Khutbah Jum’at Hari Santri dan Resolusi Jihad Masa Kini
Khutbah Jumat NU Cilacap Online NUCOM

NU Cilacap Online – Khutbah Jum’at Hari Santri kami sajikan dengan mengambil judul Hari Santri dan dan Resolusi Jihad Masa Kini.
Khutbah I
اَلْحَمْدُ لِلّٰه، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ رَسُوْلِ اللهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالَاهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ، أَمَّا بَعْدُ، فَإِنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْقَدِيْرِ الْقَائِلِ فِيْ مُحْكَمِ كِتَابِهِ: وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Di hari yang mulia, pada Jumat yang dijuluki sebagai sayyidul ayyam (rajanya hari) ini, marilah kita bersyukur atas nikmat tak terhitung dari Allah yang telah dilimpahkan kepada kita terutama nikmat iman dan kesehatan.
Melalui mimbar ini pula, kami ingin mengajak dan berwasiat khususnya kepada diri khotib pribadi dan Jamaah pada umumnya. Marilah kita tingkatkan iman dan ketakwaan kita kepada Allah subhânahû wa ta’âlâ dengan cara menjaga dan melaksanakan semua perintah dan pada saat yang sama kita tinggalkan aneka macam larangan-larangan Allah dan Rasul-Nya.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Sebagaimana yang kita ketahui bersama, pada tanggal 22 Oktober, kita telah memperingati Hari Santri Nasional. Hari bersejarah tersebut ditetapkan berdasarkan momentum resolusi jihad yang telah difatwakan oleh Hadlratussyekh KH Muhammad Hasyim Asyari dan diikuti oleh Ulama, santri dan Masyarakat untuk melawan dan mengusir pasukan kolonial dari bumi Indonesia.
Hari Santri Perjuangan Para Pahlawan
Peringatan Hari Santri merupakan refleksi bersama, agar kita selalu ingat bahwa sebelum lahirnya negeri ini, kita telah menjadi bagian dari perjuangan para pahlawan, para kiai, para santri, dan pendahulu kita.
Oleh sebab itulah, mari kita jaga semangat perjuangan mereka dengan melakukan sinergi positif yang dapat membangun negeri ini ke arah yang lebih baik, terutama dalam merawat keberagaman, menjaga kerukunan serta rasa aman antar sesama. Hal itulah yang menjadi modal penting bangsa kita agar menjadi bangsa yang besar.
Allah Swt mengingatkan di dalam QS. Ali Imran ayat 103:
وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا ۚ
“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai”
وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا
“dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu karena nikmat Allah, menjadilah kamu orang yang bersaudara;”
وَكُنْتُمْ عَلَىٰ شَفَا حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا ۗ
“dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya.”
كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
“Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.”
Ayat tersebut menegaskan betapa pentingnya kita menjaga tali kerukunan, dengan kerukunan yang terjaga maka tidak akan terjadi gejolak dan perang saudara (berpecah belah) di antara kita, sebagaimana yang telah terjadi di Afghanistan, Irak, Yaman, dan Suriah.
Menjaga persatuan Indonesia yang terjalin dari ratusan suku bangsa, puluhan bahasa daerah dan 267 juta jiwanya tentu tidaklah mudah. Oleh sebab itulah, kita semua jangan mudah terkompori dengan isu SARA dan isu pemecah belah, terutama di media sosial. Kita harus selektif dan berhati-hati. Pandai pandailah dalam membaca dan melihat informasi yang muncul, pandai pandailah dalam mimilih dan memilah apa yang kita lihat dan kita baca.
Hadirin Sidang Jumat yang Berbahagia
Mengenai resolusi jihad dalam konteks pada waktu perjuangan melawan penjajah, tentu sangat berbeda untuk kita hadirkan dalam konteks saat ini. Makna jihad tidak lantas kita artikan sebagai perang dan pemahaman sempit yang siap mati supaya mendapatkan tujuh puluh bidadari; sebagaimana penerapan yang salah dalam memahami hadits Nabi.
Ladang Jihad Masa Kini
Di negeri aman dan damai seperti Indonesia ini, jihad bisa berbentuk berbagai macam. Seperti Jihad melawan hawa nafsu, jihad melawan narkoba, jihad melawan kemiskinan, jihad melawan kebodohan, jihad melawan Kemalasan, jihad melawan korupsi dan sebagainya.
Dengan demikian, mari kita maknai arti kata Jihad yang tidak sebatas perang di medan peperangan yang begitu sengit. Karena makna jihad yang sesungguhnya adalah melawan hawa nafsu, supaya tidak merugikan diri sendiri dan mengorbankan orang lain. Dan makna jihad juga bisa berarti bersungguh-sungguh untuk membenahi kejelekan yang ada pada diri kita, agar lebih baik daripada kemarin. Dengan demikian, kita bisa memaknai jihad yang lebih membumi.
Kita berusaha mengerem diri agar tidak terhanyut dalam melakukan keburukan, keburukan pada diri sendiri maupun pada orang lain. Juga kita jauhi memfitnah orang lain, mengkompori umat, membuat atau menyebarkan isu SARA dan strategi pecah belah, dengan tujuan-tujuan tertentu; agar rakyat menjadi kacau balau, inilah yang dikhawatirkan saat ini. Semoga semangat resolusi jihad menjadi inspirsi bagi kita untuk berjuang memajukan bangsa dan agama.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Demikian Khutbah Jum’at Hari Santri dan Resolusi Jihad Masa Kini. Kita berdoa. Semoga kita semua direkso Allah dari segala fitnah di dunia dan akhirat. Semoga kita semua tergolong orang-orang yang beruntung, yang selalu mendapatkan hidayah dari-Nya. Amin ya rabbal ‘alamin.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ, وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ, وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khutbah II
اَلْحَمْدُ للهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا،
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ
Khutbah Jum’at Hari Santri dan Resolusi Jihad, Ditulis oleh Saeful Nur Hidayat (Sekretaris LDNU Cilacap). Naskah Khutbah Jumat Hari Santri di atas bisa didownload di SINI (File PDF)