Awal Tahun, UNUGHA Cilacap Gelar Seminar Internasional
NU CILACAP ONLINE – Peningkatan mutu SDM bagi Universitas Nahdlatul Ulama Al-Ghazali (UNUGHA) Cilacap betul-betul menjadi pengisi kegiatan pada awal tahun 2023. berupa seminar Internasional dengan tema “International Seminar on Criticism and Argumentation as The Model of Educational Development”. Seminar ini diikuti oleh para dosen, mahasiswa, dan khalayak umum baik secara daring maupun luring.
Dalam pidato pembukaan Seminar Internasional UNUGHA , Rektor Unugha, Drs. KH Nasrulloh, M.H, menyampaikan bahwa banyak model ditawarkan dalam dunia pendidikan sehingga tidak ada model yang stagnan.
Lahirnya model-model baru dapat dipengaruhi oleh pemikiran dan pengalaman beragama yang kemudian diimplementasikan dalam dunia akademik dengan menyelaraskan nilai tauhid, fiqih syafi’i; syafi’iyah dan sufiyah “Imam Ghazali”.
Seusai pidato pembukaan, kegiatan selanjutnya adalah penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Universitas Nahdlatul Ulama Al-Ghazali Cilacap dengan Argumunazara Center Department Of Comparative Literature, Ibn Haldun University untuk melakukan seminar Internasional serta kerja sama dalam studi terkait Munazarah. Munazara sendiri adalah argumentasi yang mengedepankan rasionalitas dan kritisisme).
Antara Critical Thinking dan Argumentasi
Seminar Internasional UNUGHA menghadirkan dua pembiacara, yaitu Dr. Umi Zulfa, M.Pd. (Vice Rector of Academic Affairs, University of Nahdlatul Ulama of Al-Ghazali Cilacap, Indonesia) dan Dr. Rahmi Oruç (Argumunazara Center Department of Comparative Literature, Ibn Haldun University, Turkey).
Selaku pembicara pertama, Dr. Umi Zulfa, M.Pd. mengelaborasikan tema Criticism/Critical Thinking yang merupakan kemampuan yang harus ditanamkan kepada para pembelajar.
Baca juga Pidato Moderasi Agama Cinta Laura, Begini Isinya
“Pengajaran yang berfokus pada pengembangan pemikiran kritis dapat menggunakan sejumlah metode, antara lain, object-based learning, project-based learning, dan masih banyak lagi, ” ungkap Dr Umi Zulfa.
Dr. Umi menekankan juga bahwa keberhasilan pembelajaran berbasis pemikiran kritis akan sangat bermanfaat, misalnya dalam bidang pengelolaan pendidikan tinggi.
“Pemikiran kritis akan mampu melahirkan pemimpin yang dapat melaksanakan tiga tahap pengelolaan/manajemen; proper management, good management, dan effective management,” sambungnya
Sementara itu, sebagai pembicara kedua, Dr. Rahmi Oruç menjelaskan tentang metode pendidikan lain, yaitu argumentasi. Beliau menjelaskan dengan terperinci mulai dari riwayat perkembangan metode ini dalam taraf perdebatan antar imam dari era, Imam Syafi’I hingga perkembangan dalam level antar institusi pada abad pertengahan, hingga perkembangan kontemporer dewasa ini.
“Salah satu hal pokok yang disoroti untuk metode argumentasi/munazarah adalah bahwa metode ini diterapkan untuk individu atau kelompok dengan taraf keilmuan setara (peer debate) sehingga menghindari kemungkinan penolakan dari kalangan madrasah misalnya, yang tentu saja menganggap mendebat pemimpin sebagai tindakan tidak bijak,” kata Dr Rahmi Oruc.
“Bagaimanapun juga, argumentasi model munazarah masih dalam pengkajian lebih lanjut terutama di Argumunazara Center Department of Comparative Literature, Ibn Haldun University, oleh karena itu, kita tunggu saja manfaat implementasinya di kalangan pendidikan tinggi setelah studi ini tuntas,” tandasnya.
Baca: PAC IPNU IPPNU Binangun Gelar Seminar Aktualisasi Diri
Kontributor: Ahmad Muhlasin
Editor: Naeli Rokhmah