Kiai Abdal Malik: Rais Syuriyah Adalah Uswah Jam’iyah

NU CILACP ONLINE – Katib Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Cilacap Kiai Abdal Malik mengatakan bahwa Rais Syuriyah sebagai pemegang kekuasaan tertinggi di Nahdlatul Ulama adalah uswah jam’iyah atau role model yang menjadi panutan. Inilah salah satu peran atau fungsi kedudukan Rais Syuriyah di kepengurusan NU.

Maka idealnya Rais Syuriyah harus menjadi pelopor dalam menjalankan agenda Nahdlatul Ulama. Hal itu disampaikan dalam kegiatan peningkatan kapasitas kelembagaan di lingkungan PCNU Cilacap, Selasa (5/9) digedung Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Binangun.

“Rais Syuriyah adalah pemegang kekuasaan tertinggi di Nahdlatul Ulama. Artinya hal-hal yang ada di NU menjadi domain Rais Syuriyah, kemudian Tanfidziah adalah eksekutor,” paparnya di hadapan puluhan jajaran MWCNU Adipala dan pengurus Ranting NU se Kecamatan Adipala.

Kiai Abdal juga mengungkap bahwa Rais Syuriyah dominan. Maka menjadi tanggung jawab Syuriyah ketika satu ranting tidak ada pergerakan.

“Jajaran Syuriyah itu lebih dominan. Ranting tidak ada pergerakan maka tanggung jawab Syuriyah-nya,” tegasnya.

Untuk ini maka perlu bekal khusus seorang syuriyah. Dalam hal ini PCNU Cilacap telah menyiapkan buku Fiqih Tradisional sebagai pegangan.

“Minimal Rais Syuriyah harus membaca dan faham buku Fiqih Tradisional karya Muhyidin Abdussomad,” kata Kiai Abdal.

Maka idealnya secara kepersonalan untuk menjadi jati diri syuriyah harus meneladani tokoh-tokoh NU dengan membaca biografi tokoh-tokoh NU.

“Contoh ulama panutan tingkat nasional seperti Kiai Sahal Mahfudz. Sedang secara lokal bisa memaham dan meneladani karakter Rais Syuriyah PCNU Cilacap KH Su’ada Adzkia,” sambung Kiai Abdal.

Baca juga Kiai Abdal Malik: Pesantren dan Madrasah Memperkuat Kebangsaan

Ideal Rais Syuriyah

Peran kedua yang tak kalah penting Rais Syuriyah adalah takwiyah (penguatan). Adapun peran ketiga Rais Syuriyah adalah khidmah jam’iyah. Maka ada standar ideal menjadi Rais Syuriyah.

“Standar ideal seorang Rais Syuriyah adalah harus paham ahlus Sunnah wal jamaah. Baik sebagai ideologi, tauhid ikut maturidi, fiqih ikut imam 4 yakni Imam Syafi’i, Hambali, Maliki, dan Hanafi. Sedangkan akhlak tasawuf ikut imam Ghozali,” papar Kiai Abdal.

Baca juga KH Maslahudin, Kiai Panggung yang Aktif Ngurusi NU

Tidak seperti itu saja. Seorang Rais Syuriyah juga harus mempunyai tasamuh, tawazun, itidal. Namun yang lebih penting lagi menurut Kiai Abdal adalah sanad keilmuan.

“Jangan sampai ilmu tanpa sanad, karena sanad adalah salah satu tanggung jawab keilmuan kepada nabi Muhammad SAW,” tegasnya.

Kegiatan ini merupakan sesi kedua pada peningkatan kapasitas kelembagaan PCNU Cilacap pada hari itu. Di mana di sesi pertama diisi oleh Wakil Sekretaris PCNU Cilacap Banu Tolib dan Anggota DPRD Jawa Tengah Hj Siti Rosidah.

Adapun di sesi kedua ini peserta dibagai menjadi 3 kelas yaitu kelas Syuriyah di mana Kiai Abdal menjadi narasumber, kemudian kelas sekretariat yang dipandu oleh Ahmad Nur Wahidin dan Bahaji, serta kelas bendahara yang dipandu oleh Bendahara PCNU Cilacap H Yusro Wahid. (Naeli R)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button