Haji Riang Gembira 2023 Part 3: Evaluasi Umrah
NU CILACAP ONLINE – Jamaah calon haji KBIHUNU Cilacap yang tergabung di kloter 70 SOC, melaksanakan evaluasi pelaksanaan umrah wajib, hari Sabtu, 17 Juni 2023, bertempat di Masjid Hôtel Tharawat Al Misfalah,
Rapat evaluasi umrah wajib dimulai pada pukul 08.30, diikuti oleh seluruh jamaah dan dipimpin langsung oleh KH Maslahuddin Jaelani, didampingi ketua kloter, TPIHI, TKHI, PHD, dan pembimbing KBIHUNU yang juga ketua PC Muslimat NU Kabupaten Cilacap.
Rapat evaluasi didahului dengan pembacaan talbiyah dan shalawat oleh bapak Ali Ma’mun, jamaah asal Nusawungu yang juga seorang karom (ketua rombongan). Kesyahduan tercipta oleh lantunan merdu suara bapak Ali Ma’mun yang diikuti seluruh jamaah yang hadir.
Kejujuran Jamaah Haji
Selanjutnya moderator mempersilakan ketua kloter untuk menyampaikan beberapa hal penting dan teknis, misalnya soal kejujuran. Bahwa jamaah harus jujur kalau ada yang belum sempurna dalam melaksanakan thawaf, misalnya baru 6 putaran selesai.
Kejujuran ini penting karena terkait dengan keabsahan ibadah umrah. Lalu secara berurutan, paparan singkat dan jelas disampaikan oleh TPIHI, TKHI, sebelum akhirnya bapak KH Maslahuddin memimpin rapat evaluasi.
TKHI secara khusus menjelaskan tentang hal-hal yang berhubungan dengan kesehatan dan fasilitas yang disediakan, terutama obat-obatan, seperti oralit, dan lain-lain.
Pada saat TKHI fokus menjelaskan bidangnya, ada jamaah yang bertanya: “Apakah hotel menyediakan fasilitas Wi-Fi, apa pawordnya ?
Teman sebelahnya protes. Wong lagi ngomong kesehatan, kok tanya urusan Wi-Fi di hotel. Dengan santainya, yang bersangkutan menimpali: “Eh, mbok menawane ngerti….” Begitulah… semua mengalir…dinikmati. Tetapi justru hal-hal inilah yang mampu mencairkan suasana dan ketegangan yang ada. Menggelikan… asyik juga…
Suasana menjadi lebih cair dan ger-geran lagi ketika bapak KH Maslahuddin menguasai mic. Sambil berdiri, Kiai panggung dengan materi ceramah keilmuan yang mendalam dan mudah dipahami ini memang piawai sekali membuat mulut pendengarnya terbuka lebar. Joke-jokenya selalu segar dan bernas, khususnya yang berupa singkatan-singkatan. Baca juga Daftar Kumpulan Istilah Di Dalam Ibadah Haji dan Umroh
Mencium Ka’bah
Misalnya ungkapan tentang jamaah haji yang risti dan ‘resti’, maksudnya, ‘réséh dan nyengiti’. Ada lagi, dari hotel ke haram itu dekat, kita bisa ‘naksi’, maksudnya ‘naik sikil’. Ada lagi haji ‘tamattu’, maksudnya ‘tangi, mangan, turu/ngantuk’, karena haji tahun ini memang luar biasa, full makanan dan selalu ueenak tenan…
Seperti yang disampaikan oleh ketua kloter, semua jamaah harus jujur. Kiai Maslah menegaskan kembali soal jujur ini. Lalu pertanyaan pun bermunculan. Seorang perempuan di bagian belakang menanyakan tentang hukum menyentuh dan mencium Ka’bah di saat thawaf belum selesai (aturannya tujuh/7 putaran), bagaimana hukumnya.
