Khutbah Iduladha: Berkorban Sesuai Kadar Kemampuan
Khutbah Iduladha NU Cilacap Online
NU CILACAP ONLINE – Khutbah Iduladha NU Cilacap Online kali ini mengambil judul Berkorban Sesuai Kadar Kemampuan, untuk melengkapi khazanah tentang bagaimana cara berkorban sebagaimana Allah SWT perintahkan.
Ada dua cara yang saling berhubungan dalam makna dan pesan;yaitu cara berkorban baik dengan simbol berqurban (menyembelih hewan kurban) maupun dalam tindakan berkorban dalam pengertian berusaha sesuai kadar pikran, tenaga dan harta benda dalam kehidupan.
Keduanya, meskipun bermuara pada meraih jiwa hamba yang taat dan taqwa, namun tentu kadar berkorban dan pengorbanannya berbeda jika melihat aspek siapa yang melakukannya.
Sama-sama sebagai hamba Allah SWT, cara berkorban dan pengorbanan pada diri seorang Nabi Ibrahim As akan berbeda dengan hamba Allah SWT pada umumnya. Itu sebabnya, Khutbah Iduadha kali ini mengupas bagaimana berkorban sesuai kadar kemampuan hamba Allah SWT pada umumnya.
Berikut ini Khutbah Iduladha selengkapnya
الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر.
الله أكبر ما طاف الطائفون، الله أكبر ما سعى الساعون، الله أكبر ما ازدلف المزدلفون إلى مولاهم وخالقهم عز وجل،
الله أكبر ما استغفر مستغفر وتاب تائب فعفا الله عز وجل وغفر،
الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر. الله أكبر من طغيان الطاغين، الله أكبر من بغي الباغين، الله أكبر من عتو المستكبرين، الله أكبر بعدد توبة التائبين واستغفار الآيبين إلى الله سبحانه وتعالى، الله أكبر بعدد تجليات الله سبحانه وتعالى على عباده باللطف والرحمة والغفران،
الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر. سبحان الله ملء الميزان، سبحان الله المُسَبَّحِ في كل زمان ومكان، سبحان الله والحمد لله ولا إله إلا الله و الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر.
الحمد لله حمداً يوافي نعمه ويكافئ مزيده. سبحانك اللهم لا أحصي ثناء عليك أنت كما أثنيت على نفسك. وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله وصفيه وخليله. خير نبي أرسله. أرسله الله إلى العالم كلِّهِ بشيراً ونذيراً. اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد صلاةً وسلاماً دائمين متلازمين إلى يوم الدين. وأوصيكم أيها المسلمون ونفسي المذنبة بتقوى الله تعالى.
أمّا بعدُ فيا عباد الله
Jamaah shalat iduladha yang berbahagia,
Saya mengucapkan selamat berhari raya iduladha kepada jamaah sekalian. Selamat, karena saudara-saudara masih diberi kesempatan oleh Allah SWT mengisi hari istimewa ini dengan kebaikan, dengan beribadah kepada Allah SWT, dengan ruku’, dengan sujud, dengan bertakbir mengagungkan Allah SWT.
Semua ini tentu nikmat besar yang harus kita syukuri. Tidak setiap manusia diberi nikmat besar seperti ini, dan kita beruntung turut mendapatkannya. Kita tahu, hari ini adalah hari terakhir dari 10 hari pertama bulan dzulhijjah di mana 10 hari ini disebutkan oleh Allah dalam satu sumpah-Nya demi menunjukkan bahwa hari-hari ini adalah istimewa:
وَالْفَجْر* وَلَيَالٍ عَشْرٍ*
Demi fajar dan demi malam yang sepuluh
Di antara keistimewaan itu adalah sebagaimana disebutkan oleh Rasulullah SAW dalam satu hadits shahih:
ما من أيامٍ العمل الصالح فيها أفضل منه في هذه الأيام قالوا: ولا الجهاد في سبيل الله يا رسول الله . قال: ولا الجهاد، إلا رجلٌ خرج بنفسه وماله فلم يعد من ذلك بشيء.
Tidak ada hari di mana amal shalih pada saat itu lebih utama daripada hari-hari ini, (yaitu sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah). Mereka (para sahabat) bertanya : Ya Rasulallah, tidak juga jihad di jalan Allah? Beliau menjawab : “Tidak juga jihad di jalan Allah, kecuali orang yang keluar (berjihad) dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak kembali dengan sesuatu apapun (menjadi syuhada)”.
Baca juga Iduladha 2024 Jatuh pada 17 Juni
Sudah semestinya kita berusaha memaksimalkan kesempatan ini dengan memperbanyak ketaatan dan ibadah. Sebaliknya jangan sampai kita justru menyalahgunakan kesempatan ini untuk bermaksiat dan melakukan kemunkaran karena ketentuan pun sama, jika balasan ketaatan dilipatgandakan maka demikian juga balasan kemaksiatan.
الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر. ولله الحمد
Sejak shubuh kemarin hingga akhir hari tasyriq kita diperintahkan untuk banyak bertakbir, mengagungkan Allah SWT di banyak kesempatan maupun seusai shalat. Perintah takbir mengingatkan kita akan kemahabesaran Allah SWT, bahwa Allah adalah pemilik skenario besar kehidupan ini, bahwa Allah lah yang memerankan kita dengan sekian kemampuan dan kelebihan sekaligus juga sekian keterbatasan dan kelemahan.
Kesadaran ini akan menjadikan kita tidak jumawa saat diposisikan dalam kesuksesan dan capaian-capaian yang sesuai harapan dan keinginan. Kesadaran ini akan menjadikan kita tidak merasa “menjadi penentu” bagi sebuah keberhasilan.
Pun pada saat gagal, ketika sekian banyak upaya belum menghasilkan capaian yang sesuai harapan dan keinginan kesadaran ini akan menjadikan kita tidak putus asa, tidak “mutung” karena kita senantiasa berbaik sangka kepada Allah SWT dengan kemahabesaran-Nya, dengan “Allahu akbar’-Nya.
الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر. ولله الحمد
Jamaah shalat iduladha yang berbahagia,
Pagi ini akan menjadi kurang lengkap jika di mimbar ini saya tidak mengulas, meski tidak terlalu banyak, tentang tokoh utama dalam sejarah hari raya qurban ini, tentang ritual ibadah haji, tentang kabah dan lainnya.
Baca juga Penulisan yang Benar adalah Iduladha
Siapa lagi kalau bukan Khalilullah Nabi Ibrahim AS, kakek moyang Rasulullah SAW. Kita perlu belajar makna totalitas penghambaan yang dipersembahkan oleh Nabi Ibrahim kepada Allah SWT. Firman Allah:
وَإِذِ ابْتَلَى إِبْرَاهِيمَ رَبُّهُ بِكَلِمَاتٍ فَأَتَمَّهُنَّ
Dan (ingatlah) ketika Tuhannya menguji Ibrahim dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya dengan sempurna.
Apa saja ujian yang Allah berikan kepada Nabi Ibrahim?
Dimulai dengan perintah untuk meninggalkan kaumnya di Mekah ke negeri Syam, dia harus meninggalkan istrinya, dia harus meninggalkan anaknya yang masih kecil di hamparan tandus tanpa tanaman. Jaraknya pun cukup jauh, sekitar 1500 km (untuk wilayah terdekat Syam yaitu Ghaza) dan bahkan mencapai 2000 km untuk sampai wilayah Syam Utara yaitu Suriyah.
Ujian berikutnya, Nabi Ibrahim dipertemukan dengan raja Namrudz, cucu generasi ke-4 dari Nabi Nuh. Namrudz sendiri bermakna Sang Pembangkang. Ibrahim menghancurkan patung-patung sesembahan Namrudz dan rakyatnya, hingga akhirnya vonis hukuman “dibakar” ditimpakan kepada Nabi Ibrahim.
Ada pelajaran berharga di momen ini. Saat Ibrahim akan dibakar mendekatlah malaikat Jibril menawarkan bantuan. Kata Jibril: “Apakah kamu butuh bantuan?” Nabi Ibrahim pun menjawab: “Kalau kepada kamu saya tidak minta bantuan”. Kisah ini diabadikan dalam ayat:
قُلْنَا يَا نَارُ كُونِي بَرْداً وَسَلاماً عَلَى إِبْرَاهِيمَ
Selanjutnya, Allah memerintahkan Ibrahim agar menyembelih putranya. Dari sudut pandang kita ujian ini lebih tepatnya adalah Allah SWT sedang menunjukkan kepada kita, bukan kepada Nabi Ibrahim, bagaimana semestinya perilaku dan sikap seorang hamba, bagaimana hakekat penghambaan, bagaimana kita berusaha menunjukkan penghambaan kita dengan cara “mengorbankan” segala yang kita miliki untuk mengabdi, untuk manut perintah-perintah Allah SWT, untuk membuktikan pengakuan kita bahwa kita adalah benar-benar hamba Allah. Dan Nabi Ibrahim telah sukses menjalani perannya sebagai seorang hamba Alah yang istimewa.
الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر. ولله الحمد
Jamaah shalat iduladha yang berbahagia,
Pelajaran penting dari kisah Nabi Ibrahim ini adalah kita diberi kesempatan untuk mengorbankan segala yang Allah berikan kepada kita, meski dengan porsi yang jauh lebih kecil dari Nabi Ibrahim, dengan kadar yang tidak se-ekstrim Nabi Ibrahim.
Kita hanya diperintahkan untuk mengorbankan sebagian yang kita miliki, sebagian yang kita cintai, sebagian yang kita anggap istimewa, untuk kepentingan menghambakan diri kita kepada Allah SWT.
Baca juga Tata Cara Menyembelih Hewan Kurban Sesuai Syariat
Kita diperintahkan untuk mengelola ke-aku-an kita, mengelola diri kita, menyalurkan harta kita, dan apapun yang Allah berikan kepada kita di dunia ini demi kebaikan dan keselamatan kita di akherat. Dan itulah makna penghambaan kepada Allah SWT.
اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
وَمَا هِيَ إِلَّا ذِكْرَىٰ لِلْبَشَرِ (31) كَلَّا وَالْقَمَرِ (32) وَاللَّيْلِ إِذْ أَدْبَرَ (33) وَالصُّبْحِ إِذَا أَسْفَرَ (34) إِنَّهَا لَإِحْدَى الْكُبَرِ (35) نَذِيرًا لِّلْبَشَرِ (36) لِمَن شَاءَ مِنكُمْ أَن يَتَقَدَّمَ أَوْ يَتَأَخَّرَ
لَنْ يَنَالُ اللهَ لُحُوْمُهَا وَلَادِمَآؤُهَا وَلَكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَى مِنْكُمْ كَذَلِكَ سَخَّرَهَا لَكُمْ لِتُكَبِّرُوا اللهَ عَلَى مَا هَدَكُمْ وَبَشِّرِ اْلمُحْسِنِيْنَ
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَِّهُ هُوَاالسَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أقُوْلُ قَوْلِي هَذا وَأسْتَغْفِرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ لَِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
KHUTBAH II
اللهُ اَكْبَرْ – اَللهُ أَكْبَرُ- اَللهُ أَكْبَرُ- اَللهُ أَكْبَرُ- اَللهُ أَكْبَرُ- اَللهُ أَكْبَرُ- اَللهُ أَكْبَر.اللهُ اَكْبَرْ كبيرا وَاْلحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ الله بُكْرَةً وَ أَصْيْلاً لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَالللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ وَللهِ اْلحَمْدُ. اْلحَمْدُ للهِ الَّذِي جَعَلَ اْلأَعْيَادَ بِالْاَفْرَحِ وَالدُّرُوْرِ, وَضَاعَفَ لِلْمُتَّقِيْنَ جَزِيلَ اْلأُجُوْرِ, وَكَمَّلَ الضِّيَافَةَ فِيْ يَوْمِ اْلعِيْدِ لِعُمُوْمِ اْلمُؤْمِنِيْنَ بِسَعْيِهِمُ اْلمَشْكُوْرِ. وَاَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ العفو الغفور, وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ نَالَ مِنْ رَبِّهِ مَالَمْ يَنَلْهُ مَالِكٌ مُقَرَّبٌ وَلاَرَسُوْلٌ مُطَهَّرٌ مَبْرُوْرٌ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍالنبي الأمي وَِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ الَّذِيْنَ كَانُوْا يَرْجُوْنَ تِجَارَةً لَنْ تَبُوْرَ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَِثيْرًا. اَمَّا بَعْدُ
فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ, وَاعْلَمُوْا ياَاِخْوَانِيْ رَحمَِكُمُ اللهُ اِنَّ يَوْمَكُمْ هَذَا يَوْمٌ عَظِيْمٌ يَتَجَلىَ الله ُفِيْهِ عَلَى عِبَادِهِ مِنْ كُلِّ مُقِيْمٍ وَمُسَافِرٍ فَيُبَاهِيْ لَكُمْ مَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ اِبْرَاهِيْمَ وَبَرِكْ عَلَى ِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ كَمَا بَرَكْتَ عَلَى سَيِّدِناَ اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ اِبْرَاهِيْمَ فِي اْلعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ, اَللَّهُمَّ ارْضَ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ اَبِى بَكْرٍوَعُمَروَعُثْمَان وَعَلِي وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَْلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ اَعِزَّ اْلاِسْلاَمَ واعل جهادهم بالنصرالمبينَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَدَمِّرْ اَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ اِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ اكْفِنَا شَرَّ الظَّالِمِيْنَ وَاكْفِنَا شَرَّ مَنْ يُؤْذِناَ بِجُوْدِكَ وَكَرَمِكَ اِسْتَجِبَ دُعَائَنَا يَارَبَّ اْلعَالَمِيْنَ اَللَّهُمَّ اكْسِفْ عَنَّا اْلبَلاَءَوَاْلغَلاَء َ وَاْلوَبَاءَ وَفَحْشَاءَ وَاْلمُنْكَرِ وَالْبَغْيَ وَالشَّدَائِدَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاِنْ لَمْ تَغْفِرْلَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ. رَبِّ اجْعَلْنِيْ مُقْيْمَ الصَّلاَةِ وَمِنْ ذُرِّيَتِيْ رَبَّنَا وَتَقَبَلْ دُعَاءِ, رَبَّنَا اغْفِرْلِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ يَوْمَ يَقُوْمُ الْحِسَابُ, رَبِّ اجْعَلْ هَذَا بَلاَدًا اَمِنَا وَرْزُقْ اَهْلَهُ مِنَ الثَّمَرَاتِ مَنْ اَمَنَ مِنْهُمْ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الْأََخِرِ, رَبَّنَا تَقَبَلْ مِنَّا اِنَّكَ اَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ, رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ اَزْوَِاجِنَا وَذُرِّيَاتِناَ قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَاْجَعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامَا. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.
عِبَادَاللهِ ! اِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوااللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرْ