Gus Isa Titisan KH Ahmad Mustholih Badawi Sebagai Pendakwah

Adalah Gus Isa Ghozi Rantau, Putra KH Ahmad Mustolih Badawi. Melihat potret wajah keduanya maka akan terlihat begitu mirip. Begitu juga perilakunya begitu mirip dengan sang ayahanda semasa hidup. Maka tak berlebihan jika menyebut Gus Isa adalah titisan sang ayah. Siapakah Gus Isa? Simak tulisan berikut.
KH Ahmad Mustholih Badawi
Sebelum mengenal sosok Gus Isa Lebih jauh, maka ada baiknya terlebih dahulu mengenal KH Ahmad Mustolih Badawi ayahnya. Beliau masyhur disapa Romo Mustolih.
Siapa tidak kenal Almaghfurlah Romo Mustolih. Namanya mashur di kalangan santri dan masyarakat Cilacap bahkan di kancah Nasional. Beliau adalah pengasuh pondok pesantren Al-Ihya Ulumaddin Kesugihan Cilacap, salah satu pondok pesantren tertua dan terbesar di Kabupaten Cilacap.
KH Ahmad Mustholih Badawi adalah sosok ulama asal Cilacap. Selain mengajar ilmu agama di pesantren, beliau juga mendirikan yayasan Yabakii yang bergerak di bidang keagamaan, sosial dan pendidikan umum.
Selain itu Rama KH Mustholih pernah menjabat sebagai Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmat 1987-1991. Di mana saat itu beliau adalah salah satu ulama yang dekat dengan Almaghfurlah Prof. KH Sahal Mahfudz dan Almaghfurlah KH Abdurrahman Wahid.
Baca juga
- KH Chasbullah Badawi Kesugihan Cilacap (Mustasyar PBNU)
- KH Badawi Hanafi, Pendiri Pondok Pesantren Al Ihya Ulumaddin
Gus Isa Titisan Sang Kiai
Gus Muhamad Isa Ghoji Rantau salah satu putra KH Ahmad Mustholih Badawi yang berdomisili di Jakarta. Beliau seorang cendikiawan muda cerdas dan ilmunya sangat berbobot.
Gus Isa titisan KH Ahmad Mustholih Badawi merupakan pendakwah di berbagai majelis taklim yang berada di DKI Jakarta. Selain itu dirinya sering diundang di berbagai tempat untuk mengisi Mauidzah Hasanah baik di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Sumatera.
Riwayat Pendidikan Gus Isa
Gus Isa kecil menimba pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al-Falah jakarta. Setelah menyelesaikan pendidikanya di tingkat dasar, beliau melanjutkan belajar di yayasan yang sama yaitu MTs Al-Falah Jakarta. Kemudian setelah selesi menempuh pendidikan di tsanawiyah, Gus Isa melanjukan pendidikannya di Madrasah Aliah Negeri (MAN) 9 Jakarta.
Setelah selesai sekolah pendidikan formalnya di MAN, Gus Isa melanjutkan pendidikan sarjana di kampus International Islamic Call College Libya. Untuk selanjutnya ia melanjutkan studinya menempuh kuliah S-2 di Universitas Islam Jakarta. Selain itu Gus Isa juga merupakan lulusan kader Majelis Ulama Indonesia (MUI) Propinsi DKI Jakarta.
Gus Isa Sebagai Pendakwah
Menurut Psikolog Ihsan Bella M.Psi. bahwa kecenderungan anak untuk mencontoh orang tuanya sangat besar.
“Anak memiliki kemungkinan sangat besar untuk meniru orang tuanya, karena anak menganggap orang tuanya adalah role model atau sosok peran yang anak hormati dan disayangi”
Kiranya tidak berlebihan jika pendapat Psikolog Ihsan tersebut juga berlaku untuk Gus Muhamad Isa Ghoji Rantau. Gus Isa dididik langsung oleh sang Ayah KH Ahmad Mustholih.
Gus Isa tumbuh besar menjadi pendakwah yang malang melintang di Jabodetabek, Pulau Jawa dan Sumatra.
Baca juga In Memoriam Syekh Said Ramadhan Al-Buthi, Ulama Aswaja
Gus Isa selain jadi macan panggung (Pendakwah-red) juga aktif di berbagai kegiatan lain. Salah satunya sebagai pengurus Majlis Ulama Indonesia (MUI) Pusat sebagai komisi dakwah.
Gus Isa juga pengasuh Lembaga Qur’an Learning Course Jakarta. Salah satu penggalan tulisan Beliau di akun sosial facebook gus isa ;
“Jangan katakan gagal dalam hidup, tapi katakanlah saya baru sampai titik ini, insya Allah akan terus menerus berproses menuju kesuksesan”
Dari penggalan tulisan diatas mempunyai makna yang sangat dalam dan mengandung motivasi. Misalnya saja kalimat “Jangan katakan Gagal dalam hidup, tapi katakanlah saya baru sampai titik ini”. Ini mempunyai makna sebuah motivasi tinggi, agar manusia selalu berusaha dan terus berusaha tanpa lelah.
Kemudian dilanjutkan dengan kalimat “Insya Allah akan terus menerus berproses menuju kesuksesan”. Ini juga mempunyai makna yang sangat dalam bahwa hasil tidak lepas dan tidak jauh dari sebuah Proses.
Kini Gus Isa telah menjelma seperti sosok almaghfurlah KH Ahmad Mustholih, seorang ulama orator dan macan panggung yang penuh Kharisma dan kewibawaan. Jam terbang dakwahnya juga sudah hampir menyerupai sang ayah KH Ahmad Mustholih yang malang melintang di Pulau Jawa dan Sumatera.
Sumber Fecebook Akhmad Salim, alumni Pesantren Al-Ihya Ulumadin Kesugihan
Khayaturrohman-Naeli Rokhmah