Ibadah Haji 2023 Dengan Riang Gembira, Catatan Gus Rozi

NU CILACAP ONLINE – Ibadah haji tahun 2023 ini adalah ibadah haji yang riang gembira, demikian catat Gus Rozi. Selengkapnya sebagai berikut;

Haji menjadi rukun Islam yang istimewa. Di dalamnya terkandung makna yang mengandaikan bahwa seorang muslim itu harus mampu. Mampu secara fisik, keamanan, finansial. Artinya setiap muslim harus bisa melaksanakan semua rukun Islam, termasuk haji agar keislamannya sempurna.

Soal syarat mampu ini melekat pada kewajiban haji (dan zakat). Jadi kalau tidak mampu berarti tidak wajib. Ini memang benar, tetapi tidak pas. Pada haji (dan zakat), sebetulnya ada etos, yaitu etos kerja keras agar seseorang berusaha untuk menjadi kaya atau mampu. Kaya itu memang tidak wajib, tetapi upaya untuk menjadi kaya itu hukumnya wajib. Inilah etosnya.

Nah, tahun ini, saya dimampukan oleh pihak lain untuk bisa melaksanakan ibadah haji sebagai TPHD. Tentu banyak pihak yang berperan dalam keberangkatan saya ke tanah suci, Makkah dan Madinah, khususnya pemerintah kabupaten Cilacap. Terima kasih atas kesempatan ini.

Ibadah haji tahun 2023 ini adalah ibadah haji yang riang gembira. Alhamdulillah saya tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 70 SOC yang full beranggotakan jamaah KBIHU NU sejumlah 352 orang. Kloter 70 SOC dipimpin oleh ketua kloter bapak Amrul Mukmin, MSI, seorang pegawai di Kementerian Agama kabupaten Cilacap yang memiliki segudang kapasitas kepemimpinan dan pengalaman seabreg.

Kami berangkat dari embarkasi Haji Donohudan Boyolali menuju bandara Adi Sumarmo International Airport Solo pada tanggal 14 Juni kira-kira pukul 22.00. Kloter 70 SOC termasuk gelombang 2, langsungmenujuMakkah.

Agar tidak ribet di pesawat, kami semua sudah berpakaian ihram lengkap karena kami akan berniat ihram di Yalamlam, dan terus melaksanakan umrah wajib. Pesawat yang membawa kami adalah pesawat Garuda kebanggaan Indonesia, dengan crew pesawat yang sangat santun.

Sebelum masuk pesawat diadakan pemeriksaan dokumen penumpang seperti pasport dll. Alhamdulillah, pemeriksaan dokumen diadakan di embarkasi. Ini sangat menguntungkan jamaah. Jadi, usai pemeriksaan, jamaah menuju ke bus yang sudah ditandai dengan nomor rombongan masing-masing.

Bus bergerak ke bandara, dan langsung mengarah ke pesawat, tidak lagi melalui pemeriksaan. Jadi penumpang langsung naik pesawat. Simple, mudah, dan cepat, sesuai tag line haji 2023, haji ramah lansia.

Sembari menunggu jamaah masuk semua, crew pesawat dengan sigap menata koper-koper di kabin dan menunjukkan nomor-nomor kursi kepada para jamaah agar tidak tertukar.

Tepat pada jam yang telah dijadwalkan, pesawat mulai bergerak meninggalkan bandara, terbang ke angkasa raya, menembus awan demi mengantar para dluyufurrahman. Jadwalnya, pesawat transit di Medan, lalu melanjutkan ke King Abdul Aziz International Airport, Jeddah.

Di atas udara, ketika pesawat mengalami semacam grenjulan-grenjulan, seorang nenek dengan polosnya bergumam agak kenceng: “lindu…lindu…lindu…”. Dan tawapun pecah di antara para penumpang, ada juga yang cuma senyum-senyum geli.

Tetapi ada juga yang menyikapinya dengan wajar, sambel mengingatkan bahwa ini sedang di pesawat, bukan lindu…

Dan, perjalanan pun menjadi semakin menyenangkan dan mengasyikkan tat kala pramugari yang cantik-cantik itu mulai membagikan makanan. Moment menggelikan selalu saja muncul yang menceriakan penumpang dan menjadikan perjalanan kami sepanjang 11 jam tidak melelahkan. Misalnya ada yang khawatir disuruh bayar atas makanan yang diterimanya…

Moment paling memunculkan keceriaan dan keriangan penumpang terjadi saat menjelang landing. Seorang penumpang keluar dari kursinya, berdiri berpegangan sandaran kursi di depannya. Pramugari sigap menegur agar kembali ke tempat duduk semula.

Beberapa kali pramugari menegurnya. Tetapi simbah ini tak bergeming. Dia hanya bergerak sedikit ke belakang, duduk di pinggiran kursi, di atas sandaran tangan. Dan, pramugari dengan lembut dan santun lalu mendekatinya sambil bilang : “Mbah, jangan duduk di pinggir, nanti pesawatnya miring… Masuklah ke kursi. Luar biasa pramugari ini, simbah berkenan duduk kembali dengan benar.

Model pendekatan persuasif dengan bumbu-bumbu humor ternyata menjadi cara yang efektif untuk mengembalikan penumpang ke posisi semula, sekaligus cara ini mampu mencairkan suasana, hingga kebersamaan dan jalinan silaturrahim sangat terasa. Perjalanan terasa menjadi semakin ringan. Stress atas doa-doa haji yang belum terhafalkan terbayar lunas oleh suasana kekeluargaan di atas pesawat.

Pesawat Garuda yang memuat jamaah calon haji Kloter 70 SOC landing di KAAIA Jeddah pada tanggal 25 Juni sekira jam 09.00 pagi tadi. Semoga suasana ini terus berlangsung hingga akhir.

Tentang Penulis

Tentang Penulis

Fahrur Rozi, ketua Lakpesdam PCNU Cilacap, kepala LP2M Universitas Nahdlatul Ulama Al-Ghazali (UNUGHA) Cilacap. (Makkah al Mukarramah, 16 Juni 2023)

One Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button