H Paiman Sahlan; Pendidikan Dan Kaderisasi Jangan Diabaikan

NU Cilacap Online –  Pendidikan dan Kaderisasi akan menjadi fokus Nahdlatul Ulama dalam menyongsong demografi Indonesia Emas. Yakni masa di mana Indonesia akan memasuki umur 100 tahun tepatnya pada tahun 2045 nanti. Demikian disampaikan oleh Wakil Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Cilacap H Paiman Sahlan.

Inilah yang menjadi tema besar bahasan pada peningkatan kapasitas SDM Lembaga dan Banom Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Cilacap di Aula Bengawan Kautsar, Kedawung Kroya, Ahad (3/9/2023).

Paiman Sahlan Wakil Ketua PCNU menerangkan bahwa dalam menghadapi bonus demografi Indonesia emas 2045 nanti NU berperan besar dengan mematangkan pendidikan dan kaderisasi.

“Peran NU dalam menyongsong hal tersebut yaitu dengan mematangkan pendidikan dan menyiapkan kaderisasi,” terang H Paiman Sahlan yang juga Kepala Disporapar Kabupaten Cilacap.

“Pendidikan jangan diabaikan, kaderisasi terus dikuatkan,” tukas H Paiman Sahlan yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Cilacap.

Senada dengan topik manajemen organisasi, Politik kekuasaan dan agama adalah saudara kembar, maka harus simbang antara kekuasaan dan agama.

“Orang terpelajar tidak menjamin organisasi baik, melainkan akhlaknya. NU baik, karena orangnya baik-baik akhlaknya,” tambah Paiman.

Maka berangkat dari sini, Paiman berpesan kepada para orang tua tidak perlu risau saat anak-anaknya meminta ijin mengikuti Masa Kesetiaan Anggota (Makesta) IPNU IPPNU. Karena tugas orang tua justru untuk menguatkan.

Baca juga Menyongsong Masa Depan NU, Perspektif GP Ansor

NU Kompak, Visi Misi Teralisasi

Hadir di tengah-tengah acara, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Jawa Tengah Hj Siti Rosidah menguatkan paparan. Ia mengungkap bahwa pada dasarnya SDM di Nahdlatul Ulama sudah bagus.

Hal ini karena kalangan NU sudah menyadari betul pentingnya pendidikan. Begitu juga di lingkungan PCNU Cilacap terkhusus di lingkungan MWCNU Kroya juga SDMnya sudah bagus-bagus.

“Maka yang terpenting sekarang adalah bagaimana Nahdlatul Ulama bisa menjalin sinergi di manapun. Karena ini akan memudahkan merealisasikan target-target yang akan dicapai,” kata Kak Ros sapaan akrabnya.

Siti Rosidah mengungkap kalau NU berdiri sendiri dengan kekuatan yang ada, konsepnya sinergi kolaborasi, semua problem akan selesai.

“Jika kompak menjadi tradisi kita, maka NU tidak diacak-anak. Tidak gampang tengok kanan kiri, yang penting visi misi teralisasi,” tegas Kak Ros.

Kegiatan hari itu merupakan rangkaian Turba PCNU Cilacap titik ke 9. Adapun sasarannya adalah MWCNU dan PRNU se Kecamatan Kroya. Acara dibuka dengan iftitah Rais PCNU Cilacap KH Su’ada Adzkiya. (Zidni Khoiron/ Naeli)

Baca juga Gus Nas; Ketika Tatanan Kompak, Organisasi Akan Semakin Kuat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button