Banser Husada Cilacap Jadi Narasumber Diklatsar Garfa

NU CILACAP ONLINE – Satuan Khusus Banser Husada Kabupaten Cilacap memberi materi latihan dan pembekalan kehusadaan berupa pertolongan pertama dan ketanggapdaruratan pada pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Diklatsar) Garda Fatayat NU (Garfa) angkatan ke-1.

Kepala Satuan Khusus Banser Husada (Kasatsus BASADA) Cilacap dr. Indra Purwa hadir sebagai narasumber dan memberikan materi dan praktek langsung kepada peserta Diklatsar Garfa yang diselenggarakan Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Kabupaten Cilacap di MI Yabakii Welahan Wetan Kecamatan Adipala, Ahad (25/6/203).

Teknik Dasar Pertolongan Pertama

Peserta Diklatsar Garfa Fatayat NU kita bekali teknik dasar pertolongan pertama untuk anggota Garfa maupun keluarga, orang lain (pasien). Ini semua adalah praktik yang harus diketahui ilmunya,” ungkap dr Indra yang dibantu tim praktisi Satkorcab Basada Cilacap.

Indra menambahkan, para peserta Diklatsar Garfa, dibekali materi dasar dan praktek langsung dilingkungan terbuka yaitu di halaman MI Yabakii Welahan Wetan.

“Untuk penanganan yang berkaitan dengan medis tetap kami ajarkan keilmuan dasar. Selebihnya bisa mengundang kembali tim basada Cilacap untuk mengadakan pelatihan lanjutan,” kata dr Indra.

Praktek Diagnosa Denyut Nadi Pesrta Diklarsar Garfa Pc Fatayat NU Cilacap

Tim Basada Cilacap mempraktekkan langsung contoh cara mendiagnosa. Misalnya apakah jantungnya sehat atau kurang sehat dengan mengecek langsung lewat nadi peserta Diklatsar Garfa. Kemudian mendiagnosa paru paru dengan cek titik pernafasan dengan tangan peserta dengan peserta lainnya.

Tim Basada Satkorcab Cilacap sendiri bisa menangani hal-hal non medis yang dibutuhkan. Misalnya untuk penanganan masalah urat, pegal-pegal badan atau tulang. Juga gangguan gaib.

“Kita ada kemampuan di bidang itu. Dan untuk psikisnya, kita ada hipnosis, hipnoterapi untuk trauma healing,” tegas dr Indra.

Bantuan Hidup Dasar (BHD)

Banser Husada merupakan satuan khusus dari Banser yang fokus pada kesehatan medis dan non medis. Di antara materi Diklatsar Garfa Fatayat NU Cilacap yang disampaikan adalah Bantuan Hidup Dasar (BHD), diagnosa pasien lewat denyut nadi, penanganan pertama patah tulang maupun luka, diagnosa lewat keluar masuk nafas.

Menurut dr Indra, bantuan Hidup Dasar (BHD) adalah serangkaian usaha awal untuk mengembalikan fungsi pernafasan dan atau sirkulasi pada seseorang yang mengalami henti nafas dan atau henti jantung (cardiacarrest). Prosedur BHD dilaukan dengan resusitasi jantung dan paru.

Praktek Penanganan Patah Tulang dan Luka oleh Basada Cilacap

“Penanganan BHD oleh 1 (satu) orang penolong, apabila korban tidak sadar cara penanganan (periksa dengan goyang-goyang dan cubit untuk memastikan). Sekaligus atur posisi korban, terlentangkan, hati-hati dengan adanya patah tulang belakang. Prosedur BHD dengan Resusitasi Jantung Paru boleh oleh satu orang penolong dan dua orang penolong,” katanya.

Sebagai narasumber, dr Indra mengapresiasi kepada penyelenggara Diklatsar Garfa Fatayat NU Cilacap. Dia berharap semua peserta Diklatsar Garfa bisa memahami teknik dasar penanganan medis dan non medis. Baca juga Pengurus Basada Satkorcab Banser Cilacap Gelar Rakercab

“Kami menyampaikan terima kasih kepada PC fatayat NU Cilacap atas kepercayaannya kepada Satkorcab Basada Cilacap. Kami berharap, Banser Husada Cilacap semakin bisa bermanfaat untuk program kesehatan NU. Warga Nahdliyin. juga masyarakat pada umumnya,” kata dr Indra mengakhiri perbincangan dengan NU Cilacap Online. (Rhmn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button