Bimtek LPJ Pentasarufan Koin NU Penting, Ini Alasannya
NU CILACAP ONLINE – Unit Pengelola Zakat Infaq dan Shadaqah (UPZIS) Majelis Wakil Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kesugihan menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Pentasarufan Koin NU bagi pengurus UPZIS dan pengurus Ranting se-MWCNU Kesugihan, Ahad (03/10).
Sejumlah pengurus Ranting NU dan Kordinator Lapangan (Korlap) Koin NU se-Kecamatan Kesugihan mengikuti Bimtek di komplek Pesantren Salafiyah Alfalah Karangkandri. Direktur NU Care LAZISNU Cilacap, Ahmad Fauzi hadir memberikan Materi Bimtek LPJ Pentasarufan Koin NU.
UPZIS MWCNU Kesugihan merupakan UPZIS dengan perolehan Koin NU di Kabupaten Cilacap terbesar. Hal ini menjadi sorotan bagi banyak pihak, baik dari dalam maupun dari luar.
Sementara itu, Koin NU merupakan dana infaq yang tergalang dari umat, sehingga harus berputar dengan cara melakukan pentasarufan.
“Pentasarufan harus aktif setiap bulan meskipun dengan nominal kecil. Apapun bentuk pentasarufan itu yang penting sesuai dengan SOP,” kata Fauzi.
Dalam melakukan pentasarufan, peran Petugas Lapangan Penjemput Koin (PLPK) sangat penting. Karena mereka adalah pihak yang secara langsung memantau situasi di lapangan terkait kebutuhan umat yang sepatutnya menjadi sasaran pentasarufan Koin NU.
“PLPK ibarat CCTV bagi PC NU Care LAZISNU Cilacap, harus cermat mengamati keadaan sekitar siapa yang membutuhkan bantuan,” ujar Fauzi.
Prosedur Pentasarufan Koin NU
Lebih lanjut, Fauzi menerangkan bahwa pelaksanaan Pentasarufan Koin NU dengan mengajukan rekomendasi pentasarufan kepada PC PC NU Care LAZISNU Cilacap. Ini berlaku baik di tingkat UPZIS maupun Ranting.
“Baru setelah rekomendasi disetujui, oleh PC NU Care LAZISNU Cilacap, pemegang rekening Koin NU bisa mencairkannya,” terang Fauzi.
Setelah dana Koin cair, maka pentasarufan harus segera dilaksanakan pada bulan itu juga. Setelah itu, tugas selanjutnya adalah menyusun laporan pentasarufan Koin NU.
“Laporan ini nantinya akan sampai kepada PC PC NU Care LAZISNU Cilacap dan menjadi acuan rekap data pengeluaran yang telah dicairkan berdasarkan rekomendasi yang telah diajukan sebelumnya,” tegas Fauzi
Sekretaris UPZIS MWCNU Kesugihan Nurul Faijah mengungkapkan bahwa sejauh ini memang adiministrasi di tingkat UPZIS masih terkendala dalam hal penyusunan LPJ pentasarufan Koin.
Lantas bagaimanakah cara menyusun laporan pentasarufan Koin NU? Fauzi menerangkan bahwa pada dasarnya hal ini simple dan mudah.
“Cukup siapkan foto dokumentasi pentasarufan, kuitansi atau nota. Bisa juga bukti penerimaan dengan tanda tangan pihak terkait. Lantas isi berita acara,” lanjut Fauzi.
Lebih lanjut Fauzi menyampaikan bahwa pengurus haruslah memahami bersama alur lika liku perputaran Koin NU. Untuk itu PC PC NU Care LAZISNU Cilacapselalu siap menjawab permasalahan yang timbul di semua elemen terkait ketidak sepahaman terhadap regulasi Koin NU.
Baca Artikel Terkait
- UPZIS MWCNU Adipala Gelar Rapat Kordinasi Perkuat Jaringan
- Koin NU Ranting Adimulya Sasar Anak Yatim dan Warga Isoman
- UPZIS NU Majenang Bertekad Tingkatkan Strategi Gerakan Koin NU
- MWCNU Nusawungu Luncurkan Mobil Layanan Kesehatan
Kesepahaman Semua Elemen
Sementara itu, Ketua UPZIS MWCNU Kesugihan Lukman Hakim menyampaikan terima kasih kepada PRNU yang hadir hari itu.
“Terimakasih kami haturkan kepada PRNU yang telah sempat dan berkenan hadir mendampingi Korlap dan petugas penyusun LPJ dalam kegiatan “Bimtek Penyusunan Laporan Pentasarufan Koin NU,” ujar Lukman.
Lukman juga mengungkapkan harapannya agar terbangun kesepahaman antara semua elemen.
“Kepada yang belum sempat hadir besar harapan kami, semoga selalu dalam kesepahaman sehingga program-program PC NU Care LAZISNU Cilacap dapat lestari,” ujar Lukman
“Kami sangat berharap agar dengan Bimtek ini, di akhir tahun 2021 semua dana yang sudah tergalang oleh UPZIS dan Ranting se-MWCNU Kesugihan melalui Koin NU bisa selesai pentasarufan. Sebagai bukti bahwa Koin NU bermanfaat bagi umat. Juga sebagai bekal bagi kami bahwa baik UPZIS maupun Ranting telah amanah dalam menjalankan tugas untuk mengelola Koin NU,” pungkas Lukman.