Trending

Pengertian Imsak, Jadwal Imsakiyah, Waktu Sahur dan Buka Puasa

NU CILACAP ONLINE – Apa itu Imsak? Apa pengertian Imsak dan Imsakiyah? Mengapa ada jadwal Imsakiyah? Untuk apa, siapa yang menerbitkan dan bagaimana penjelasan tentang jadwal Imsakiyah?

Apa Itu Imsak?

Imsak artinya menahan, berhenti, atau ngeker dalam bahasa Jawa. Dalam konteks puasa Ramadhan, Imsak berarti menahan atau berhenti dari makan dan minum sebelum waktu mulai puasa tiba. Istilah imsak umumnya digunakan sebagai pengingat, tanbighun, agar bersiap-siap menyudahi makan sahur sebelum azan subuh dikumandangkan.

Tujuan Imsak dan mengapa Jadwal Imsakiyah (yang diterbitkan oleh Kementerian Agama atau oleh Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama) adalah agar orang-orang yang belum selesai makan sahur tidak tidak tergesa-gesa menjelang waktu subuh datang, waktu di mana puasa dimulai.

Selisih waktu imsak dan waktu subuh berkisar 10 menit. Secara rentang waktu, pengertian imsakiyah bisa dilihat dari hal itu. Baca juga  Lembaga Falakiyah NU, Sejarah dan Peran Dalam Ilmu Falak

Apakah saat tiba waktu Imsak, seseorang masih bisa makan dan minum? Masih. Karena pada hakikatnya, waktu Imsak belum masuk waktu dimulainya puasa.

Artikel Terkait

Penjelasan mengenai Imsak dan Imsakiyah pernah disampaikan oleh Syekh Bakri Syatha, ia menjelaskan bahwa dalam masa imsak itu masih diperbolehkan bagi seseorang untuk memulai atau menuntaskan hidangan sahurnya karena malam memang masih ada.

Sementara Syakh Zainuddin Al-Malibari mengatakan; “(Boleh makan) makan sunah sahur, (demikian jika seseorang ragu), maksudnya demikian juga boleh makan sahur bila seseorang ragu perihal keberlangsungan malam.

Tetapi Bujairimi mengatakan bahwa hukum ini tidak berlaku untuk niat karena niat tidak sah dalam keraguan kecuali jika dia menduga malam masih ada dengan ijtihad yang benar sebagaimana telah dikaji perihal niat dan pada hasyiyahnya karena keraguan mencegah niat,” (Lihat Syakh Zainuddin Al-Malibari, Fathul Mu‘in pada hamisy I‘anatut Thalibin, [Beirut, Darul Fikr: 2005 M/1425 H-1426 H], juz II, halaman 265).

Mengapa ada jadwal Imsakiyah?

Pengertian Imsakiyah dan Konsep Imsak lahir dari sikap kewaspadaan dan kehati-hatian mereka dalam mengamalkan ajaran agama yang mereka yakini.

Mereka lebih memilih langkah antisipasi atau ihtiyath sebagai peringatan Fathul Mu‘in berikut ini.

ولو أكل باجتهاد أولا وآخرا فبان أنه أكل نهارا بطل صومه إذ لا عبرة بالظن البين خطؤه فإن لم يبن شيء صح

Artinya, “Kalau seseorang makan sebelum subuh atau setelah maghrib menurut persangkaannya, tetapi ternyata ia makan pada hari sudah atau masih siang, maka batal puasanya. Pasalnya, persangkaan yang jelas-jelas keliru tidak dihitung. Tetapi kalau ternyata persangkaannya tidak meleset, maka sah puasanya,” (Lihat Syakh Zainuddin Al-Malibari, Fathul Mu‘in pada hamisy I‘anatut Thalibin, [Beirut, Darul Fikr: 2005 M/1425 H-1426 H], juz II, halaman 266). Baca juga Akurasi Jadwal Imsakiyah

Mengapa ada jadwal Imsakiyah? Ini bentuk ikhtiar kewaspadaan dan kehati-hatian. Jadwal Imsakiyah memiliki fungsi sebagai pengingat, bukan hanya menjelang sahur, melainkan secara kolektif berisi jadwal Shalat sekaligus jadwal saat Matahari terbit dan terbenam.

Jadi, dalam jadwal Imsakiyah ada pesan pengetahuan yang hendak disampaikan kepada masyarakat. Jadwal Imsakiyah juga merupakan pedoman dalam masyarakat Muslim di Indonesia, agar dalam menjalankan ibadah puasa, juga shalat lima waktu, bisa tepat pada waktunya.

Yang Bisa Dilakukan Saat Imsak

Saat Imsak, umumnya disediakan selama 10 Menit Sebelum Subuh, saat di mana puasa dimulai. Atas alasan ini, Imsak bisa dinyatakan sebagai “saat menuju waktu subuh tiba”.

Apa yang bisa dilakukan oleh umat Islam saat Imsak?

  1. Melaksanakan Niat Puasa, niat puasa yang dilaksanakan saat imsak meniscayakan seseorang tidak lagi makan dan minum; membiasakan mengucapkan niat puasa di saat imsak, sangat baik.
  2. Membersihkan diri; misal dengan cara mandi, menggosok gigi, dan mengambil wudhu;
  3. Membaca Ayat-ayat Al Qur’an dan Doa-doa lain yang dianjurkan;
  4. Melaksanakan Shalat Sunah yang dianjurkan
  5. Bersiap diri menuju Masjid dan atau Musholla untuk melaksanakan Shalat Subuh Berjamaah; untuk alasan ini, saat Imsak sangat tepat, mengingat jarak rumah seseorang dengan Masjid atau Musholla, berbeda-beda jarak tempuh dan waktunya;

Baca juga  70 Istilah Dalam Kamus Ilmu Falak Yang Perlu Diketahui

Mengakhirkan Sahur saat Imsak

Rasulullah Muhammad SAW memberikan dua anjuran dalam menjalankan ibadah Puasa ramadhan kepada umat Islam. Pertama yakni untuk mengakhirkan waktu sahur atau menjelang imsak. Kedua, yakni untuk menyegerakan waktu berbuka usai mendengar kumandang adzan Magrib.

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, dari Zaid bin Tsabit radhiyallahu ‘anhu berkata :

تَسَحَّرْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، ثُمَّ قَامَ إِلَى الصَّلاةِ ، قَالَ : قُلْتُ : كَمْ بَيْنَ الأَذَانِ وَالسَّحُورِ ؟ قَالَ : قَدْرُ خَمْسِينَ آيَةٍ

Kami pernah makan sahur bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu melaksanakan shalat. Anas berkata, Aku bertanya kepada Zaid: “Berapa jarak antara adzan dan sahur ?”. Rasulullah menjawab: ‘Seperti lama membaca 50 ayat’” (HR. Bukhari dan Muslim)

Bacaan 50 ayat bukanlah waktu yang lama. Jadi, bisa disimpulkan bahwa sebaiknya jarak antara makan sahur dan shalat subuh sekitar 15 hingga 30 menit. Sehingga waktu yang diambil untuk sahur tidak terlalu jauh dari adzan subuh atau waktu masuknya shalat subuh.

Dalam konteks pertanyaan berapa jarak antara adzan dan sahur ? inilah kita bisa menempatkan fungsi dan makna imsak. Amalan ibadah seperti membaca Ayat-ayat Al Qur’an selama waktu Imsak jelas sesuai dengan anjuran Rasulullah SAW.

Pengertian engakhirkan atau mengakhiri sahur bisa berarti berhenti makan dan minum sebagai santapan sahur, untuk tidak melakukannya kembali; bersamaan dengan itu, melaksanakan niat puasa, lalu melaksanakan amalan dan jenis ibadah lainnya.

Penerbitan Jadwal Imsakiyah

Pengertian Mengakhirkan atau mengakhiri sahur juga bisa dimaknai secara tepat waktu, yaitu menghentikan makan dan minum untuk memulai puasa, meskipun hanya selan waktu 1 sampai dengan 5 menit menuju waktu dimulainya puasa. Di sinilah jadwal imsakiyah memiliki fungsi dan peran sebagai pengingat.

Penerbitan Jadwal Imsakiyah dilaksanakan secara rutin oleh Pengurus cabang Nahdlatul Ulama Cilacap melalui Lembaga Falakiyah NU untuk Kota Kabupaten Cilacap, yang memiliki tugas dan tanggungjawab mengelola masalah rukyat, hisab dan pengembangan ilmu Falak.

Lembaga Falakiyah NU Cilacap juga menjadi bagian tak terpisahkan dari Badan Hisab Dan Rukyat Daerah (BHRD) Kabupaten Cilacap di bawah koordinasi Kantor Kementerian Agama/Kemenag Kabupaten Cilacap. Baca juga  Apa Itu Tugas, Fungsi Badan Hisab & Rukyat Daerah (BHRD)?

Jadwal Imsakiyah Ramadhan Kota Kabupaten Cilacap juga diterbitkan oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap, karena mereka memiliki tugas dan tanggungjawab dalam hal penentuan waktu puasa Ramadhan, termasuk Jadwal Imsakiyah sebagai kegiatannya.

Apa itu Imsak

Semoga artikel di atas bisa menambah wawasan tentng Pengertian Imsakiyah. Jadwal Imsakiyah Ramadhan 1442 H Kota Kabupaten Cilacap dan sekitarnya di atas bermanfaat untuk kita semua. Lebih bermanfaat lagi jika ikut mensosialisaikan Jadwal Imsakiyah ini di Masjid, Musholla di lingkungan Anda. Terima kasih jika Anda MENCANTUMKAN SUMBER dari Lembaga Falakiyah NU Cilacap dalam Lembaran Kertas yang anda buat, sebagai Pembuat dan Penanggungjawab Jadwal Imsakiyah ini.

5 Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button