5 Hari Sekolah Masih Konsep, Ini Tanggapan NU Cilacap
NU CILACAP ONLINE – Kebijakan 5 hari sekolah di lingkungan pemerintah Kabupaten Cilacap masih merupakan konsep yang butuh pengkajian lebih lanjut, demikian disampaikan Sadmoko Danardono Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cilacap saat berkunjung ke Kantor PCNU Cilacap, Jumat (09/6/2023)
Tentang dokumen paparan yang sudah beredar di masyarakat, ungkap Sadmoko, juga dipastikan masih merupakan konsep. Oleh karenanya harus clear dulu di awal dalam menanggapinya.
“Termasuk kehadiran saya di Kantor Nahdlatu Ulama (NU) Cilacap saat ini merupakan bentuk serap aspirasi, turun gunung, dan karenanya Saya menyampaikan terima kasih,” terangnya
Sadmoko tergerak untuk memberikan klarifikasi agar simpang siur di masyarakat bisa dijernihkan. Sembari berharap, masyarakat bersabar dulu.
“Sampai detik ini, 5 hari sekolah masih berbentuk konsep, ini untuk dipahami oleh seluruh masyarakat. Artinya, pemberlakuannya di Kabupaten Cilacap masih membutuhkan masukan dari banyak pihak,” kata Sadmoko.
Tidak benar bahwa pemberlakuan 5 hari sekolah dalam waktu dekat ini. Sadmoko menegaskan, pihaknya memandang perlu mendengarkan lebih banyak lagi masukan dari berbagai pihak terkait 5 hari sekolah. Pihaknya mengaku sudah berkordinasi dengan Kemenetrian Agama Kabupaten Cilacap.
Tanggapan NU Cilacap
Terkait konsep 5 hari sekolah, apalagi jika nanti diberlakukan, Nahdlatul Ulama (NU) Cilacap merasa sangat berkepentingan untuk memberikan tanggapan. Karena secara kelembagaan NU dengan lembaga pendidikan keagamaan IslamĀ di bawahnya, menjadi bagian yang terdampak jika kebijakan nantinya diberlakukan.
Sebelum Sadmoko Danardono hadir, PCNU Cilacap sudah merespon secara internal dengan mengadakan rapat mendadak. Hadir dari pihak NU Cilacap dalam audiensi tentang 5 hari sekolah antara lain Drs H Muhadin Syarief, Khazam Bisri, Yahya Karomi, H Ali Yusro.
Yahya Karomi menyesalkan beredarnya draft dan paparan 5 hari sekolah yang sudah tidak terkendali. Viralnya mengakibatkan kegaduhan di masyarakat.
“Ini bagian yang harus di-clearkan dulu. Kami dari NU Cilacap juga ikut memberikan klarifikasi. Prinsipnya kami merasa tidak diajak lebih dulu sebelum konsep beredar di masyarakat,” kata Yahya Karomi yang juga Ketua LPBHNU.
“Kami mohon maaf, sikap kami hari ini jelas; menolak 5 hari sekolah. Sampai ada pembahasan yang lebih komprehensif,” tegas Yahya.
Sekretaris PCNU Cilacap Hazam Bisri mengimbau agar seluruh komponen Nahdlatul Ulama Cilacap untuk menyikapi masalah 5 hari sekolah ini dengan proporsional.
“Kita ikut bersama-sama menjaga kondusifitas. Seluruh lembaga pendidikan Islam seperti TPQ dan Madin untuk tetap beraktivitas sebagaimana biasanya,” tegas Khazam Bisri. (MaM)