Kader Berkadar Anti Keder Ala IPNU IPPNU Ekskotip & Jeruklegi
NU CILACAP ONLINE – Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Eks Kotip dan Jeruklegi menyelenggarakan sarasehan dengan tema “Kader Berkadar Anti Keder” dan kreasi tumpeng.
Kreasi tumpeng dan sarasehan ini merupakan bagian dari peringatan hari lahir IPNU ke-68 dan IPPNU ke-67. Kegiatan diadakan oleh PAC IPNU IPPNU se-ekskotip (Cilacap Tengah, Cilacap Utara, Cilacap Selatan) dan Jeruklegi; Ahad (27/03/2022) bertempat di gedung BLKK Chasaniyah, Cilacap Tengah.
Kreasi tumpeng dimulai sejak pagi dengan mendatangkan juri penilaian dari masing-masing PAC Fatayat Ekskotip dan Jeruklegi. Usai ishoma, kegiatan dilanjutkan dengan sarasehan yang diisi oleh para Pembina IPNU IPPNU Cilacap.
Mereka adalah Muhtarom, Bahrudin, Hadno Ali, dan Mas Nofa. Kegiatan turut dihadiri oleh Pimpinan Cabang (PC) IPNU IPPNU, Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) se-Ekskotip dan Jeruklegi, dan banom-banom NU se-Ekskotip dan Jeruklegi.
Kader Berkadar
Di dalam sarasehan, ditekankan bahwa untuk menjadi kader pelajar NU yang berkadar haruslah menguasai keilmuan ke-NU-an. Pelajar NU yang berkadar adalah wajib sehingga ia tak mudah hilang arah. Selain itu, makna berkadar dalam tema kegiatan adalah berkualitas dan berkapasitas.
“IPNU IPPNU merupakan tonggak awal untuk memperjuangkan NU. Maka dari itu, ke-NU-an kita harus diperkuat lewat pengkaderan MAKESTA, LAKMUD, dan LAKUT,” kata Muhtarom.
Disebutkan pula, di dalam berorganisasi terdapat lima tahapan berproses. Lima proses tersebut antara lain : simpatisan, anggota, pengurus, kader, dan pemimpin. Hal ini disampaikan oleh Hadno Ali selaku demisioner ketua PC IPNU Cilacap.
“Kader berarti seseorang yang diharapkan sudah dapat membangun dinamika organisasi, menjadi penggerak organisasi. Sementara pengurus seharusnya sudah punya maqom kader,” ujar Hadno Ali.
Ia menegaskan, pengurus bertanggung jawab mengurus organisasi. Jangan sampai pengurus menjadi urusan organisasi.
Sementara itu, Bahrudin turut mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan generasi penerusnya. Dalam rangka membangun silahturahmi antara PAC tetangga, kegiatan ini memberi satu bukti. Bahwasanya masih banyak para senior/demisioner IPNU IPPNU Cilacap yang peduli dengan pengkaderan di tingkat PAC dan Pimpinan Ranting (PR).
IPNU IPPNU Kader NU
Pada dasarnya, kader adalah orang dalam organisasi yang telah mengikuti pelatihan-pelatihan. Contoh IPNU IPPNU yang memiliki program kaderisasi MAKESTA, LAKMUD, dan LAKUT. Alumni dari pelatihan tersebut dituntut memiliki kemampuan di atas rata-rata.
“Kader ini adalah sumber daya manusia yang sudah dipersiapkan untuk mengikuti pelatihan sehingga memiliki kemampuan di atas rata-rata. Sudah melalui penggemblengan. Jadi tidak akan keder,” kata Mas Nofa.
Terakhir, Hadno Ali mengajak seluruh peserta untuk bangga menjadi NU. Karena sejarah NU yang berawal dari Komite Hijaz telah banyak berjasa terhadap peradaban dunia. NU juga menjadi pejuang yang memproklamasikan Indonesia.
Baca Juga >> Sarasehan Harlah IPNU (Ke-68) IPPNU (Ke-67) Kedungreja
Kontributor : Charisma Fatimah Azzahro