Khutbah Iduladha: Spirit Kurban untuk Revolusi Gizi Manusia

Khutbah Iduladha NU Cilacap Online

NU CILACAP ONLINE – Khutbah Iduladha NU Cilacap Online kali ini mengangkat tema tentang Spirit Kurban untuk Revolusi Gizi Manusia, ditulis oleh Banu Tolib M.Pd.I, Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap.

Lalu apa hubungan antara berkurban dengan revolusi gizi manusia? Berkurban dengan ritual menyembelih hewan kurban di ujungnya menghasilkan ketersediaan daging. Dan daging merupakan salah satu dari banyak jenis makanan bergizi di samping ikan, telor, sayuran, dan buah buahan.

Dalam konteks revolusi gizi, daging menjadi salah satu penentu ketersediaan nutiris bagi kesehatan manusaa agar terjaga dari ancaman penyakit, termsuk stunting.

Tentu ide yang bagus untuk mengonsumsi daging segar sebagaimana dihasilkan dari proses penyembelihan hewan kurban di Hari Raya Idul Qurban, dan di hari hari lainnya.

Berikut ini Khutbah Iduladha: Spirit Kurban untuk Revolusi Gizi Manusia selengkapnya;

Khutbah Pertama

 اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً، لَاإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ، صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ، لاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ اْلحَمْدُ.

الحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ خَلَقَ الزّمَانَ وَفَضَّلَ بَعْضَهُ عَلَى بَعْضٍ فَخَصَّ بَعْضُ الشُّهُوْرِ وَالأَيَّامِ وَالَليَالِي بِمَزَايَا وَفَضَائِلَ يُعَظَّمُ فِيْهَا الأَجْرُ والحَسَنَاتُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى بِقَوْلِهِ وَفِعْلِهِ إِلَى الرَّشَادِ.

اللّهُمَّ صَلّ وسّلِّمْ علَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمّدٍ وِعَلَى آلِه وأصْحَابِهِ هُدَاةِ الأَنَامِ في أَنْحَاءِ البِلاَدِ. أمَّا بعْدُ، فيَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا اللهَ تَعَالَى بِفِعْلِ الطَّاعَاتِ فَقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ. فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ. إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ

Hadirin Rahimakumullah.

Setiap tahun umat Islam yang mampu dan berkuasa pergi menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci Makkah al-Mukarramah (mengunjungi Baitullah). Para jamaah haji itu melakukan berapa ritual antara lain Wuquf di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah. Peristiwa Haji dan penyembelihan hewan kurban sesungguhnya adalah ritual dalam rangka mengikuti dan memperingati napak tilas Nabi Ibrahim AS dan keluarganya, – seorang hamba yang paling taat di mata Allah SWT-.

Nabi Ibrahim AS diperintahkan oleh Allah SWT untuk menyembelih putranya Nabi Ismail AS. Karena ketaatan keduanya, ketika peristiwa itu berlangsung, saat penyembelihan itu dilakukan, atas Kuasa Allah SWT, Ismail kecil (13 tahun), seorang anak yang sangat taat kepada orang tuanya, diganti oleh malaikat dengan seekor gibas (domba).

Begitulah singkat sejarah yang dikisahkan dalam sejarah kehidupan Nabi Ibrahim AS dan keluarganya (Siti Hajar, isterinya dan Ismail, putranya). Baca juga Jangan Pernah Lupakan Sayyidah Hajar

Sesungguhnya jika kita menyimak sejarah kehidupan mereka maka banyak sekali suri teladan yang dapat kita petik. Nabi Ibrahim AS adalah sosok manusia yang sangat bertaqwa, pemimpin yang sangat berani, sabar, bijaksana, dll. sehingga beliau dijuluki bapak pelopor ketauhidan dan teladan pengorbanan.

Sedang isteri dan anaknya pun juga manusia yang luar biasa; taat kepada suami, penyabar, dan pekerja keras, dll. Pengorbanan Ismail putranya yang mau disembelih dan patuh dalam menjalankan perintah Allah SWT merupakan contoh nyata umat manusia yang bertaqwa.

Ritual peristiwa penyembelihan Ismail itulah yang hingga kini diperingati sebagai Hari Raya Idul Qurban, Iduladha, atau Idul Akbar. Penyembelihan hewan kurban ini tidak semata-mata hanya memperingati ritual itu akan tetapi mempunyai makna yang paling hakiki yakni RGM (Revolusi Gizi Manusia).

