Inayah Wahid; Gus Dur Bangun Demokrasi Bersama Etika
Refleksi Haul Gus Dur 2023
NU CILACAP ONLINE – Gus Dur selama berkuasa selalu berupaya membangun demokrasi bersamaan dengan etika. Dikatakan bahwa etika setara dengan kemanusiaan. Jika mengabaikan etika, maka mengabaikan kemanusiaan.
Hal itu disampaikan Putri bungsu Gus Dur, Inayah Wulandari Wahid pada peringatan Haul ke-14 mantan Presiden RI ke 4 KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Sabtu, (16/12/20230 malam.
“Manusia memiliki harkat dan martabat karena kesadaran etiknya. Dan Sang Khalik telah mengamanatkan manusia sebagai mahluk paling paripurna,” kata Inayah saat membaca narasinya dalam gelaran refleksi Haul Gus Dur 2023 yang bertema ‘Menedalani Budaya Etika Demokrasi Gus Dur’di Ciganjur, Jakarta.
Oleh karenanya peringatan Haul ke-14 mantan Presiden RI ke 4 KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur tersebut di samping sebagai ajang pemajuan kebudayaan dan juga penyampaian pesan untuk Pemilu 2024 damai dan berkualitas dengan mencetuskan ‘Amanat Ciganjur’.
Selaku ketua pelaksana Haul Gus Dur 2023, Putri bungsu Gus Dur, Inayah Wahid, lebih lanjut secara terang-terangan menyinggung salah satu capres yang belakangan viral lantaran berkelakar dengan kata ‘ndasmu etik’, di mana hal itu merujuk pada momen debat capres – cawapres tahap pertama pada tanggal 12/12/2023 sebelumnya.
Dalam hal ini, apa-apa yang disinggung oleh Inayah Wahid soal kata ‘ndasmu etik’ tersebut, diduga adalah cawapres nomor urut 2 yakni Prabowo Subianto yang berpasangan dengan Gibran Rakabumingraka.
Baca juga Haul Gus Dur ke 14 Digelar di Ciganjur
Inayah Wahid yang juga Sekretaris Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) PBNU menyampaikan, bersama dengan pernyataan tersebut, Inayah menautkan pada apa yang belakangan ini viral soal kata ‘etik’. Terlebih di masa menjelang pilpres, ia mengimbau kepada masyarakat agar memilih calon pemimpin yang mengedepankan etika.
Karena katanya, pemimpin yang tidak menjunjung tinggi etika, maka sama dengan merendahkan harkat dan martabat bangsanya.
“Jadi kalau hari ini kalau ada calon penguasa, calon pemimpin, yang ditanya soal etik, soal etik, soal etik, lalu terus kemudian dia kesal terus menjawab dengan ‘ndasmu etik’. Maka kita tahu bagaimana ia meletakkan harkat dan martabat bangsanya. Karena etika adalah soal menjaga harkat dan martabat bangsa ini,” tandasnya.
Diketahui sebelumnya, cawapres nomor urut 2 yakni Prabowo Subianto, menjadi viral di media sosial tak lama setelah debat capres – cawapres tahap pertama berlalu.
Pasalnya, Prabowo berkelakar soal pertanyaan Anies Baswedan saat debat, yang berkaitan dengan etika-etika dalam maju ke kontestasi pemilu 2024.
“Bagaimana perasaan Mas Prabowo? Soal etik, etik, etik, ndasmu etik,” kata Prabowo saat berpidato dalam acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Gerindra di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, pada Jumat (15/12).
Potongan video tersebut pun menjadi viral di sosial media, yang kemudian menciptakan berbagai penilaian publik.
Meski pihak partai pendukung membantah penilaian buruk di balik statemen Prabowo, namun tak sedikit pihak merasa hal tersebut tak pantas diucapkan oleh pejabat, utamanya sebagai calon presiden. (iha)
Baca juga : Politik NU Sebagai Implementasi Visi Sosial, Moral dan Etika