan ini merupakan wujud kerjasama NU dengan Pesantren,” katanya.

Acara mujahadah diawali dengan Majelis Sema’an Al-Qur’an 30 Juz yang dipandu oleh para Hafidz dari Banyumas dan Cilacap seperti Ust. Nur Hadi (Jatilawang), Ust. Qusyairi (Kroya), Ust. Kholidun, Ust. Agus Fauzi, Ust. Jauhar (Kesugihan), Imam Asy’ari (Sampang) dan disimak oleh para jama’ah Yasin Tahlil se Desa Karangjati dan para santri PP. Nurul Islam Karangjati.

Majelis Semakan Al-Qur’an “Mantab” dan Mujahadah Dzikrul Ghofilin se Eks Karesidenan Banyumas diikuti sekitar 2000 jamaah Dzakiriin Dzakiraat dari berbagai pelosok di 4 (empat) kabupaten; Banyumas, Banjarnegara dan Cilacap serta Purbalingga.

Rutinan mujahadah bergilir malem Sabtu Pahing ini dibarengkan dengan rutinan selapanan MWCNU Sampang, yakni majelis Ijtima’ Rutin Jum’at Manis yang diikuti oleh Nahdliyyin Nahdliyyat dari 10 ranting yang ada meliputi: Brani, Sampang, Karangtengah, Karangasem, Karangjati, Nusajati, Sidasari, Ketanggung, Paketingan dan Paberasan.

Mujahadah Dzikrul Ghofilin yang menjadi perhelatan dzikir akbar yang dirintis oleh Al-Maghfurlah KH Chamim Jazuli (Gus Miek) dari PP. Al-Falah Ploso Mojo Kediri dan Al-Maghfurlah KH Ahmad Shiddiq, Jember (Rais Aam PBNU: 1984-1991), digelar dengan thema: “Karangjati Sampang Cilacap dan Banyumas Berdzikir Demi Keselamatan Ummat dan Keutuhan Bangsa/NKRI”.

Rais Syuriyah MWCNU Sampang, KH Muhammad Jarir menegaskan bahwa acara yang menjadi ciri kaum Nahdliyyin yaitu berdzikir, berwirid dan bertahlil ini, kiranya bisa menjadi kontribusi bagi keutuhan NKRI yang merupakan warisan para Kiai pendiri NU yang menggodok rumusan paling syar’I; Resolusi Jihad NU

“Selain itu ritual mujahadah juga ditujukan bagi ikhtiyar do’a untuk keberhasilan para santri, peserta didik yang menuntut ilmu di unit-unit pendidikan formal PP. Nurul Islam Karangjati (RA,MI,MTs,MA) dan informal (TPQ An-Nahdliyyah Raudlatul Jannah dan MADIN NU) agar menjadi anak solih/solihah dan berilmu manfaat bagi agama nusa dan bangsa, ujar Gus Fajrul Falah, selaku ketua panitia pelaksana”, katanya

Hadir dalam forum Lailatul Ijtima’ MWCNU Sampang dan mujahadah tersebut ratusan tokoh Ulama dan tokoh masyarakat, khususnya pimpinan Majelis Istima’il Qur’an “MAN-TAB”, Mujahadah Dzikrul Ghofilin Karesidenan Banyumas, Romo KH Ahmad Shobri, pengasuh PP. Al-Falah Jatilawang Banyumas. Dari unsur pemerintah, berkenan hadir dan menyampaikan sambutan, Wakil Bupati Cilacap, Drs. Akhmad Edi Susanto, ST. (Imam Asy’ari)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button