Peristiwa berkorban dan shalat diabadikan antara lain dalam QS Al-Kautsar ayat 1-3. Fungsi Ternak dan Peternakan secara strategis dikisahkan dalam Al-Qur’an antara lain dalam surat An-Nahl.

وَالۡاَنۡعَامَ خَلَقَهَا‌ ۚ لَـكُمۡ فِيۡهَا دِفۡ ٴٌ وَّمَنَافِعُ وَمِنۡهَا تَاۡكُلُوۡنَ

Sesungguhnya, atas ijin Allah SWT melalui Nabi Ibrahim dan Ismail AS, RGM sudah dicanangkan. Protein hewani (bersumber dari daging, susu, telur, dan ikan) adalah sangat esensial dalam kehidupan manusia.

Aktivitas pembagian daging ternak yang sudah disembelih dengan cara halal adalah ibadah yang sangat penting dan potensial. Dengan pembagian daging itu, Fakir Miskin yang tidak beruntung, akan dapat merasakan nikmatnya gizi yang prima dengan mengkonsumsi daging ternak qurban.

Ketahuilah, anak-anak Indonesia masih banyak yang menderita gizi buruk (STUNTING) karena kurang asupan gizi yang prima terutama protein hewani. Padahal zat gizi protein itu sangat penting terutama dalam fase kehidupan balita.

Kurangnya protein akan memperlambat pertumbuhan fisik, sel otak, dan daya tahan tubuh terhadap penyakit (imunitas). Jika angka Stunting itu tetap tinggi maka bangsa ini bisa kehilangan generasinya di masa datang.

Hadirin Rahimakumullah.

Esensi Iduladha itu sesungguhnya adalah perintah dari Allah SWT agar kita menjaga keseimbangan gizi sejak usia dini melalui asupan gizi yang prima (protein, mineral, dan vitamin). Semua itu secara lengkap akan dapat diperoleh dengan mudah dari bahan pangan yang bersumber dari produk ternak dan peternakan.

Stunting adalah masalah yang harus di tangani secara serius bersama-sama oleh semua steakholder. Angka Stunting pada 2019 sebesar 27,7%. Target Presiden Jokowi yang dicanangkan dalam RPJMN 2020-2024 angka itu harus dapat diturunkan hingga 14%. Kabupaten Cilacap dengan Program Kancing Merah, Gerakan Pencegahan Stunting Masa Depan Cerah adalah upaya serius.

Baca juga Penulisan yang Benar adalah Iduladha

TPPS (Tim Percepatan Penurunan Stunting) Kabupaten Cilacap masih terus berupaya untuk menurunkan stunting hingga mencapai 14% pada tahun 2024. Menurut hasil Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI), angka stunting di Kabupaten Cilacap pada tahun 2021 mengalami penurunan hingga 17,9%. Akankah target itu tercapai?

Hadirin Rahimakumullah.

Angka Stunting yang relatif besar dengan segala konsekuensinya memberi pelajaran bahwa bangsa ini harus mempunyai tingkat imunitas prima setiap manusianya. Menyimak hal itu, inilah letak esensi Iduladha atau Idul Qurban. Ritual itu berlangsung sekali setahun yakni di bulan Dzulhijjah.

Jika umat Islam dan (mungkin juga umat yang lainnya) dapat menjadikan momentum itu sebagai rutinitas, Gerakan Mari Berbagi maka kita yakin bahwa Stunting itu akan terhapus dari bumi Indonesia.

Implementasi Idul Qurban dalam bentuk Revolusi Gizi Manusia itu sebenarnya dapat dilakukan setiap saat. Orang-orang  muslim yang berpunya dapat mempraktekkan ritual Nabi Ibrahim dan Ismail AS itu dengan rajin bersedekah atau berzakat dan berbagi dengan sesama tidak saja dalam bentuk uang, beras atau gandum akan tetapi dapat pula dalam bentuk daging, susu, dan telur.

Bersedekah dalam bentuk material pangan sumber protein sesungguhnya secara langsung akan menurunkan angka stunting dan meningkatkan imunitas bangsa. Dengan demikian, ancaman penyakit akibat kurang gizi akan dapat teratasi dengan cepat dan tepat sasaran.

Demikianlah salah satu hikmah dari Iduladha yang dapat kita petik untuk menggapai kedekatan (taqorub) kepada Allah, karena esensi kurban adalah solidaritas sesama dan ketulusan murni untuk mengharap keridhaan Allah. Wallahu a’lam.

 بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم

Khutbah Kedua

 اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ

اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ

Banu Tolib M.Pd.I

Banu Tolib M.Pd.I

Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap, dan Wakil Sekretaris PCNU Cilacap

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button