Dengan Keutamaan Ilmu, Seseorang Bisa Mencapai Derajat Tinggi

Taushiyah KH Mungawam Bisri

NU Cilacap Online – Dengan ilmu, seseorang bisa mencapai derajat tinggi, dan itu karena keutamaan ilmu dan pengamalan ilmu oleh pemiliknya.

Demikian ungkap KH Mungawam Bisri dalam taushiyahnya di hadapan ribuan jamaah pengajian Tahun Baru Islam 1445 H dan santunan Yatama dan Du’afa Muslimat Ranting NU Salebu di Halaman Balai Desa Salebu, Majenang, pada Ahad, 20Agustus 2023 lalu.

KH Mungawam Bisri mengungkapkan tentang hubungan keutamaan ilmu dengan derajat seseorang yang mengamalkannya sebagaimana dicontohkan oleh KH Hasan Bisri (almaghfurlah).

Almaghfurlah KH Hasan Bisri adalah tokoh NU di Majenang, mengembangkan pendidikan pesantren dan pakar kitab Kuning, yang konsisten mengedepankan ilmu.

Menurut KH Mungawam Bisri, ada kesaksian dari seorang santrinya, yang mengembangkan ajarannya dalam hal menjaga nilai-nilai Annahdliyah, Ahlusunnah Wal Jamaah (Aswaja) di Majenang, Cilacap.

“Beliau meyakini adanya keutamaan ilmu. Karena ilmu, seorang makhluk akan mendapat derajat tinggi,” tutur KH Mungawam Bisri kepada NU Cilacap Online.

Berikut penjelasan KH Mungawam Bisri berdasar ayat-ayat Al-Quran dan hadits Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam (SAW).

Keutamaan Ilmu

1. Allah mengangkat derajat orang-orang berilmu. Allah ﷻ mengangkat derajat orang-orang yang berilmu, baik di dunia maupun di akhirat, Allah ﷻ berfirman:

يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ

“Allah akan mengangkat kedudukan orang-orang yang beriman dan diberi ilmu di antara kalian beberapa derajat.” (QS Al Mujadilah ayat 11)

2. Jalan menuju Surga. Menuntut ilmu adalah salah satu jalan menuju surga. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ, beliau bersabda:

وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا، سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ “

Barang siapa yang menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah memudahkan untuknya jalan menuju surga.” (HR Bukhari dan Muslim).

Baca juga KH Hasyim Asy’ari; Adab Yang Hilang, Hilangnya Keberkahan Ilmu

Makna Menempuh Jalan

Menurut KH Mungawam Bisri, menempuh jalan untuk mencari ilmu bisa diartikan dengan dua makna. Pertama menempuh jalan dalam arti yang sesungguhnya, yaitu berjalan kaki atau kendaraan menuju majelis (forum) ilmu, baik formal maupun nonformal.

Kedua, menempuh jalan dalam arti kiasan. Yakni, metode atau sarana untuk mendapatkan ilmu, dengan membaca, mendengarkan, dan mengkaji ilmu, diskusi serta metode-metode lain yang menjadi sarana dalam meraih ilmu.

Dikatakan KH Mungawam Bisri, orang-orang yang memahami ilmu-ilmu agama dan mengamalkannya memiliki derajat yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang awam yang ahli ibadah.

Orang yang berilmu dapat sempurna dalam mengerjakan sebuah amal ibadah karena mengetahui ilmunya. Sedangkan ahli ibadah yang bodoh bisa jadi sia-sia amalnya sebab tidak mengetahui ilmunya.

Baca juga Mengukur Umur, Ilmu dan Rizki Yang Berkah Atau Barakah

Derajat Orang Berilmu

Tentang perbedaan derajat antara orang berilmu dan ahli ibadah ini telah dijelaskan Rasulullah ﷺ.

Sebagaimana disebutkan Imam al-Mundziri dalam kitab at-Targhib wa at-Tarhib, dia menuliskan sebuah hadits Nabi Muhammad ﷺ yang diriwayatkan Imam Tirmidzi:

وَعَنْ أَبِى أُمَامَةَ قَالَ ذُكِرَلِرَسُوْلِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلَا نِ أَحَدُهُمَاعَابِدٌ وَالْاَخَرُعَالِمٌ فَقَالَ عَلَيْهِ اَفْضَلُ الصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ : فَضْلُ الْعَالِمِ عَلَى الْعَابِدِكَفَضْلِى عَلَى اَدْنَاكُمْ , ثُمَّ قَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اِنَّ اللَّهَ وَمَلَا ئِكَتَهُ وَاَهْلَ السَّمَوَاتِ وَالْاَرْضِ حَتَّى النَّمْلَةِ فِى جُحْرِهَااوَحَتَّى الْحُوْتَ لَيُصَلُّوْنَ عَلَى مُعَلِّمِى النَّاسِ الْخَيْرَ

Dan diriwayatkan dari Abi Umamah, ia berkata: Dijelaskan kepada Rasulullah ﷺ tentang dua lelaki, satu orang lelaki itu ahli ibadah dan satu lelaki lainnya adalah orang alim. Maka berkata Nabi Muhammad ﷺ: Keutamaan orang alim atas orang ahli ibadah itu seperti keutamaannya aku atas orang yang paling rendah (paling bodoh) di antara kalian. Kemudian Rasulullah ﷺ bersabda: Sesungguhnya Allah dan para malaikatnya dan seluruh penghuni langit dan bumi sampai semut di dalam lubangnya, sampai semua ikan, itu semuanya mendoakan orang yang mengajarkan kepada manusia lainnya tentang kebaikan.

Baca juga KH Said Aqil Siradj: Ilmu yang Diamalkan Merupakan Amal Jariyah

Setiap sahabat Rasulullah adalah orang-orang terbaik. Tetapi di antara sahabat Rasulullah itu hanya orang-orang yang berilmu yang mampu meneruskan perjuangan Rasulullah. Maka sahabat-sahabat Rasul yang berilmu begitu sangat dekat dengan Rasulullah.

Para sahabat yang berilmu mereka dapat meriwayatkan hadits-hadits, menuliskan sejarah, berijtihad setelah wafatnya nabi dan lainnya. Hingga nama mereka pun abadi hingga kini.

Orang yang berilmu dalam keadaan tidak ibadahnya pun sudah mendapatkan banyak kebaikan sebab setiap makhluk mendoakannya. Sementara orang ahli ibadah harus berupaya berdoa atas dirinya. (IHA).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button