Kiai Maslah dengan tangkas dan rileks menjelaskan, Ka’bah itu ditaburi minyak wangi, jadi baunya ya sangat wangi, dan menggunakan wewangian itu salah satu muharramatil ihram. Lagian, ketika mencium Ka’bah berarti posisi pundak kiri tidak sejajar Ka’bah. Baca juga Seputar Haji dan Umroh
Kalau tidak sejajar ya berarti harus mengulang thawaf sesuai hitungan ketika posisi pundak tidak sejajar. Kalau thawaf tetap dilanjutkan, lalu sa’i dan tahallul, maka sa’i-nya tidak sah. Karena sa’i yang sah harus didahului dengan thawaf yang sah.
Jamaah ini mungkin karena saking bahagianya bisa dekat dan melihat Ka’bah secara langsung, jadi pingin lebih dekat lagi dengan memeluk dan menciuminya. Sebetulnya mendekat, memeluk, dan mencium Ka’bah itu boleh, bahkan disunnahkan, tetapi waktunya setelah putaran thawaf selesai.
Tentang Ka’bah
Di sela-sela itu, beliau kemudian menjelaskan tentang Ka’bah secara lebih lengkap. Bahwa Ka’bah itu ditutupi kiswah yang berasal dari sutra murni, ditaburi emas. Di atasnya, ada talang yang juga terbuat dari emas. Emas itu macam-macam. Ada emas merah namanya zamrud, emas hijau namanya yakut. Jadi, Gusmen (menteri agama) kita itu emas hijau. Baca juga Al Qur’an dan Ka’bah (Kisah Perubahan Arah Kiblat)
Jamaah hanya mantuk-mantuk tanda paham…Tetapi ketika menyebut adanya emas coklat, jamaah kaget dibuatnya… Kiai Maslah memanfaatkan kekagetan jamaah dengan langsung menjelaskan, emas coklat itu namanya… (e)Mas-lahuddin…Gerrr…lagi… Kali ini, ngakak jamaah tak tertahankan…yang ngantuk-ngatuk terbangun karenanya.
Masih banyak lagi joke-joke dan singkatan-singkatan yang dilontarkan oleh Kiai asal Kawunganten ini. Joke-joke Kiai Maslah sebetulnya tidak semata guyonan. Tetapi ada kandungan makna dan filosofi yang dalam.
Soal ‘resti’ misalnya. Kita bisa memaknai bahwa kita yang sedang berada di tanah haram ini harus betul-betul hati-hati dalam ucapan dan tindakan. Sikapilah secara positif setiap kondisi yang ada, jangan sampai réséh, apalagi bikin sengit (benci) orang.
Juga soal haji ‘tamattu’. Ini adalah nasihat sekaligus peringatan, Maknanya, masa iya sih, jauh-jauh dari Indonesia dengan mempertaruhkan harta benda dan keluarga, di Makkah Madinah hanya untuk tangi (bangun), mangan (makan), dan turu (tidur) saja ? Sayang kan.
Makanya, mumpung sudah berada di pusat ibadah umat Islam, di mana shalatnya dihargai dengan 100.000 dan 1000 kali dibanding di tempat lain, kita semuanya harus memanfaatkannya secara sungguh-sungguh.
Evaluasi Rutin
Di akhir evaluasinya, Kiai Maslah memberikan informasi tambahan, bagi yang umrah wajibnya kemarin belum sempurna, KBIHUNU menyelenggarakan umrah tambahan sebanyak tiga kali. Ini gratis, sebagai bonus. Jamaah sudah membayar manasik ketika di Indonesia. Umrah akan dilaksanakan pada Minggu malam tgl 18 Juni setelah maghrib.
Evaluasi dilanjutkan oleh Ibu Hj Nasirotuddiniyah yang menjelaskan tentang keperempuanan yang terkait dengan haji dan umrah. Lalu ketua kloter menambahkan informasi tentang hal-hal teknis terkait kursi roda yang masih harus dibahas lagi secara intern, dan lain-lain.
Rapat evaluasi berakhir pada jam 11.30 dan pertemuan untuk evaluasi akan diadakan lagi setiap hari Sabtu dan Selasa, dimulai jam 08.30. Haji Riang Gembira 2023, Bersambung ke part 4).